chapter 13

1.3K 92 2
                                    

Sisi mematut penampilannya di cermin, sekali lagi ia merapihkan rambut hitamnya yang hari ini di biarkan tergerai.

Sisi mematut penampilannya di cermin, sekali lagi ia merapihkan rambut hitamnya yang hari ini di biarkan tergerai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uda cantik ko, cantik banget malah"

Komentar Tata membuat Sisi tersenyum

"Bener nih Ta gue uda cantik?"

"Emang mommy dokternya Vanny kapan jeleknya sih?, lo tuh selalu cantik Si" ucap Tata tulus ikut memperhatikan pantulan bayangan Sisi di cermin

"Omg Tata, lo ga lagi naksir gue kan Ta?"

Tata menoyor kepala Sisi pelan

"Sialan lo, jeruk makan jeruk dong gue"

Tata dan Sisi terbahak bersama, persahabatan yang indah.

"Lo mau kemana sih emang?, dari tadi dandan ga kelar-kelar"

"Gue mau kencan sama pacar" Sisi tersenyum sumringah mengingat chat Digo yang menyuruhnya datang ke Rubby Caffe tepat pukul 20.00

"Kencan lagi?, uda kaya ABG baru takken aja lo berdua, kencan mulu"

Lagi-lagi Sisi terbahak mendengar celotehan Tata

"Jangan ketawa mulu, kata orang tua jaman dulu kalo kita ketawa berlebihan akan ada sesuatu yang bikin kita nangis"

"Ish ngaco lo, masih aja percaya mitos begituan. Yda gue berangkat ya, jagain Vanny yang bener jangan pacaran mulu.. emmmuuuachhh"

Sisi mengecup pipi Tata singkat dan segera berlalu

"Hati-hati Si, salam buat pak boss ganteng" Tata berteriak nyaring saat tubuh Sisi menghilang di balik pintu

"Semoga lo bahagia" Tata berkata lirih, entahlah rasanya ada sesuatu yang mengganjal di hati Tata saat melepas kepergian Sisi.

*******

Sepi..... satu kata yang bisa menjelaskan kondisi Caffe yang Sisi datangi, hanya ada beberapa pelayan yang sibuk menyambutnya dengan hangat di depan pintu masuk.

Hati Sisi berdebar, entah kejutan apa lagi yang di siapkan cwok super romantis kesayangannya.

Hazzel mata Sisi sibuk menelisik, mencari lelaki tercintanya. Namun hasilnya nihil, Digo tak ada di setiap penjuru Caffe. Sisi memilih duduk di salah satu bangku dekat jendela. Lagipula dia yang terlalu cepat datang karena tak sabar bertemu kekasihnya itu.

30 menit berlalu....

Sisi masih duduk manis sambil memainkan ponselnya

60 menit berlalu.....

Sisi mulai gelisah dan berusaha menghubungi Digo

"Digo kamu dimana?"

"Digo aku bosan sendirian di caffe, aku pulang aja ya?"

-DESTINY-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang