thirteen

80 6 9
                                        

Tak terasa, sudah hampir 12 bulan saja aku satu kelas dengan Calum dan sampai saat ini hubunganku dengannya masih baik-baik saja, ya terkadang aku juga suka ada sedikit debat dengannya karena dia yang menyebalkan tapi aku dan dia selalu menganggap remeh debat itu dan juga tidak baper.

Pagi ini, ya pagi ini aku dan anak-anak lainnya akan bagi rapot.

Bagi rapot semester dua ku, demi apapun aku deg deg-an sekali.

Mungkin tidak hanya aku tetapi murid yang lainnya juga merasakan hal yang sama sepertinya.

Sekarang aku dan teman-temanku sedang berdiri di koridor depan kelasku.

Aku,Alysa,Citra sedang berdiri di depan kelas lebih tepatnya koridor kelas sambil melihat kearah lapangan yang ada dibawah.

Sedangkan Calum, ia sedang main dengan Luke. Karena kelas kami tidak berjauhan jadi Calum sering sekali ke kelas Luke saat istirahat.

Calum jarang bermain dengan anak-anak cowok dikelasku. Ia cuek dikelas,menurut anak-anak. Tapi tidak menurutku. Dia anak yang asik.

"Cat, kamu deg-deg an ga?" Tanya Alysa.

"Iyalah aku deg-deg an," jawabku sambil memasang senyum kecut.

"Aku juga- eh itu mamaku udah datang yeayyyyy" ucap Alysa sambil jejingkrakan karena mamanya udah datang.

"Ih enak bangetsih, mamaku mana ya kok belum datang?" Ucapku gelisah karena mamaku sudah telat hampir setengah jam dari jam yang sudah ditentukan oleh sekolah.

Mama pasti dandannya kelamaan nih ah, nyebelin. Batinku berkata.

Namun tak lama, ada sebuah mobil masuk kedalam lapangan sekolah. Dan aku mengenal mobil tersebut. Mobil itu tidak asing bagiku. Bahkan aku pernah menaikkinya. Ya, itu mobilku. Hm ralat, maksudku mobil kedua orang tua ku.

"Yessss, akhirnya mamaku datang yey yey yey" ucapku kesenangan karena akhirnya yang ditunggu tunggu kedatangan mamaku akhirnya datang juga.

"Ih kamu seneng banget deh Cat, hahaha" ucap Citra.

"Yaiyalah aku nunggu daritadi, udah ngaret 1 jam tau," ucapku sambil memonyongkan bibirku seolah kesal. wkwk.

"Biasa dong bibirnya," ledek Alysa

"Ih nyebelin, tau ah gelap" Ucapku sambil membuang muka menjadi menghadap ke lapangan lagi. Dan aku sangat terkejut.

"Orang terang sih," sahutnya.

Ya aku tercengang, karena mamaku datang tidak sendiri. Tetapi bersama teman seperjuangannya. Iya, aku menyebutnya teman seperjuangan. Karena kemana pun itu mamaku selalu pergi bersama mereka. Mulai dari ke salon, ke mall, belanja keperluan bulanan,arisan, dan lain sebagainya. Ya kalian pasti bisa menebaknya bukan? Itu adalah aunty Joy dan aunty Liz.

Oke, aku perkenalkan dulu. Mungkin kalian belum tahu. Aunty Joy adalah mamanya Calum sedangkan Aunty Liz adalah mamanya Luke.

Ya,sekarang mamaku dengan aunty Joy dan aunty Liz sedang jalan berendengan. Mereka semua terlihat cantik, tapi menurutku mama Bry lah yang paling cantik hehe.

"Itu mama kamu sama siapa,Cat?" Tanya Citra.

"Sama mamanya Calum dan Luke" jawabku.

"Oh mama kamu bersahabat dengan mamanya Calum dan Luke. Wah jangan jangan nih hahaha" ledek Alysa. Uh dia menyebalkan ya, tapi aku sayang padanya karena ia sahabatku.

"Jangan jangan apa?" Tanyaku datar.

"Jangan jangan kamu dijodohkan dengan salah satu dari mereka. HAHAHA" Ucap Alysa lalu diakhiri dengan tawa nya yang menggelegar.

Old Love? | C.H ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang