END

4.4K 209 14
                                    

        Akhirnya sampailah mereka pada sebuah seperti bukit kecil, disana terdapat banyak pohon cemara khas natal dan beberapa pohon mistletoe. Jill terkagum-kagum ini sungguh indah, walaupun ini sebenarnya biasa saja, sama seperti bukit kecil lainnya.

“Untuk apa kau membawaku kesini, babe?”tanya Jill lembut.

Justin tersenyum lembut, dengan tiba-tiba Justin langsung berlutut dihadapan Jill, Jill langsung terkaget. Sementara itu,Justin segera mengeluarkan sesuatu dari kantung jaket kulitnya. Ternyata itu sebuah kotak cincin.

“Will you marry me, Jill Cermanotta Hends?”sahut Justin sambil tersenyum lebar pada Jill. Jill benar-benar kaget sekaligus senang sekali. Dia melihat tatapan Justin penuh dengan kesungguhan, Jill tersenyum haru.

“Yes I will, YES I WILL!!!!!!!!”teriak Jill senang. Justin langsung memakaikan Jill cincin itu, cincin itu sungguh pas dan indah ditangan Jill. Jill tersenyum haru sambil berlinang air mata kebahagiaan. Justin langsung berdiri dan memeluk erat Jill.

“I Love You Jill..”sahut Justin sambil melumat lembut bibir Jill. Jill tersenyum

“I Love You Too.. my Justy”sahut Jill ditengah ciuman mereka.

***

“Justin… jangan putar bola matamu didepanku”sahut Jill. Justin mendengus.

“Habis kau tidak mau membuatkanku pancake”ucap Justin.

“Aku lelah Justin, aku baru saja membersihkan rumah yang besar ini! Tak taukah kau tugasku sebagai istrimu itu sulit? Huh?”gerutu Jill.  Ya kini Justin dan Jill telah membina sebuah rumah tangga. Usia pernikahan mereka masih seumur jagung.mereka menikah baru 2 bulan yang lalu, dan mereka sudah tinggal dirumah yang dibeli Justin dikawasan elit di LA. Rumahnya sangat besar dan mewah. Jill bahkan sampai repot membersihkannya.

Walaupun Justin sudah memaksa Jill untuk menggunakan pembantu rumah tangga, tetapi Jill terus menolaknya. Dengan alasan ia ingin mencoba menjadi istri yang baik dan menjadi istri yang sempurna didepan Justin.

“Lalu kenapa kau tidak mau menggunakan pembantu?”tanya Justin sambil mengelus rambut Jill dengan lembut. Jill menyandarkan kepalanya didada bidang Justin.

“Sudah kubilangkan? Aku ingin mengerjakan segalanya dengan tanganku sendiri. Aku ingin menjadi istri yang baik Justin”sahut Jill, Justin tersenyum

“Menurutku, kau sudah menjadi istri yang sangat baik dan sempurna untukku”sahut Justin. Jill tersenyum lebar mendengar penuturan suaminya itu. Kemudian Jill memeluk erat Justin

“Terima kasih Justin.. kau memang suami yang baik”sahut Jill lembut, Justin mengangguk

“Terima kasih juga Jill, telah menjadi Istri yang sempurna”sahut Justin. mendengar kata itu Jill langsung menjadi murung dan lesu, merasakan ada perubahan dari istrinya itu. Justin lalu melepas pelukan Jill.

“Ada apa sayang?”tanya Justin. Jill menunduk dan menghela nafas

“Jill.. katakan padaku sayang, ada apa?”tanya Justin khawatir. Bukannya malah menjawab Jill semakin menundukan kepalanya. Dan berkali-kali menghela nafas berat, melihat hal itu Justin semakin tidak sabaran.

“Kau tau? Aku sebenarnya.. belum menjadi istri yang sempurna Just.. selama 2 bulan pernikahan kita aku bahkan belum bisa memberikanmu seorang keturunan. Aku bukan istri yang sempurna Justin..”ucap Jill pasrah, suaranya sedikit bergetar mengisyaratkan kesedihan dan kekecewaan yang dirasakannya. Justin menatap istrinya itu yang sedang menunduk dalam. Justin menghela nafas pelan.

“Sayang, aku tidak terlalu mementingkan keturunan dulu. Lagipula cepat atau lambat pasti Tuhan akan mengirimkan malaikat kecil pada kita. Kau sudah menjadi istri yang sempurna untukku sayang”sahut Justin sambil tersenyum lebar, walau Justin sendiri saat ini sangat amat memiliki keturunan dari Jill. Tapi Justin tau, cepat atau lambat Tuhan pasti akan mengirimkannya

Lost Or In Danger With Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang