24

5.5K 351 3
                                    


"Prill, lo tuh harus bisa pilih-pilih temen yang baik!! Jangan kayak nenek sisir itu tuh! Mau nusuk dia itu," kesal Gilang mengusap pipinya yang masih sedikit memerah.

"iya iya, gue gak nyangka aja kalau dia sampe segitunya demenin si Ali. Makasih deh udah bantuin," ucap Prilly menyeruput minumannya. Sedangkan teman Prilly tadi? Sudah pulang karena Gilang mengusirnya

" udah sekarang gue pulang duluan, paling gak demen gue ama yang kek begini beginian, ckk. Ntar malem ada janjian sama Dian lagi. Titip salam sama Ali, jan pulang malem-malem,kena begal tau rasa lu!!" Gilang bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju parkiran, dan berlalu.

"Gilang mana? Kok gaada? Toilet?" Prilly menggeleng terkekeh, "pulang, mau ngedate dia" Ali hanya menganggukkan kepalanya.

"aku mau tanya deh sama kamu, kamu bilang kamu sama Gilang temenan, tapi sekarang sepupuan, terus tadi aku liat kamu ditembak sama Gilang, tapi dia mau ngedate. Kamu gk lagi bohongin aku kan?" ucap Ali panjang dan lebar, Prilly terkekeh dan menggeleng.

"aku cuma mau tau aja kamu cemburu apa enggak, udah itu aja"jelas Prilly

"tentng cemburu atau gak, itu sih pasti. Kalo kamu cuma kerja kelompok sama cowo aku masih punya batas kecemburuan, tapi kalo kamu dengn Gilang sih udah harus dipisahin, diliat sama orang kayak pacaran, bahkan aku denger gosip gosip kelas kamu sama gilang udah jadian"ungkap Ali

"seneng denger gosip juga ternyata"ucap Prilly terkikik geli, seorang Aliando Syarief mendengar gosip? Hal yang sangat lucu bagi Prilly.

"kan aku punya kuping, ya aku dengerin aja lah"ucap Ali membela diri, Prilly menahan tawanya. "masa?"

"udah udah, berisik deh"

.
***
.

"loh mah, ini mau kemana?" tanya Ali melihat kedua orang tuanya menggeret koper dan ditaruh diruang keluarga.

"yang pas itu kan papahmu sudah bilang Ali, cepat bereskan kopermu, jam 7 malam nanti kita ke Bandara"jelas Mamah Resi kepada anak lelakinya itu.

"tapi Kaia? Dia gaada"

"dia udah duluan berangkat bareng Amar tadi sekitar jam 12,kalo kita malam" Ali cukup kaget dengan keberangkatannya yang sangat mendadak, belum ia pamit kepada teman-temannya apalagi kekasihnya.

"yaudah, Ali keatas dulu" Ali sedikit berlari menuju kamarnya, ia langsung membuka ponselnya dan menghubungi nomor Prilly.

Ali

Prilly

Halo, assalamualaikum, Prill

Iya, waalaikumsallam. Ada apa kamu telepon? Biasanya langsung vc atau gak dteng kerumah

Aku mau pergi ke Amsterdam sama keluarga aku

Kok mendadak? Kamu gak kasih tau aku dulu!! Kamu gak sayang lagi ya? Atau kamu mau ketemu dan tepe tepe disana,?ali jawab

Aku gatau disana mau apa, yang pasti itu rencana mamah sama papah bukan aku

Ali jahat, masa baru dibilang sekarang? Ditelepon lagi! Kan tadi kita ketemu, kenapa gak daritadi. Apa kamu udah gk percaya lagi sama aku untuk cerita2??

Bukan gitu, aku lupa tadi. Dikirain aku berangkatnya masih lama soalnya mamah sama papah suka undur, tpi tadi katanya ntar malem.

Terserah deh, kayaknya emang kamu sengaja, have fun cari cewek cewek cantik,

Tut~

Ali menatap ponselnya, Prilly mematikan sambungan sepihak, ia tau Prilly sedang kedatangan temannya si bulan makannya ia sedikit sensitif.

"terus gue hrus apa? Berpikir Ali"Ali mengetukkan jarinya ke dagu dan berpikir. Oke ia mendapatkan sebuah ide

.
.
.

Ali duduk diteras balkon rumahnya, ia menaruh ponselnya untuk merekam saat ia bernyanyi, ya Ali mendapat sebuah ide untuk menghibur Prilly agar tak marah lagi kepadanya dan tidak bete.

ada ruang hatiku yang kau temukan
sempat aku lupakan kini kau sentuh
aku bukan jatuh cinta namun aku jatuh hati

ku terpikat pada tuturmu, aku tersihir jiwamu
terkagum pada pandangmu, caramu melihat dunia
ku harap kau tahu bahwa ku terinspirasi hatimu
ku tak harus memilikimu tapi bolehkah ku selalu di dekatmu

ada ruang hatiku kini kau sentuh
aku bukan jatuh cinta namun aku jatuh hati

ku terpikat pada tuturmu, aku tersihir jiwamu
terkagum pada pandangmu, caramu melihat dunia
ku harap kau tahu bahwa ku terinspirasi hatimu
ku tak harus memilikimu tapi bolehkah ku selalu di dekatmu

katanya cinta memang banyak bentuknya
yang ku tahu pasti sungguh aku jatuh hati

ku terpikat pada tuturmu, aku tersihir jiwamu
terkagum pada pandangmu, caramu melihat dunia
ku harap kau tahu bahwa ku terinspirasi hatimu
ku tak harus memilikimu tapi bolehkah ku selalu di dekatmu
tapi bolehkah ku selalu di dekatmu


Ali mengakhiri lagu itu dengan senyumnya, ia berharap gadisnya itu tidak marah kepadanya ataupun bete, Ali akan mengirimnya saat ia dibandara nanti.

"Ali, cepet siap siap! Udah jam setengah 7" Ali berdecak kesal, kenapa waktu terasa begitu cepat?

Setelah selesai, ia langsung memakai kaos putih polosnya dan celana jeans dipadu dengan sepatu putih, ia langsung turun kebawah untuk menemui kedua orang tuanya.

"kenapa pakaian mamah sama papah rapih banget? Mau kondangan?" tanya Ali,

"kita mau hadir ke acara ulang tahun pacarnya  anak temen mamah, kebetulan kita juga kenal jadinya kita diundang"jelas papah Syarief, Ali hanya nenganggukkan kepalanya paham.

"ganti sana bajunya yang lebih rapih, sopan dikit"

"emang pakaian kayak gini kurang rapih? Bukannya Ali kalo pakai apapun tetep ganteng?, udahlah ini aja, lagipula Ali gak kenal"ucap Ali

"gak, cepetan ganti!"

***

"mah, acaranya rame banget! Dan inimah alumni SMA Ali yang kemarin kayaknya, siapa sih yang ulang tahun?" ucap Ali, sedetik kemudian ia baru sadar kalau orang tuanya tidak berjalan bersama memasuki kawasan ini.

"sialan, terus gue harus apa? Gue aja gak tau siapa yang ulang tahun, ck ada ada aja deh" sudah 30 menit Ali memutari kawasan yang cukup ramai ini, ia mencari cari siapa yang ulang tahun.

"Ali, ngapain disini?"

###

Hai, pagi. Kalo ada typo typo maaf ya, buru buru ngerjainnya karena udah lama gk publish-,-. Ditunggu ya part part yang akan datang, see ya di chapter selanjutnya, byee!

Malaikat TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang