17

7.1K 437 7
                                    


Sudah 5 hari Ali dirawat, selama itu juga Prilly yang selalu menemaninya, dan saat ini Ali sudah diperbolehkan pulang.

"Ayo sini aku bantu!"

"emangnya kaki aku patah apa sampai kamu mau mapah aku? Aku bisa sayang!" Ali menarik gemas hidung kekasihnya ini, "aw, ya kan aku takut badan kamu masih lemes!! Kamu mah gitu"kesal Prilly, Ali terkekeh lalu membawa Prilly ke dalam dekapannya.

"romantis romantisannya nanti dulu, Kaia udah nunggu tuh dibawah, ada kakaknya Prilly juga si Kevin"Prilly melepaskan dekapannya lalu sedikit menjauh dari Ali, terlihat Mamah Resi dan Papah Syarief berdiri di ambang pintu sambil terkekeh.

"mamah sama papah ganggu aja sih, liat tuh Prillynya merah pipinya" ledek Ali,

"apaan sih kamu li" kesal Prilly, kedua orang tua Ali hanya terkekeh melihat dua remaja ini. Ali, Prilly, dan kedua orang tua Ali keluar dari ruang rawat itu menuju parkiran, dimana ada mobil miliknya dan mobil milik kakaknya Prilly.

"Ali, aku duluan ya! Mau nganterin kak Verrel sama Istrinya ke Bandara, soalnya mereka juga udah nunggu
Kamu jangan lupa istirahat ya! "ucap Prilly, Ali mengangguk dan mengelus pucuk kepala kekasihnya.

"hati-hati ya! Maaf aku gak bisa nganterin kamu, titip salam buat kakak kakak kamu sama orang tua kamu ya"Prilly mengangguk, lalu ia berjalan menuju kedua orang tua Ali yang berada dimobil sebelah.

"om, tante, Kai Prilly duluan ya, udah ditunggu dirumah sama mamah nih, maaf gak bisa anterin Ali sampai rumah" ucap Prilly,

" yaampun kita yang minta maaf kali Prill, maaf nih udah dibikin repot bolak-balik terus! Titip salam ya buat orang tua kamu," ucap Mamah Resi, Prilly mengangguk lalu pamit kepada mereka,.

"daa, Prilly duluan ya tante, om Kai. Ali aku duluan" Prilly memasuki mobilnya, tepatnya di kursi belakang, kalian tau siapa yang didepan, Mila. Mereka dengan cepat sampai rumah.

"assalamualaikum, maaf aku baru sampai ya!" semua orang yang ada diruang tamu itu menjawab salam dan menoleh dengan suara yang khas milik Prilly

"iya gapapa, gimana keadaan Ali?"tanya Bunda Uli kepada anaknya yang terduduk disebelahnya, "alhamdulillah dia udah bisa pulang sekarang! Oh ya, kakak kapan jalannya?"

"ini mau jalan,yuk daripada nanti kena macet terus yang mau liburan gak jadi, kan berabe"ledek Papa Rizal, Prilly terkekeh.

Mereka memutuskan untuk langsung ke Bandara mengantar Verrel dan istrinya, begitupun keluarga istri Verrel yang telah menunggu disana. Setelah 45 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di Bandara soekaro-hatta.

" kak, hati-hati ya! Prilly nitip oleh oleh keponakan yang lucu aja!" ledek Prilly, Verrel dan Istrinya hanya terkekeh menganggukinya.

" bener banget Prill, keponakan yang lucu yar kita bisa cariin doi!" ledek Raiy. Prilly dan Raiy tertawa geli, sedangkan Verrel menatap mereka tajam.

"doi-doi apa apaan itu? Sekolah aja yang bener!" celetuk Verrel, "yah kitamah udah selesai sekolahnya!" lagi dan lagi Prilly dan Raiy terkikik.

"udah udah, kalian ngeledek terus berdua! Rel kamu hati hati ya, jaga istrimu dengan baik dan beri kami cucu"Verrel hanya mengangguk, lalu menarik kopernya dan koper milik Vreyy.

"kami pamit ya, assalamualaikum" pamit Verrel dan Vreyy, setelah pamit mereka ber jalan masuk kedalam bandara karena sebentar lagi mereka akan berangkat ke negara orang untuk liburan.

"Prill jalan yuk! Jarang jarang loh adik sama kakak jalan, mumpung gue sama Kevin udah nganterin doi pulang"ajak Al,

"yuk deh, kapan lagi kita punya waktu bersama kan? Udah pada sibuk sih, apalagi si kak Al tuh udah mau pergi ke Lombok ngurusin perusahaan papah"sambar Kevin

Malaikat TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang