TYPO❕
Ali dan Prilly kini sudah sampai di Jakarta dengan 2 koper yang Ali bawa dan 1 koper yang Prilly bawa. Mereka menyetopkan taksi lalu menuju rumah Prilly.
"Li, kira kira mereka kaget gak kalau kita dateng? Apalagi kita berdua"tanya Prilly saat mereka ingin memasuki rumah yang dirindukan.
"aku yakin sih kaget, tapi gatau juga, yaudah yuk coba aja" Prilly terkekeh dan berjalan lebih dulu dari Ali. Prilly menekan bel rumahnya itu.
"assalamualaikum"
"waalaikumsallam, sia- Prilly? Loh sama Ali?" bunda Uli terlihat terkejut saat anaknya pulang bersama lelaki yang selama ini anaknya cintai.
"assalamualaikum mah, maaf Prilly baru pulang"Prilly menyalami tangan mamahnya tak lupa memeluknya, melepaskan rindu yang mendalam.
"kamu seharusnya pulang dari kemarin kemarin! Kangen tau,"
"hai tante, maafin Ali yang udah buat anak tante sedih selama ini dan udah buat tante rindu sama anak tante"ucap Ali, ia menundukkan kepalanya mengingat kesalahannya.
"kamu ini Li, sudah beribu kali loh kamu minta maaf sama tante sama om, lagipula kamu yang pas itu kan lagi sakit. Udah yuk mending masuk aja, kalian pasti capek kan?" bunda Uli mengajak anaknya dan calon menantunya itu masuk kedalam rumah.
###
Ali sedari tadi tidak henti hentinya tersenyum memikirkan hal tadi, ia sedang fokus mengendarai mobil milik kekasihnya itu untuk menuju rumahnya.
"Ali ih, kamu mah senyum senyum terus! Udah, berhenti kenapa" geram Prilly, Ali menoleh dan terkekeh kecil. Satu hal yang membuat dirinya sampai saat ini tersenyum.
"gapapa sih yang, senyum kan ibadah"
"tapi senyum kamu itu ngeledek aku tentang yang tadi! Ihh Ali" kesal Prilly, Ali terkekeh gemas melihat gadisnya ini kesal.
"yaudah yaudah ini aku diem, nih"Ali merubah ekspresinya menjadi datar dan fokus menyetir.
"li"
"Ali"
"Ali"
"Ali sayang!"
"ih diem tapi jangan datar kayak patung juga! Kamu mah nyebelin"rengek Prilly, Ali tak bisa menahan kekehannya hingga ia harus menepikan mobilnya untuk tertawa.
" iya iya aku kan cuma mau liat kegemasan kamu, ihh gemesin banget sih"Ali mengapit pipi Prilly gemas membuat Prilly meringis.
"ihh sakitt, nakal isshh"Prilly memukul tangan Ali yang berada dipipinya ini membuat lelaki itu melpaskannya.
" udah udah sekarang kita fokus, bentar lagi sampe nih! Mukanya jangan gemesin ya, nanti aku gigit pipi kamu"Prilly malah meledeknya dengan memasang wajah yang menggemaskan membuat Ali mencium pipi gadis itu.
"ihh modus!"
"daripada pipi kamu aku gigit, mending cium! Iya gak?" Ali melajukan mobilnya lagi dan memilih fokus, sedangkan Prilly memilih memainkan ponselnya.
***
"kayaknya rumah kamu sepi banget deh Li, lagi pada kemana sih?" tanya Prilly saat mereka sudah sampai didepan pintu rumah lelaki ini.
"gak tau, masuk aja yuk"Prilly menahan lengan Ali.
"ih ketok dulu lah Li, walaupun ini rumah kamu tapi kamu juga harus sopan dong, siapa tau pas kamu masuk begitu aja, ntar dikira mamah kamu maling lagi"ucap Prilly, Ali menggaruk tengkuknya dan terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Terindah
Fanfiction" Kamu adalah Malaikat Terindah untukku! Terimakasih karena kehadiranmu membuat hidupku menjadi lebih indah" Menceritakan tentang dua manusia yang bersahabat dari sejak kecil, namun harus terpisahkan. Sepertinya takdir mempertemukan mereka kembali...