Akira berlari kearah laki-laki 'hard boiled' itu, atau yang bisa kita sebut ossan atau om-om. Ia melancarkan serangan kepadanya. Tetapi, monster dari asap cerutunya menghalangi tubuh sang ossan dan menghalau serangan.
"Apa kau kira bisa mengalahkanku dengan itu?"
Akira mendecih kesal.
"Yuusuke! Kirika! Seiji! Apa yang kalian lakukan? Musuh ada di depan mata kalian dan kalian diam saja? Pengecut!"
"Aku bukan pengecut!"
Kirika yang tersinggung karena provokasi Akira langsung menyerang ossan dengan suaranya. Yang lain langsung menutup telinga mereka.
"Yuusuke, kau harus memprovokasi musuh!"
"Hah?! Bagaimana caranya?!"
"Payah ah! Biar aku saja!"
Akira dengan cepat mulai memprovokasi ossan.
"Ossan! Katanya kau hard boiled, kan? Bukankah hard boiled berarti kau harus bertarung dengan jantan? Payah sekali kau, hanya mengandalkan kekuatanmu itu! Kurasa kau payah dalam bertarung, huh?"
"Apa?! Aku ini terlalu kuat, jadi aku tidak perlu bertarung! Smoke-ku ini sudah cukup untuk melawan kalian!"
"Oh, begitu?"
Akira menghentakkan kakinya ke lantai, lalu dalam sekejap ia berada di belakang ossan. Ossan itu terkejut.
"Terima ini!"
Akira melompat dan menyerang ossan. Ia melancarkan tinju pada ossan.
"Sayang sekali! Selama kau berada di dalam jarak pandangku, kau tidak akan mengenaiku!"
Graup!
Smoke berada tepat di depan Akira dan melahap tangan kirinya. Akira tersentak dan langsung melakukan tendangan atas pada Smoke. Smoke terlihat kesakitan. Mulutnya terbuka. Akira tidak melewatkan kesempatan itu dan langsung menarik kembali tangannya.
"Mizuno! Kau tidak apa-apa?!"
"Jangan pedulikan aku! Kirika! Ini kesempatanmu!"
"Oke! AAAAA ...!"
Kirika kembali berteriak kencang. Teriakannya kali ini lebih kencang dari yang sebelumnya.
"Percuma! Smoke!"
"AAAAA ...!"
Smoke mengeluarkan suara dengan volume yang sama dengan Kirika. Mereka terkejut.
"Apa?! Bagaimana bisa?!"
"Bukankah sudah kubilang? Selama kau berada di dalam sudut pandangku, kalian tidak akan bisa mengenaiku. Dan lagi ... smoke akan menelan atau mengembalikan serangan kalian. Kalian tidak akan bisa mengalahkanku!"
Akira tertawa. Ossan terlihat kesal dengan tawa Akira yang terdengar seperti menertawakannya.
"Apa yang lucu?!"
"Hahaha ... 'kalian tidak bisa mengalahkanku'? Mungkin ... tapi ... bagaimana kalau bukan kami yang mengalahkanmu?"
"Hah? Apa maksud--"
JLEB
Sebuah pedang menusuk punggung ossan dari belakang. Mata ossan membulat.
"Ba ... bagaimana ... bisa ...?"
"Kau terlalu fokus pada kami dan tidak mengawasi bagian belakangmu! Homura dan Ryota sudah menunggu dari tadi. Intinya, kami hanya umpan!"
"Bo ... hong ...."
Bruk!!
Ossan terjatuh. Akira mengambil cerutu yang ada di tangan ossan dan mematahkannya. Smoke langsung menghilang.
"Nice timing, Homura!"
Homura menarik pedangnya dan kembali menyarungkannya.
"Tidak juga. Itu hanya kebetulan. Dan tadi- kuh!"
Homura kehilangan keseimbangan dan terjatuh sambil memegangi lukanya.
"Homura?!"
Akira hendak menangkap Homura. Tapi, dengan cepat Ryota langsung menangkap badan Homura terlebih dahulu.
"Sudah kubilang, kau hanya diberi pertolongan pertama. Jangan memaksakan diri. Lagipula, kau kehabisan banyak darah tadi. Tubuhmu pasti lemas."
"Tidak juga.. ini bukan apa-apa."
Ryota membantu Homura berdiri.
"Kau! Apa yang kau lakukan pada Homura?! Jangan menyentuhnya! Biar aku yang membantunya!"
Protes Akira.
"Ya.. boleh saja sih.. tapi.. memangnya kau bisa? Itu.. tinggimu, kan.."
"Pfftt! Ya, benar sekali!"
Seiji menahan tawanya.
"Kalian... bosan hidup ya?"
Akira sudah bersiap-siap mengepalkan tangannya.
"Maaf.. tapi benar kan?"
"Iya juga sih.. ya sudah, untuk kali ini saja kuizinkan. Tapi awas saja kalau kau macam-macam pada Homura!"
"Baiklah. Terima kasih."
"Sudahlah. Seiji, kau sudah menyelamatkan kakakmu, kan? Kalau begitu ayo kita kembali ke markas."
"Kembali? Untuk apa? Dari awal, aku belum setuju untuk bergabung dengan kalian!"
"Eeh? Padahal kami sudah menyelamatkan kakakmu, lho~dan kau bahkan tidak bilang terima kasih? Dasar tidak tau malu. Yah, memang sih mau bergabung atau tidak itu urusanmu, tapi~kau sudah berhutang pada kami, lho~paling tidak kau harus membayarnya~hmm, yah, sekitar ×.×××.×××.×××.×××× yen. Tapi aku tau kau tidak punya uang sebanyak itu, kan? Hum, aku tau itu~makanya, kalau kau mau bergabung dengan kami, kami akan anggap kalau kau sudah melunasi hutangmu. Bagaimana?"
Akira terkekeh setelah berkata panjang lebar. Seiji terlihat kesal dengan perkataan Akira yang tak bisa ia balas.
"B-baiklah! Aku akan bergabung dengan kalian, oke? Aku akan bergabung dengan Adversus Ferox!"
"Adversus Ferox? Kelompok esper itu?"
Chiharu bertanya dengan kaget.
"Kak, kau tau Adversus Ferox?"
"Mana mungkin kan, aku tidak tau? Nama Adversus Ferox kan sangat terkenal! Eh, apa? Seiji, kau bergabung dengan mereka? Asyiknya! Aku juga mau bergabung!"
"Shizuka-san tentu saja juga boleh bergabung! Kami sangat senang apabila orang sekuat dirimu bisa bergabung dengan kami!"
"Benarkah? Senangnya~! Terima kasih! Dan, mohon bantuannya!"
Seiji hanya menghela napas pasrah. Dengan begini, Seiji dan Shizuka pun bergabung dengan Adversus Ferox.
-Chapter 4 END-
KAMU SEDANG MEMBACA
Adversus Ferox
FantasyEsper. Singkatnya, mereka adalah orang-orang yang memiliki kemapuan khusus seperti membaca pikiran, menggerakkan benda dengan pikiran dan sejenisnya. Pada tahun 20××, pemerintah mulai menargetkan esper sebagai buronan. Tidak ada yang tahu ke...