Laki-laki itu tersenyum licik.
"Iya. Parah sekali. Ketajaman indraku yang tidak terlalu kuat saja bisa menyadarimu."
Tatap Homura tajam.
"Jadi, apa yang kau lakukan di sana?"
Tanya Kirika dengan serius.
"Eeeh? Tentu saja, kan. Mencuri informasi dari kalian, para esper buronan."
Jawab lelaki itu dengan santai. Yuusuke langsung memasang kuda-kuda menyerang.
"Tunggu, Yuusuke. Kau, bagaimana bisa kau tahu kalau kami adalah esper buronan?"
"Tentu saja aku tahu. Kalian, Shiroi Kirika dan Takagi Ryota. Asal kalian tahu, harga kalian cukup tinggi. Kalian juga, agen Ignis dan Genus yang baru-baru ini mengkhianati kami. Oh, dan kau, Takagi Yuusuke. Kau favorit atasanku."
Jelas lelaki itu.
"Sialan. Ternyata kau memang dari PPE!"
"Heei, santai saja dong. Seram sekali kalian~~"
Dengan santai, lelaki itu mengeluarkan pistol dari sakunya. Yuusuke dan lainnya segera memasang kuda-kuda menyerang. Tiba-tiba, pintu kelas terbuka. Terlihat Kazuya yang sudah siap dengan tasnya.
"Hei, kalian! Sudah jam segini, apa yang kalian lakukan di sekolah?! Cepatlah pulang!"
Perintah Kazuya. Ia lalu terkejut melihat lelaki dari PPE tadi.
"Eh? Hisashi-sensei? Bukannya kau ada urusan? Dan, pistol itu!"
Kazuya juga memasang kuda-kuda bertahan.
"Hisashi-sensei? Sialan. Jadi selama ini kau menyamar sebagai guru?!"
"Tentu saja. Aaah, melelahkan sekali. Sudahlah, aku akan mengakhirinya sekarang,"
Hisashi-sensei mengarahkan pistolnya ke Kazuya.
"Sialan!!"
Yuusuke segera berlari menghampiri Kazuya dan segera membuat barrier.
"Kau tidak apa-apa, Akio-san?"
"Bagaimana kau bisa..?"
Kazuya menatap Yuusuke terkejut. Yuusuke tidak memalingkan wajahnya. Ia terus memperhatikan Hisashi dengan serius.
"Ah, sialan. Tapi, ini waktu yang tepat untuk memanggil bantuan,"
Hisashi tersenyum licik dan mengeluarkan ponselnya.
"Kau pikir aku akan membiarkannya, huh?!"
seru Akira. Ia menembakkan es nya kearah ponsel Hisashi dan menghancurkannya.
"Bedebah cilik!"
kata Hisashi geram.
"Homura! Ini kesempatanmu!"
seru Akira.
"Ya ... aku tau!"
Kata Homura. Dari belakang Akira, Homura melompat tinggi dengan pedangnya. Ia langsung mengayunkan pedangnya itu kearah Hisashi.
BLAR!!!
Ayunan tersebut menyebabkan tanah terbelah. Sayangnya, Hisashi dapat menghindari serangan tersebut.
"Cih ...,"
Hisashi memegangi pundaknya yang terluka. Ia tidak menghindari serangan Homura dengan sepenuhnya.
"Jangan menatap kearah lain!"
Akira langsung menyerangnya dengan tinjunya. Hisashi melompat mundur sehingga tinju Akira mengenai lantai. Lantai tersebut langsung terbelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adversus Ferox
FantasyEsper. Singkatnya, mereka adalah orang-orang yang memiliki kemapuan khusus seperti membaca pikiran, menggerakkan benda dengan pikiran dan sejenisnya. Pada tahun 20××, pemerintah mulai menargetkan esper sebagai buronan. Tidak ada yang tahu ke...