18

6.3K 418 6
                                    


"assalamualaikum"

"waalaikumsallam, eh kalian sudah datang! Yuk masuk" ajak mamah Resi, Prilly dan Ali sudah duduk disalah satu kursi di meja makan tak lupa mereka menyalami keluarga Amar yang ada didepan mereka.

"oh ini yang namanya Ali, ganteng ya! Ini pacarnya ya? Siapa namanya?" tanya wanita paruh baya yang ada didepan mereka.

"Saya Ali tante. Ini Prilly, pacar Ali"ucap Ali dengan senyum tipis, begitupun Prilly.

"kapan nikah?" dipastikan itu suami dari tante tadi, alias papahnya Amar. "nikah? Belum kepikiran om, kalo bisa nanti pas Ali udah kerja langsung nikahin dia" ledek Ali, wajah Prilly terlihat merona.

" om suka sama prinsip kamu, berarti fokus dulu baru kalo udah kerja langsung menempuh kehidupan sendiri. Gak kayak anak om satunya lagi, kerjaannya cuma keluyuran dan main-main sama pilihannya, padahal umurnya pun sudah cukup, dan penyakitnya pun sepertinya ada lagi"lirih papahnya Amar,

"Ali yakin pasti dia akan sadar nanti om, saat menemukan wanita yang benar benar dia cintai! Biasanya sih gitu om yang Ali tau"jelas Ali menenangkan.

"semoga ya"

.
.
.

Makan malam bersama keluarga Amar berjalan dengan canda dan tawa, sepertinya orang tua Amar pun sangat menyukai keluarga Ali ini. Begitupun malam ini Amar melamar Kaia, membuat Kaia kaget dan pasti menerimanya. Pernikahan mereka dilaksanakan 3 bulan lagi.

"mah, pah, om, tante Ali pamit nganterin Prilly dulu ya," pamit Ali begitupun juga Prilly, "buru-buru banget sih Li Prill"ucap tante Fanya, ibu Amar.

"iyanih tan, udah malem juga"

"hati hati ya Pril, Li, bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut!titip salam buat orang tua kamu ya. Makasih udah dateng"Prilly mengangguk tersenyum tak lupa dengan cipika cipiki kepada wanita-wanita disini.

"Assalamualaikum"

"waalaikumsallam"

***

"kamu mau kemana dulu yang? Sebelum pulang nih, siapa tau kamu minta kode-kode buat jalan jalan dulu gitu"ucap Ali,

"terserah kamu aja, eh tapi kalo kamu mau istirahat mending kita pulang aja. Aku takutnya kamu kenapa-kenapa"Ali terkekeh,

"kita? Sabar sayang, tunggu nanti aku lamar kamu plus nikahin kamu baru kita punya rumah sendiri"ucapan Ali membuat Prilly menundukkan kepalanya malu.

"bukan itu maksud aku Ali, maksudnya itu aku sama kamu pulang kerumah masing-masing!!kamu mah ngeledek mulu"rengek Prilly, sedangkan Ali hanya tertawa.

"udah ah, gak lucu!" kesal Prilly.

"yaampun, ini pacal ciapa cih? Kok imut banget, apalagu kalo lagi cembelut, bikin gemes deh! Minta dibawa pulang ya?" ucap Ali menoel- pipi Prilly,

"apaan sih, gak lucu!"

"ih itu pipinya minta digigit ya? Yah jangan manyun dong, yaudah deh kalo gitu kita ke Cafe tempat ice cream gimana?" Prilly menolehkan kepalanya dengan mata berbinae dan senyum yang mengembang, namun senyum itu perlahan pudar.

" em, gak usah deh! Mending pulang aja, lagipula udah malem" Ali tersenyum, ia salah satu lelaki yang lumayan peka dengan perempuan, tanpa pikir panjang mobil Ali memasuki salah satu Cafe yang memang khusus untuk Ice Cream, sedangkan Prilly mengerinyitkan dahinya.

"kita ngapain kesini? Kan aku gak mau sayang! Pulang aja deh, takutnya kemaleman kamunya gak istirahat"ucap Prilly,

" aku yang ngajak kamu ini, udah yuk turun" Ali berjalan keluar dan membukakan pintu kekasihnya, lalu membawanya masuk kedalam Cafe.

"kamu mau apa? Biar aku yang pesenin kesana"Prilly hanya bisa mengangguk pasrah lalu menunggu Ali kembali. Setelah 5 menit, Ali kembali dengan nampan yang berisikan ice cream.

"nih ice cream special with cinta aku," ledek Ali, Prilly hanya terkekeh lalu mulai memakan ice cream nya,

"kamu gak makan? Nih cobain. Eh jangan deh, abis sakit tahan dulu ya minum es apalagi makan ice cream"Ali menggigit bibir bawah gemas melihat sikap kekasihnya, bisa tidak sih wanita didepannya ini seperti gulingnya yang setiap hari dipeluk, bahkan ia akan membawanya kemana-mana.

"gemesin banget sih"Ali mengapit kedua pipi berisi Prilly dengan tangan kanannya, menggemaskan sekali.

"ih, kamu mah orang lagi makan jangan diganggu kenapa sih, iseng bangett"kesal Prilly, Ali hanya tertawa kecil. Ali memilih memainkan ponselnya,ia diam-diam memotret kekasihnya ini dan menge-zoom.
Ali terkekeh lalu memasuki ponselnya kembali.

"kenapa kamu ketawa ketawa gitu? Ada yang salah?" tanya Prilly bete.

"ada"

"apaan?" Ali terkekeh lalu mengelap sisa ice cream yang ada disudut kekasihnya. "salahnya kenapa kamu imut plus gemesin banget?!" Prilly tersenyum merona.

"apaan sih kamu"

Setelah dari cafe, mereka memutuskan untuk pulang. Ali yang sudah mengantarkan kekasihnya pulang pun dia juga memilih pulang lalu beristirahat.

###

Selamat malam, sepertinya sedikit dulu cukup ya. Belum ada ide kalo ngetik panjang, happy reading ya! Aku harap kalian suka dengan cerita ini dan selalu menunggu. Jangan lupa vote and comment, udah itu aja. Goodnight! See ya di Chapter selanjutnya, byee!
Part ini part paling gajelas: '

Malaikat TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang