Jill POV
*Tok-Tok-Tok
Bunyi ketukan pintu terdengar. Aku langsung bangkit dan membuka pintu, tidak biasanya ada yang mengetuk kamarku dipagi hari ini. Ternyata itu adalah Defanda, dia tersenyum manis padaku dia sudah rapi dengan baju ciri khas orang kantorannya.
“Seseorang telah menunggumu dibawah. Lebih baik kau cepat bergegas jilly”senyum Defanda. Aku mengerutkan kening dan berfikir, di hari selasa pagi ini siapa yang datang untuk menemuiku? Apa mereka juga tidak melakukan aktifitas penting?. Aku langsung mengambil tasku dan keluar dari kamarku yang didahului oleh Defanda. Aku menuruni tangga perlahan seperti biasa. Defanda mengisyaratkan ku untuk keruang tamu sementara ia pergi kemeja makan untuk sarapan. Aku langsung berjalan menuju keruang tamu. Dan aku disambut dengan… Astaga!
Itu justin, iya tidak salah lagi. Dia sedang duduk disofa, dia menggunakan kaus oblong berwarna hitam dan jaket kulit yang harganya aku yakin mahal, dan andalannya adalah sepatu supra kali ini berwarna gold.
Menyadari kehadiranku dia langsung menengok dan tersenyum tipis, lalu berdiri.“Good Morning Mrs. Jill Cermanotta Hends. Pagi ini aku yang akan mengantarmu.”sahutnya sambil tak hentinya melepas senyum manisnya. Aku berfikir bingung, sepertinya kemarin baru saja aku memarahinya untuk menjauh dariku kenapa dia jadi romantis dan perhatian begini? Aneh.
“Heh? Kau tidak sakit kan just?”tanyaku bingung sambil menatap justin takut. Dia langsung tersenyum semakin lebar. Sungguh sikap justin membuatku takut, sungguh.
“Tidak, aku benar-benar mau mengantarmu pagi ini nona manis. Oh kau mungkin butuh sarapan dulu? Tidak apa aku akan menunggu”sahutnya dengan nada yang sepertinya dibuat semanis mungkin. Aku menggaruk tengkuk leherku yang tidak gatal.
Aku langsung berjalan menuju meja makan dan mencium punggung tangan mom dan dad“loh? Kamu tidak sarapan dulu?’tanya Dad. Aku menggeleng
“Tidak perlu dad, diruang tamu ada seseorang yang sudah membuatku kenyang pagi ini”sahutku riang. Dan berjalan begitu saja meninggalkan mom,dad dan defanda yang bingung.
Aku berjalan keluar dan mendapati justin sudah stay cool disamping Range Rover kesayangannya.
Dia tersenyum dan membukakan pintu untukku aku pun masuk. Dia lalu menutup pintunya dan segera menuju ke setir kemudi. Lalu dengan hitungan detik dia sudah menlajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Aku sudah terbiasa, dan memang aku juga biasa saja.
Di mobil justin terus melirikku dan tersenyum aneh, aku agak risih jika begitu“Justin aku tidak suka dilihat begitu, risih rasanya.”ucapku santai. Dia langsung mengalihkan pandangannya lurus menatap jalanan LA. Tanpa sadar aku terus memperhatikan wajahnya, dari lekukan hidungnya yang mancung, bibirnya sexy, apalagi disaat matanya berkedip. Astaga!
“Aku juga tidak suka dilihat begitu Jill. Aku tau aku tampan, aku tau”ucap justin santai, aku tersentak dan langsung menatap lurus. Terdengar cekikikan justin, aku bisa merasakan pipiku merah sekarang.
“Kau tau? Aku suka gayamu. Maksudku Mini dress berwarna cream dengan balzer putih tidaklah buruk. Ditambah flatshoesmu itu. Hmm menarik”sahut justin dengan nada menggoda disana.
Aku langsung menahan senyumku, dan menundukan kepalaku karena aku bisa merasakan pipiku memerah sekarang.***
Author POVTanda bel Istirahat sudah berbunyi, justin langsung berjalan menuju meja Liz. Dan menarik kasar tangan Liz. Kebetulan Jill sudah pergi kekantin duluan dengan Lucy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Or In Danger With Me ✔
Fiksi PenggemarCerita ini adalah cerita fiksi belaka, jika ada kesamaan tempat, nama tokoh,atau alur cerita itu semua hanya sebuah ketidak sengajaan. Jangan mengcopy atau menyontoh alur cerita ini. Dialog,alur, dan lainnya adalah ide saya. Dimohon untuk tidak di m...