Chapter 4 : Penangkapan (Part 4)

88 9 1
                                    

SRAT!

Lelaki yang bernama Kaemon itu langsung melempar pisau-pisau kecil ke Akira dan Homura. Dengan sigap, mereka menghindarinya. Masing-masing dari mereka menyerang Kaemon dari sisi kanan dan kiri. Ia langsung menahannya dengan dua bilah pedang.

"Ah, sialan. Merepotkan saja!"

Akira hendak meninju Kaemon pas di mukanya. Sebelum sempat melakukannya, Kaemon mengeluarkan pistol dan menembak Akira.

Akira menahan peluru dengan lapisan es. Homura muncul di belakang Kaemon dan mengayunkan pedangnya yang diselimuti api.

"Cepatlah terbakar, sialan."

"Tidak secepat itu, senior!"

Kaemon menahan pedang Homura dengan sebuah tombak panjang. Homura mundur sejenak dan segera menyerangnya lagi dengan ayunan-ayunan yang berbeda. Kaemon terus menangkis serangan Homura dengan tombaknya.

Kaemon membalikkan tombaknya dan menusuk perut Homura dengan ujung tombak yang tumpul. Homura terdorong menghantam tembok.

Akira menyerang Kaemon dari depan. Ia menahannya dengan sebilah pedang besar.

"Sialan!"

Akira kembali menyerang Kaemon berkali-kali. Semua serangannya berhasil ditangkis oleh Kaemon.

Kaemon menendang kaki Akira dan membuatnya terjatuh. Kaemon memanfaatkan momen itu dengan meninju muka Akira dengan keras, membuatnya terhempas cukup jauh.

"Senior Mizuno, sepertinya kau semakin lemah sekarang. Tentu saja kau juga, senior Akagi."

JLEB!

Kaemon menusuk Homura yang mencoba menyerangnya dari belakang.

"Aku sangat kecewa dengan kalian, senior."

"Apanya yang kecewa?"

Terdengar suara Homura dari sampingnya. Homura yang tadi ditusuknya tiba-tiba terbakar dan menghilang.

"Eh?"

"Celah!"

Akira menusuk Kaemon dengan tangan kosong dari belakang.

"Justru kami yang kecewa, Kaemon."

Kaemon terjatuh. Lukanya mengeluarkan darah yang cukup banyak.

"Ba-bagaimana bisa?"

"Tentu saja, Homura yang tadi kau tusuk itu hanyalah umpan yang kubuat."

"Dan tinjumu itu sama sekali tidak berpengaruh!"

"Si-sialan! Jadi kalian sudah merencanakannya?"

"Tentu saja!"

Akira tersenyum bangga. Homura hanya mengangguk.

"Jangan senang dulu, kalian. Jika kalian mencari perempuan Shizuka itu, dia sudah ditahan di sebuah rungan dengan sebuah bom di dalamnya. Dan tadi ada informasi bahwa adiknya juga muncul. Tentu saja dia juga sudah ditahan di ruangan itu bersama kakaknya."

Jelas Kaemon.

"Cih, jadi sudah telat ya?"

"Belum, kita masih bisa menyelamatkan mereka berdua."

"Iya juga. Ayo, Homura!"

Akira dan Homura berlari meninggalkan Kaemon seorang diri.

"Arah sini! Aku yakin dia ada di sana!"

Akira belok ke lorong lain diikuti oleh Homura.

Homura tersentak.

"Akira, awas!"

Adversus FeroxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang