Aku sedang berjalan menuju keparkiran, tiba-tiba ada yang memanggilku. Aku langsung melinguk dan mendapati Justin sedang berlari menujuku. Aku mendengus dan terus berjalan cepat menuju ke Ferari putihku. Tapi terlambat sudah sampai didepan pintu mobilku Justin sudah meregap bahuku.
“Bisakah kau diberi tau dengan cara yang baik-baik? “tanyaku garang. Dia menghela nafas.
“Berikan aku sekali waktu saja, aku ingin menjelaskan sesuatu”ucap Justin. aku memutar bola mataku ya memang aku tau itu adalah satu tindakan yang tidak sopan tapi apa peduliku?.
“Ini sudah cukup jelas, jangan jelaskan sesuatu yang sudah jelas dan mempersulit masalah”ucapku sambil menatap Justin sebal.
“DENGARKAN AKU DULU! BISAKAH?!”bentaknya aku hanya memalingkan wajahku darinya. Dia langsung menarik wajahku untuk menatapnya. Mataku langsung beradu dengan mata hazelnya yang memancarkan sirat ketersiksaan. Sungguh aku tidak bisa melihat Justin tersiksa seperti ini.
“Tolong maafkan aku Jill, aku tau waktu itu saat diclub aku membuatmu sakit dari sakit fisik dan batin. Aku mohon aku waktu itu terpengaruh alkohol. Maafkan aku ya?”sahutnya lirih, sungguh aku belum bisa. Ini masih terlalu sakit mulai dari luka ditanganku sampai luka batinku yang entah akan sembuh sampai kapan. Aku menghela nafas berat.
“Aku belum bisa, tolong jangan memaksaku terus”sahutku pelan namun aku yakin Justin pasti bisa mendengarnya. Justin mendengus dan mengumpat kata kasar.
“Sampai kapan kau akan memaafkanku?”tanyanya lirih dan serak. Aku menggigit bibir bawahku dan menunduk.
“Sampai aku merasa benar-benar sembuh”sahutku lalu masuk kemobilku, dan bergegas tancap gas sebelum .Justin bertanya lagi. Aku belum bisa sampai saat ini.
Aku berusaha untuk menenangkan pikiranku diperjalanan, mungkin ke JCO untuk membeli satu kotak besar donat akan membantu daripada ke butik untuk membeli baju. Akhirnya aku melajukan mobilku ke JCO.
Sampai disana aku membeli 1 kotak besar donat JCO dengan rasa pilihanku sendiri. Saat setelah membayar akupun keluar dan aku merasa ada yang memanggilku. Setelah aku melihat ternyata dia adalah..
“Logan?”tanyaku. dia sedang duduk didekat meja kasir sedang menikmati donat. Aku tersenyum dan berjalan menujunya dia menyuruhku duduk didepannya.
“Jill, sudah lama sekali kau tidak terlihat? Kau sibuk ya?”tanyanya sambil mengembangkan senyum manisnya aku terkikik sebentar.
“Kau terlalu berlebihan Logan, aku tidak sesibuk yang kau kira. Hanya saja kau tau kan? Anak kuliah memang begini selalu sibuk. Oh aku ingin menanyakan sesuatu padamu”tanyaku. Dia tersenyum.
“Tanya apa? Tentu saja Jill”sahut Logan sambil tersenyum senang.
“Sebenarnya kau ini bekerja sebagai apa sih? Artis? Foto model? Penulis? Atau apa?”tanyaku bingung.Dia terkekeh sebentar saat mendengar pertanyaanku.
“Kau ini ya, aku ini bekerja sebagai fotografer terkenal dimajalah-majalah terkenal. Memangnya kau tidak pernah beli majalah fashion atau majalah terkenal begitu? Biasanya kan tercantum namaku Logan Lerman hihihi”ucapnya sambil terkikik.
“wahh kau ini fotografer? Kenapa tidak bilang kapan-kapan aku jadi modelnya bisa kan?”candaku. dia tersenyum lebar.
“Tentu boleh, bahkan akan ku beri tarif gratis”sahutnya. Aku langsung melototkan kedua mataku hampir saja mataku copot.
![](https://img.wattpad.com/cover/9478464-288-k688753.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Or In Danger With Me ✔
FanficCerita ini adalah cerita fiksi belaka, jika ada kesamaan tempat, nama tokoh,atau alur cerita itu semua hanya sebuah ketidak sengajaan. Jangan mengcopy atau menyontoh alur cerita ini. Dialog,alur, dan lainnya adalah ide saya. Dimohon untuk tidak di m...