eighteen

58 5 2
                                    

7 tahun kemudian

7 tahun setelah perginya Calum ke London, ia jarang sekali bahkan tidak pernah menghubungiku lagi dalam kurung waktu kurang lebih 5/6 tahun. Ia rajin menghubungiku pada saat baru-baru kepindahannya saja. Mungkin ia sudah lupa sama aku.

Sebenarnya aku ingin mencoba menghubunginya, cuma karena timezone yang berbeda,membuatku sulit menghubunginya. Pernah aku mencoba menghubunginya pada waktu tengah malam, kemungkinan disana masih siang, aku kurang tahu juga. Tapi tetap saja, berkali-kali aku meng-videocall dan menelpon dia tapi tetap saja selalu gagal. Mulai dari itu aku malas untuk menghubunginya lagi.

Karena sudah sangat jarang berkomunikasi atau bahkan tidak pernah, itu membuatku sedikit lupa akan sosok Calum. Lupa akan dirinya.

Selama Calum pindah, Luke selalu menemaniku disini. Ia selalu menemaniku walau tidam setiap saat. Bahkan, ia pernah menyatakan perasaannya kepadaku. Tapi apa boleh buat, jika aku memang tidak mencintainya. Percuma jugakan kalau cinta dengan terpaksa ujung-ujungnya kan kasihan sama Lukenya juga. Untungnya, Luke mengerti akan perasaanku, dan ia juga bilang dia tidak memaksaku untuk membalas perasaannya, aku berada didekatnya itu sudah dapat membuat Luke senang. Sosweet sekali Luke.

Luke mungkin mengerti, walau aku sudah sedikit melupakannya tapi aku masih menunggunya untuk kembali kesini, bersamaku dan Luke.

"Cat, Luke udah dibawah. Ini hari pertama kamu kuliah jangan sampai telat sayang" teriak mamaku dari bawah, teriakannya menyadarkanku dari lamunanku. Aku segera menyisir rambutku dan mengelap bibirku kali aja ada liptint-ku yang berantakan. Aku segera mengambil tas ku diatas kasur lalu bergegas keluar kamar.

"Sarapan dulu sini Luke"  ajak mamaku pada Luke yang sedang duduk di sofa.

"Iya makasih tante, aku udah sarapan dirumah" ucapnya sopan.

"Bohong kamu ya? Ayo, sarapan disini sama om, tante sama caty juga" paksa mamaku.

"Ayolah Luke gausa malu malu, lebay lu ah" ucap gua seraya menghampiri dia di ruang tamu lalu narik tangannya menuju meja makan

"orang udah kenyang juga ih" ucapnya

"Bodo,makan lagi biar gemuk. Lo kurus" ucap gua lalu suruh dia duduk, dan gua duduk disebelah dia

"Nah gitu kek daritadi gausah pake di tarik tarik dulu sama caty, sama kita mah sans aja" ucap mamaku

Buseh, mama gue ngerti juga kata sans. Mama gawlz.

"Kamu mau pake selai apa luke?" Tanya mamaku

"Apa aja tan," ucap luke, sangat sopan. Aslinya mah ga gitu. Eh gitu deng.

"Pilih sih" ucapku.

"Yaudah deh, nuttela tan" ucap luke akhirnya

"Ok deh ganteng" ucap mama ku, papa ku cuma geleng geleng aja liat istrinya genit sama luke

Eh genit dari sisi mana ? Kaya nya ga genit deh mamaku. Tau ah dark.

***

"Untung kita sekelas, kalo ngga ntar gua cengo gapunya temen" ucap luke sambil jalan beriringan sama aku gua setelah keluar dari mobil.

"Iyalah gua juga untung ehehe" ucap gua.

"Kelasnya yang mana sih?" Tanya gue sambil nyari-nyari ruangan yang kelas gua.

"Yang itu kayaknya," lalu kamipun masuk ke satu kelas.

Gua duduk disebelah kanan luke.

"Kita masuk jam berapa sih luke?" Tanya gua. Dia sibuk sama hp nya. Sok ada yang nge-chat. Paling juga dari officiall account LINE.

"Bentar gua tanya dulu" ucapnya lalu dia menghadap ke sebelah kirinya. Mungkin nanya.

"Jam 9 cat" ucapnya lagi.

"Buset kita dateng kepagian ini baru jam 8" ucap gue sambil menghembuskan nafas berat.

"Ngga lah, sama kamu kan waktu terasa cepat" ucapnya gombal

"Gombal najis" ucap gua memukul bahu kanan luke. Lalu ia mengaduh. Padahal ga kenceng gebuknya.

Bersambung...

Hi, udah lama ga update.
Btw, ini ada berubah kosa katanya y. Kan catynya udah gede jd pake lo-gua gaenak kalo aku-kamu lagi. Gapapa kan. Gapapa lah org ga ada yang baca ini ehehe;v

Old Love? | C.H ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang