"Hah...hah...hah.."
Yuusuke dan Kirika terengah-engah. Sudah hampir setengah hari mereka terus latihan. Sekarang jam menunjukkan pukul 4.
"Sepertinya kita akhiri dulu hari ini."
"Hah? Ok. Baiklah."
Yuusuke mengambil handuk kecil dan sport drink yang sudah ia siapkan sebelum latihan. Ia meneguk sport drink sampai habis tanpa sisa. Sedangkan Kirika juga meneguk sport drink yang sudah ia siapkan sebelum latihan.
"Hei, Yuusuke. Setelah bersihkan dirimu datanglah ke ruang makan."
Kata Kirika tiba-tiba.
"Memangnya ada apa, Shiroi-san?"
"Ada apa? Ya jelas makan lah! Mau apa lagi kau di ruang makan?"
Yuusuke memasang wajah tidak percaya.
"Ada apa dengan wajahmu itu, hah?"
Tanya Kirika tajam.
"Ah, bukan, maksudku. Hmm, tidak biasanya saja Shiroi-san mengajakku makan bersama."
Jawab Yuusuke disusul dengan senyuman. Wajah Kirika memerah.
"Memangnya ada masalah dengan itu?!"
Tanya Kirika lagi dengan ketus.
"Tidak apa-apa, kok. Aku malah senang diajak Shiroi-san makan bersama."
Jawab Yuusuke tidak lupa dengan senyumannya. Wajah Kirika makin memerah.
"B-bukan berarti aku mau mengajakmu makan bersama, ya! I- ini.., tadi Ryota.."
"Sudah kubilang tidak apa-apa. Kalau begitu aku mau mandi dulu. Duluan ya, Shiroi-san."
Yuusuke meninggalkan Kirika di ruang latihan dan menaiki lift menuju lantai 8 tempat kamarnya.
Ia merebahkan diri sejenak di kasurnya. Setelah merasa cukup, ia meraih handuk dan beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. Setelah mandi, ia segera memakai kaus hijau dan celana panjang hitam dan bersiap pergi ke ruang makan.
Setelah memastikan pintu terkunci, Yuusuke menaiki lift menu lantai 2. Ia memasuki ruang makan dan mencari Kirika.
"Hmm..., ah, itu dia."
Yuusuke menghampiri Kirika yang sedang membaca sebuah novel. Kirika yang sadar akan kedatangan Yuusuke menutup novelnya.
"Shiroi-san."
"Duduklah. Ada yang ingin kubicarakan."
Yuusuke duduk di depan Kirika.
"Kuakui kau sudah lumayan untuk esper amatiran."
Yuusuke tersenyum senang.
"Oleh karena itu, kau juga sudah harus tau apa yang sebenarnya terjadi di luar sana."
Kata Kirika dengan serius. Yuusuke hanya memperhatikan Kirika.
"Kalau begitu, aku akan menjelaskan tentang musuh kita."
Kirika berkata sambil mengeluarkan sebuah papan tulis. Ia mulai menulis sesuatu di papan tulis tersebut.
"Mungkin yang kau tahu, musuh kita adalah pemerintah, benar kan?"
"Yah.. begitulah."
"Nah, itu bagian yang salahnya."
Kirika menulis sebuah kata, pemerintah san membuat 2 arah panah yang berbeda.
"Pemerintah terbagi menjadi 2, yaitu pemerintah biasa yang mengatur negeri ini. Yang termasuk pemerintah biasa adalah presiden, menteri dan semacamnya. Intinya, pemerintah biasa berisi orang-orang yang mengatur negeri ini. Paham?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Adversus Ferox
FantasyEsper. Singkatnya, mereka adalah orang-orang yang memiliki kemapuan khusus seperti membaca pikiran, menggerakkan benda dengan pikiran dan sejenisnya. Pada tahun 20××, pemerintah mulai menargetkan esper sebagai buronan. Tidak ada yang tahu ke...