"Hah ... tujuanku, ya ... bagaimana ini ..."
Gumam Yuusuke saat berjalan menuju kamarnya.
"Ada apa dengan tujuan?"
Ryota yang tiba-tiba muncul di depan Yuusuke membuat Yuusuke hampir terjatuh.
"R-Ryota?! Kenapa kau tiba-tiba ada disini?!"
Tanya Yuusuke.
"Aku sedang bersih-bersih, lalu mendengar suaramu. Jadi, ada apa dengan tujuan?"
"Tidak, aku hanya bergumam soal tujuanku untuk kedepannya."
"Kau baru memikirkannya sekarang? Semuanya sudah memiliki tujuannya masing-masing, lho."
"Eeh?! Benarkah?! Berarti cuma aku yang baru memikirkannya sekarang?!"
Ryota menganggukkan kepalanya.
"Oh ya, Yuusuke, kalau kau senggang, bantu aku bersih-bersih."
"Boleh saja."
Ryota menggunakan kekuatannya untuk mengumpulkan debu-debu yang berserakan di lantai, lalu memasukkan debu-debu itu kedalam sebuah kantung.
"Ryota, kantung apa itu?"
"Oh, ini? Ini kantung debu. Kan, tidak setiap saat ada debu di area pertarungan. Jadi aku membawanya untuk jaga-jaga."
"Ooh ...."
"Ah, Yuusuke, tolong ambilkan kain pel di gudang dong. Sekalian latihan, datang kembali dalam 1 menit. Kalau telat push up 100 kali."
"EEH?! Kok gitu?!"
"Mulai!"
Dengan terpaksa, Yuusuke langsung berlari keluar ruangan dan menuju gudang yang berada di ujung lorong. Dengan cepat ia menyalakan lampu gudang dan mencari kain pel.
"Ah! Itu dia!"
Yuusuke akhirnya menemukan kain pel yang dicarinya. Ia mengambilnya dan segera kembali ke ruangan kosong tadi.
"Hah ... hah ... ini dia!"
Kata Yuusuke sambil ngos-ngosan.
"Hmm, kamu telat 15 detik lho. Push up 100 kali sana."
"Eh?! K-kan cuma 15 detik!!"
"Dalam 15 detik Akira bisa langsung membunuhmu, lho. Sudah jangan protes, sana cepat!"
"Ukh ... baiklah!"
Yuusuke pun segera melakukan push up, sementara Ryota mengepel ruangan itu.
"Sembilan ... puluh ... sembilan ... sera ... tus! Uwah!"
Yuusuke terjatuh pada push up nya yang keseratus. Ia terkapar tak berdaya di lantai.
"Oh, lumayan juga. Nih, minum ini."
Ryota memberikan sebuah pil pada Yuusuke. Yuusuke menerimanya dan langsung menelannya.
"Lho ...? Kok, rasanya ... tenagaku pulih kembali?"
"Itu obat pengembali tenaga buatan Hiromi. Nanti, jangan lupa berterima kasihlah padanya."
"Hiromi-san, ya ... uhm, nanti aku akan berterima kasih padanya."
"Ngomong-ngomong, kau lapar tidak? Ayo makan."
"Aku juga lapar. Hari ini siapa yang menyiapkan makanannya?"
"Akira dan Homura."
"Akira dan Homura, ya ... eh ... AKIRA DAN HOMURA?!"
Ryota sadar dengan apa yang baru saja ia katakan. Yuusuke dan dirinya saling menatap dan menganggukkan kepala mereka bersamaan. Dengan segera, mereka langsung berlari menuju dapur sekuat tenaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adversus Ferox
FantasyEsper. Singkatnya, mereka adalah orang-orang yang memiliki kemapuan khusus seperti membaca pikiran, menggerakkan benda dengan pikiran dan sejenisnya. Pada tahun 20××, pemerintah mulai menargetkan esper sebagai buronan. Tidak ada yang tahu ke...