sixteen

64 5 9
                                    

Hari ini aku dibangunkan oleh mamaku pagi sekali. Pukul 7 ia sudah membangunkanku. Aku tidak tahu maksudnya apa sampai-sampai membangunkanku secara paksa begini.

"Udah cepetan mandi, ini udah jam 7 Caty sayang, nanti keburu rame" ucap mamaku sambil membuka gorden dan mematikan ac kamarku dan juga mematikan lampu kamar.

"Ih mau kemana sih ma?" Tanyaku yang sudah duduk di ranjangku.

"Mau jalan jalan sama Calum dan Luke. Udah sana mandi atau mama tinggal nanti" ucapnya lalu keluar dari kamarku.

Satu yang muncul dibenakku. Apakah ini rencana yang aunty Joy, aunty Liz dan mama lakukan? Apa ini yang dibilang membahagiakan di hari perpisahan mereka? Aku tidak mau terlalu berkutat dengan pemikiran itu, akhirnya aku bergegas mandi.

***

Sekarang kami sudah di dalam mobil bersama mamaku, aunty Liz, aunty Joy, Calum dan juga Luke. Sampai sekarang aku masih tidak tahu mau dibawa kemana, sampai akhirnya Calum pun bertanya.

"Mi,kita mau kemana sih? Sampe sampe aku dibangunin early morning gini" ucapnya

"Kita mau jalan jalan sayang," jawab aunty Joy.

"Kemana?" Tanyanya lagi.

"Maunya kemana? Ini kita akan pergi ketempat yang kalian inginkan,tapi belum kesampean" ucap aunty Joy.

Oh ya, aku bisa menebaknya. Sudah dari lama kita ingin pergi ke dufan. Dan akhirnya mereka menuruti permintaan kami yaitu pergi ke dufan. Ya, bisa saja ini sebagai hari perpisahan. Tidak tahu juga sih.

Tak lama kemudian, sampailah di parkiran di dufan. Kami pun segera turun dan berjalan menuju loket dufan. Aku hanya berdiri disamping antrian loket tersebut sedangkan mamaku mengantri untuk membeli tiket.

Setelah mendapatkan tiket kamipun masuk ke dufan. Jujur aku sangat senang sekali, karena sudah dari lama ingin kesini. Tidak hanya aku yang bahagia sepertinya. Tetapi Calum dan Luke juga berbahagia terlihat dari matanya yang berbinar. Mama-mama kami yang melihat kami bahagia pun sepertinya ikut bahagia.

"Aku mau naik gajah beledug, ma" ucapku lalu menarik tangan mamaku menuju wahana gajah bledug. Dan kami pun mengantri.

"Kita naiknya sama mama masing-masing aja ya, biar aman" ucap mamanya Calum. Kami hanya mengangguk.

setelah naik ke atas gajah bledug, aku langsung memasang sabuk pengamanku dan mamaku. Tak lama kemudian, wahana tersebut pun berputar.

"Aku mau naik kora-kora, mom" ucap Luke. Dan Luke pun langsung lari kearah wahana kora-kora tersebut. Sedangkan kami hanya mengikuti.

"Kamu berani Luke?" Tanyaku.

"Berani lah, kamu berani?" Tanyanya balik. Aku hanya mengangguk ria.

Lalu kamipun mengantri ke antrian kora-kora. Cukup panjang rupanya. Namun, tidak terasa sudah sampai didepan saja. Kamipun langsung duduk di wahana tersebut bersama mama kami masing masing, biar aman katanya. Lalu kora-kora tersebut pun berayun dengan kencang hingga membuat para pengunjung yang menaikinya berteriakan termasuk aku, Calum dan Luke.

Sudah sekitar 10 wahana kami naikki, dan kamipun lelah akhirnya duduk disalah satu kedai makanan untuk makan siang. Lalu tiba tiba.

"Ada yang aunty pengen omongin sama kalian." Ucap aunty Joy tiba-tiba sehingga membuat wajah kami menegang.

"Apaan nty?" Tanyaku sambil menyedot softdrink ku.

"Hm gimana ya bilang nya,"

"Jujur aja nty," ucap Luke.

"Apaansih mi? Sok rahasia banget deh" ucap Calum

"Hm, aunty cuma mau bilang, kalo h-2 Calum akan pindah ke London." Ucap aunty Joy. Benar. Omongan mamaku benar. Aku sempat tidak mempercayakannya dan tidak kuat untuk membayangkannya.

"Bohong ya nty?" Ucapku dengan yakin, karena aku sungguh tidak ingin jika Calum pindah.

"Cal, jangan pindah di jakarta aja. Kamu bisa nginep dirumah aku setiap hari" ucap Luke yang melas.

"Aku gatau Luke, aku gabisa bantah mami aku. Dan mami, kenapa mami ngasih tau aku baru sekarang kenapa ngga dari kemaren" ucap Calum sedikit menentang.

"Agar kamu ga nolak, dan semuanya juga ga nolak atas keputusan ini. Ini sudah kita rundingkan" ucap aunty Joy. Mamaku dan aunty Liz hanya mengangguk pertanda 'iya'.

"Aku gabisa ngomong apa-apa lagi, semua terserah dikalian." Aku pun berbicara sambil menahan nangis.

"Aku juga" ucap Luke lalu langsung memelukku erat.

"Maafin aku kawan" ucap Calum yang ikutan berhambur ke pelukan kami. Kami bertiga menangis bersama. Harusnya ini menjadi hari yang menyenangkan bukan menyedihkan seperti ini.

"Kalian ga akan terlupakan kok sama Calum walaupun kita di London. Jaman sekarang teknologi udah canggih sayang, don't worry! You can video call every time!" Ucap aunty Joy sedangkan kami tidak menghiraukannya, kami masih dalam pelukan.

"Maafin aku Cat, Luke. Aku ga akan lupain kalian. Janji" ucapnya sambil menyodorkan kedua jari kelingkingnya kepadaku dan Luke. Dan aku pun segera mengaitkan jari kelingkingku begitu juga dengan Luke.

***

Gimana? Makin ga&ta aja ya eheh;v

Cek work gue kuy, ada ff baru ni ahaha;3
Judulnya : Sa | Z.M
http://my.w.tt/UiNb/gZnRGiTAsu

Makasi, keep vomments dan baca new ff nya ya.

Old Love? | C.H ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang