chapter 7

1.4K 126 6
                                    

"Ehmmm,,,cieee....."

"Ada yg uda jadian"
Rani dan Kiran langsung menggoda Sisi saat ia memasuki kelas

"Apaan sih lo berdua..ga jelas bgt"
Sisi mencoba mengelak namun rona merah di pipinya mmbuktikan klo ia bahagia

"Kita liat tau Si kejadian di rooftop kmren" ucapan Kiran barusan mmbuat pipi Sisi semakin merona...ahh ia malu berarti ke 2 sahabatnya ini jga melihat adegan....duuhhh ember mana ember!! Rasanya Sisi benar2 malu

"Lo ga usah salting gt dong Si,kita ga liat ko klo kemaren Digo nyium lo" Rani sedikit berbisik pada Sisi

"Syukurlah" Sisi mambatin dalam hati tapi.,kaya nya ada yg salah deh sm kata2 Rani barusan

"Blush"

Wajah Sisi merah padam menahan malu ia menelungkupkan wajahnya di atas meja.Rani dan Kiran terkikik geli

"Sorry Si,kita ga sengaja ngintip ko tapi kita emng khwtir bgt wktu liat Digo narik pksa lo,maka nya kita ikutin tapi...kaya nya lo malah keenakan deh sampe merem2 gt"
Tawa Rani semakin pecah saat Kiran semakin menjadi menggoda sang sahabat

"Selamat pagi anak2"

Suara bu Lita menyelamatkan Sisi dari Rani dan Kiran yang terus saja menggodanya

"Pagi buuuu"
Semua murid menjawab sapaan dari guru yg terkenal cerewet itu
Proses belajar mengajarpun di mulai.

"Duuuh Digo kemana sihh dari tadi pgi ga keliatan,istraht juga tdi ga nyamperin gue,sampe sekarang uda jam pulang pun tetep ga nongol jg" Sisi menggerutu sebal pasalnya kemaren  Digo berjanji akan mengantarnya pulang sekolah dan menceritakan siapa Putri sebenarnya

"Ya ampun baru aj sehari pcaran masa uda ingkar janji sihh!!!"
Sisi makin BT krna hp Digo tidak bsa di hubungi

"Lo knpa Si,ko kaya nya BT banget"
Rani berjalan menghampiri Sisi bersama Kiran yg sudah siap untk pulang

"Baru aja ga ketemu sehari uda kangen aja lo sama Digo" Kiran mulai menggoda Sisi

"Ga apa2 ya udah yu kita pulang"
Sisi menggandeng Kiran dan menyenderkan kepala nya di bahu Kiran

"Looh lo ga jdi nunggu Digo"
Sisi menggeleng lemah

"Lo tau ga sih Digo ga masuk barengan sma anak baru itu"

"Kaya nya Digo ngurusin cwe itu deh,soalnya yang gue denger dia lg sakit"

"Mereka kaya nya pacaran deh,selama ini Digo kan cuma dket sma dia doang"

"Masa sih mereka pcaran lo kta siapa?"

"Ya bukti nya Digo selaluu cuek sma semua cwe kecuali sama dia,bahkan Sisi yang primadona sekolah aja ga pernah di lirik sama Digo"

"Iya jga sih,,duhh gue patah hati dong"

Sisi tak sengaja mendengar obrolan beberapa teman sekelas Digo.Hati nya sakit,ingin rasa nya ia teriak bahwa dialah kekasih Digo, tapi urung ia lakukan mengingat tidak ada yg tau kenyataan itu kecuali sahabatnya

"Lo ga ap2 kan Si??"
Rani menyadari perubahan raut wajah Sisi

"Ga usah lo dengerin gosip murahan kya gtu,,lo kan ga tau fakta nya kya gmna"

"Mngkin cuma kebetulan Digo ga masuk dan Putri juga ga masuk"

"Positif aja Si,lo percaya kan sama Digo"
Rani dan Kiran mncoba menghibur Sisi yg entah sejak kpan mulai terisak.

"Gue baik2 aja,,kalian ga usah khwtir,kalopun Digo ga masuk memang ada hubungannya sma Putri,gue percya dia pnya alesan untuk itu" Sisi mencoba tegar walaupun jauh di lubuk hati nya ia sangat gelisah dan takut

Sejak hari dimana Digo menyatakan cintanya pada Sisi, Digo tak pernah muncul lagi di sekolah. Bahkan sekedar menghubungi Sisi pun tidak

"Digo sebenarnya kamu ada dimna"
Sisi semakin terisak menahan rasa sesak yg ada di hatinya, pasalnya sejak kejadian di rooftop sekolah Digo bnar2 tak ada kbar sma sekali,bahkan saat menjelang ujian kelulusan sekolah.
Yang mmbuat Sisi semakin terluka Digo menghilang bersamaan dengan Putri yg jga tak lagi terlihat di sekolah.

Walaupun demikian hidup Sisi tetap berjalan seperti biasanya,  dengan Rani dan Kiran yang selalu di sampingnya, sampai mereka semua di nyatakan lulus.

Pesta kelulusan di sekolah Sisi belum juga usai, tapi kabar duka sepertinya sudah tak sabar ingin mengakhiri senyum di wajah cantik Sisi,,..

Om Himawan, papa Sisi mengalami kecelakaan saat akan menghadiri wisuda putri tunggal kesayangannya

Mobilnya tabrakan dengan mobil truk yg sama2 berkecepatan tinggi.Nyawa papa Sisi tak bsa di selamatkan krna bnturan keras di kepalanya.

Hujan deras yang mengiringi pemakaman papa Sisi bahkan tak mampu menutupi luka mendalam sang primadona sekolah.

"Digo kamu dmna?? bahkan saat aku butuh kamu untuk bersandar kamu ga ada"

"Aku benci kamu Digo,bahkan aku menyesal pernah mencintai kamu"
_Sisiliana Fellisa_

-DESTINY-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang