Jill POV
Aku terbangun karena alarm-ku yang sangat berisik ini, aku melirik jam dindingku ternyata masih menunjukan pukul 06.00 pagi. Aku kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap mandi,setelah itu berganti baju.
Seperti biasa aku turun kebawah untuk sarapan bersama dad,mom dan defanda. Selesai itu aku langsung mengambil kunci mobilku dan berangkat
Aku berjalan malas kekelas, dan apa yang kudapat dikelas. Kelas masih sepi ya SEPI, tidak biasanya. Biasanya sudah ada Justin yang setia duduk dipojok belakang.
Aku menaruh tasku dimeja. Lalu duduk sambil memainkan iPhoneku. Tiba-tiba aku mendengar suara derap langkah. Ternyata itu Justin.
“Kesiangan ya?”tanyaku.
Dia melirikku tanpa menolehkan kepalanya. Dia duduk dimejanya. Lalu beranjak pergi.
“Justin! Kau mau kemana?”teriakku.
Dia hanya menoleh dan terus berjalan keluar
***
Aku sudah pulang, aku kemudian bergegas kekamarku dan merebahkan tubuhku. tiba-tiba IiPhoneku bergetar
From: JustinBieber
To: Jill
“Tepat pukul 01.00 siang nanti aku akan menjemputmu”
Aku membaca pesan itu, lalu mengerutkan kening. Untuk apa Justin menjemputku? Ah Justin aneh hari ini, aku kemudian melihat arloji ditanganku ini. Ternyata masih pukul setengah satu, masih ada waktu setengah jam untuk berdandan.
TIN-TIN! (bunyi klakson mobil)
Ah itu pasti Justin aku yang sudah siap langsung mengambil tas kecilku. Lalu beranjak turun kebawah,karena terburu-buru tiba-tiba…
BRUGH!
Aku terjatuh dari tangga. Aduh.. sakit, umpatku dalam hati.
“Aduh sayang! Pelan-pelan dong, memang kenapa sih buru-buru sekali?”tanya mom sambil membantuku berdiri. Aku mengusap-usap pantatku yang sakit.
“Aahh.. aduh mom,itu aduh.. gapapa mom, sudah ya mom aku pergi dulu”sahut ku sambil mencium punggung tangan mom dan berjalan tertatih keluar.
Nampak Range Rover berwarna hitam terpakir, lalu berlahan kaca jendela mobil itu terbuka, terlihat Justin memakai kacamata hitam.
Aku kemudian masuk mobil Justin.
“Lama sekali sih?”bentaknya. aku masih terus mengusap-usap pantatku yang sakit karena jatuh ini.
“Aduh! Justin bisa tidak sih ga usah membentak? Sakit tau!”seruku sambil meringis.
“Memangnya kenapa? Aku tidak memukulmu bahkan aku tidak menyentuhmu, mana bisa kau kesakitan? Bodoh!”seru Justin. Aku meliriknya tajam.
“Aku terburu-buru tadi, gara-gara kau. Dan aku terjatuh dari tangga! Sakit bodoh!”seruku sambil terus mengusap pantatku yang sakit. Tak lama tawa Justin meledak, kencang sekali. Seperti dia puas saat aku terjatuh.
“Ya-ya-ya... teruslah tertawa, Kau tertawa diatas penderitaan orang lain”sahutku dengan nada jengkel. Dia masih saja terus tertawa. Karena sebal aku mencopot flatshoesku lalu memukulnya dengan flatshoesku tepat dikepalanya.
“Aduh! Dasar bodoh! Sakit tau!”bentaknya sambil menatapku tajam. Aku balas menatapnya tajam.
“Itu namanya balasan! Cepat,kalau tidak jadi pergi lebih baik aku turun!”bentakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Or In Danger With Me ✔
Fiksi PenggemarCerita ini adalah cerita fiksi belaka, jika ada kesamaan tempat, nama tokoh,atau alur cerita itu semua hanya sebuah ketidak sengajaan. Jangan mengcopy atau menyontoh alur cerita ini. Dialog,alur, dan lainnya adalah ide saya. Dimohon untuk tidak di m...