Chapter 6: Tujuan (Part 6)

74 5 0
                                    

Yuusuke membaringkan tubuhnya pada kasurnya yang empuk. Ia menutup matanya dengan punggung tangannya dan menghela napas.

"Tujuan, ya ...."

Yuusuke membentangkan tangannya.

Semuanya ... sudah punya tujuannya sendiri-sendiri. Sedangkan aku ... belum ..., batinnya resah.

"Aaarrghhh! Apa sebenarnya tujuanku ini, sih?!"

Yuusuke berseru frustasi.

"Yuusuke! Berisik!"

Ryota menegur Yuusuke. Yuusuke langsung meminta maaf.

Tujuan Akira ... bertarung dengan orang yang kuat ... tujuan Homura ... membangun kembali klannya ... Seiji dan Shizuka-san ... membangkitkan dojo keluarganya ... tujuan Ryota ... melindungi semua orang ... tujuan Kirika-chan ... membalaskan dendam Arata-san ... kalau begitu ... tujuanku ... apa ...?

"TOLONG!!"

DHEG!

Jantung Yuusuke langsung terasa sakit. Suara jeritan esper tadi kembali terngiang di kepalanya. Suara tersebut terus bermunculan, membuat Yuusuke menutup telinganya. Tetapi suara itu tidak kunjung reda, malah bertambah keras.

"Yuusuke, lari!!"

Suara tadi ... Ryota ...?

"Esper itu menyeramkan, ya ... mereka sangat berbahaya!"

Suara apa ini ...? batin Yuusuke bingung.

"Tolong aku! Kumohon! Hentikan! Aku tidak membunuhnya!"

... ingatan ...?

"MEMANGNYA APA YANG SALAH DENGAN MENJADI ESPER?!"

Apa ini ... ingatanku ...?

"Lupakan semua hal ini, Yuusuke-kun."

Tsumire?!

Yuusuke langsung membuka matanya. Napasnya tidak beraturan, dan keringat mengucur dengan deras dari dahinya.

"Yuusuke, kau baik-baik saja?"

Ryota bertanya dengan khawatir.

Dengan napas yang hampir habis, Yuusuke mengangguk.

"Ada apa?"

"Aku mendengar ... suara."

"Suara?"

"Suaramu ... yang menyuruhku lari ...."

Ryota terkejut.

"Apa lagi yang kau dengar?"

"Suara ... orang yang tak kukenal ...,"

Yuusuke berusaha mengingat, sebelum ingatan tentang suara yang ia dengar hilang.

"Suaraku ... dan ... suara ...,"

Ingatan tentang suara yang didengarnya perlahan memudar. Yuusuke langsung berusaha mengingat pemilik suara yang terakhir di dengarnya.

"Tsumire!"

Yuusuke berseru. Ingatannya tentang suara yang didengarnya menghilang dalam sekejap.

"E-eh? Kenapa aku ...?"

"Kau tidak mengingat apapun yang kau dengar atau pun yang kau katakan?"

Tanya Ryota bingung. Yuusuke menangguk.

"Aku merasa ... aku mendengar suara ... tapi aku tidak ingat suaranya seperti apa."

Ryota menghela napas lega. Kemungkinan ... suara yang didengarnya itu ... ingatan masa lalunya ...

Adversus FeroxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang