Bagian 23

2.8K 122 3
                                    

Author POV

      Gadis belia berusia 17 tahun itu masih saja tertidur pulas, padahal jam dindingnya juga jam wekernya pun sudah menunjukan pukul 07.15 a.m . padahal jam masuk ke universitasnya pukul 08.00 a.m. entah karena lelah atau bagaimana, Gadis itu yang bernama Jill masih saja pulas dalam tidurnya.  Sehingga kakak perempuannya yang berumur 24 tahun yaitu Defanda masuk kekamar adiknya sambil membanting pintu. Adiknya pun hanya bergerak sedikit tanpa bangun ataupun sekedar membuka matanya. Dengan gemasDefanda berjalan menuju kasur adiknya Jill.

“Ugh! Bangun Jill! Ini sudah siang, kau mau telat apa?”pekik Defanda sambil menarik selimut yang dikenakan Jill. Jill hanya mengerang dan kembali menarik selimutnya yang tadi ditarik oleh Defanda.

“Dasar pemalas! Kau mau bangun jam berapa! Ini sudah jam 07.15 ! kau kesiangan! Cepat bangun”teriak Defanda disebelah kuping Jill, mendengar kata jam 07.15 dan ‘kesiangan’  Jill langsung membuka matanya dengan sempurna dan membulat.

“APA? JAM 07.15 ?? KENAPA KAU TIDAK MEMBANGUNKANKU DARI TADI?”pekik Jill sambil berlari kekamar mandinya dan langsung mandi kilat. Defanda yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah adik satunya ini.

Lantas, tak beberapa lama Jill keluar dari kamar mandi dengan menggunakan kimono setelah itu dia bergegas membuka lemari pakaiannya dan memakai sembarang pakaian. Dia tidak peduli style jika pada waktu seperti ini. Dia mengambil satu stel casual dress selutut berwarna coklat cream lalu memakai flat shoes handalannya berwarna coklat muda. Serta dia membiarkan rambutnya terurai bergelombang. Dia hanya membubuhi bedak tipis serta lipgloss setelah itu dia beralih mengambil iPhone,dompet dan tasnya yang sudah berisikan buku-buku.

Lalu dia berlari turun menuju kemeja makan nampak sepotong sandwich disana dia langsung mengambilnya dan mengambil 1 kotak karton susu coklat rendah lemak dan mengambil kunci mobilnya.

Semua ia kerjakan dengan cara terburu-buru, dia lalu masuk kemobilnya dan langsung menuju kejok kemudi setelah itu ia melajukan mobilnya sambil memakan sandwichnya, dan ia juga meminum susunya.

Sampai disekolah ia berlari-lari layaknya orang habis dikejar hantu atau vampire, dan berlari menuju kelas. Untung dewa keberuntungan masih berpihak pada Jill, ya dia masuk tepat disaat bel berdenting. Jill terduduk dikursinya sambil bernafas berat dan tersendat-sendat seperti orang asma.

Jill POV

     SIAL ya kata itu adalah satu kata yang mewakili keadaan hari ini, aku benar-benar sial ya sepertinya tidak terlalu sial sih. Aku sampai dikelas tepat pada saat bel berdenting. Aku berusaha mengatur nafasku yang masih naik-turun tidak karuan.

“Apa kau baik-baik saja?”tanya seseorang dari belakang. Aku langsung menengok, aku tidak begitu mengenal orang-orang yang ada dikelas ini, aku hanya mengenal Liz dan Justin tapi Liz sudah pindah sementar Justin? dia juga pindah ke Canada.

“Ya, hanya sedikit kesialan menimpaku”sahutku santai. Dia mengangguk

“Oh, kau pasti belum mengenalku ya? Kau ini tidak terlalu mengenal seisi kelas inikan?”tebaknya. aku tersenyum tipis

“Ya, kau bisa menebaknya”sahutku

“Hahaha , ya tidak apa. Oh maaf namaku Austin, Austin Mahone. Namamu siapa?”tanya Austin ya namanya adalah Austin.     “Oh, Austin. Namaku Jill Cermanotta Hends. Kau bisa panggil aku Jill”sahutku sambil tersenyum.

Dia mengangguk, “Senang bertemu denganmu Jill”sahutnya. Aku tersenyum simpul pada Austin.

*** 

“Kau mau kekantin?”tanyanya.             

“Ya tentu saja, siapa yang akan pergi ke lapangan bola dan berdiri mematung disana?”jawabku sambil sedikit terkekeh.

Lost Or In Danger With Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang