Aku sudah sampai rumah dari tadi, aku sekarang sedang merebahkan diriku dikasurku berusaha melepaskan semua penat yang aku alami, dan berusaha melupakan semua masalahku. Tiba-tiba iPhoneku berdering, nampak dilayar terdapat foto Justin dan dengan nama name contact “Justin”
Aku berusaha menimbang-nimbang untuk mengangkatnya atau tidak tapi pada akhirnya aku langsung menekan tombol reject .
Justin berusaha menelfonku sampai 15 kali tapi berkali-kali juga aku merejectnya. Tiba-tiba
*Tok-tok-tok..
Suara itu terdengar dari pintu balkonku. Aku menghela nafas dan berusaha bangkit dari tidurku dan berjalan membuka gorden setelah itu membuka pintu balkon, dan betapa terkejutnya aku setelah apa yang kudapati diluar…
“UNTUK APA KAU KESINI?!”bentakku emosi. Justin berusaha mendekatiku dan menyentuhku.
“Don’t Touch Me!”ucapku sambil berusaha menjauh darinya. Dia langsung menjauh.
“Aku mohon dengarkan aku..”sahutnya lirih, aku hanya memalingkan wajahku darinya.
“PERGI DARI RUMAHKU!! SEKARANG!”teriakku.
Lalu dia menatapku dengan tatapan kaget,frustasi,memohon dan bercampur lalu dia mendekatiku dan terduduk dilantai sambil memohon-mohon padaku, wajahnya memelas dan matanya berkaca-kaca.
“Kumohon,Jill maafkan aku… Kumohon”ucap Justin lirih. Aku menghela nafas berat lalu menyuruh Justin berdiri. Dia pun menggeleng kecil.
“Tidak,sebelum kau memaafkanku.. aku akan berdiri disini sepanjang malam, sepanjang hari tidak peduli ada hujan,badai,salju,ataupun serangan monster sekalipun.”sahutnya sambil menatapku sungguh. Aku memalingkan wajahku sebentar untuk menenangkan pikiranku.
“Maaf, maaf Just. Aku tidak bisa memaafkanmu. Tolong kau pergi dari rumahku sekarang atau aku akan panggil security”sahutku pelan. Terdengar desahan berat Justin.
“Beri aku 1 kesempatan.. kumohon”sahutnya. Aku menggeleng dan melepas tangan Justin.
“Tidak bisa untuk kali ini Just.. aku tidak bisa, maaf.. “sahutku berat. Sambil mengulum bibirku kedalam.
“Tolonglah Jill. Aku sungguh mencintaimu… kumohon beri aku satu kali lagi.”sahutnya. aku menutup mataku sebentar dan membukanya.
“Kumohon Just, aku tidak bisa saat ini. Terlalu sakit untukku, kumohon mengertilah”sahutku pasrah sambil berjalan masuk kekamarku. Dan menutup pintu balkon membiarkan Justin terdiam mematung diluar. Aku kemudian mengambil secarik kertas dan spidol lalu menulis : Go Home Now! Itu yang kutulis lalu aku menempelkannya didepan pintu balkon, karena pintu balkonku adalah pintu kaca,jadi tulisannya terlihat.
Dia membaca tulisannya dan menundukan kepalanya. Lalu dia tetap berdiri didepan pintu balkonku matanya sayu. Aku menggeleng dan menutup gorden pintu balkon.
***
Aku terbangun, entah karena kelelahan aku tertidur tadi. Sekarang sudah menunjukan pukul tujuh malam aku hanya ingin mengecek saja apakah Justin masih ada atau tidak dan ternyata…
“Astaga Justin!”pekikku pelan. Dia tertidur diluar sambil badannya menyender tembok dan terduduk dilantai, rambut spikenya berantakan, bajunya kusut wajahnya terlihat lelah walaupun tidur. Aku mencoba menarik nafasku pelan dan menenangkan diriku astaga! Apakah aku terlalu kejam pada Justin sampai membiarkan dia tertidur diluar dengan angin malam yang dingin?.
Aku kemudian berjalan membuka pintu balkon dan membukanya pelan, takut-takut Justin terbangun. Aku berjongkok didepannya yang masih tertidur dengan wajah yang kusut dan terlihat lelah. Aku usap pelan pipinya, dia sama sekali tidak bergerak masih terus tertidur. Aku usap hidungnya yang mancung. Aku tersenyum walaupun aku tau pasti dia tidak melihatnya tiba-tiba tanganku menuju kebibirnya yang eksotis itu, aku usap pelan. Sungguh ingin rasanya aku mencium bibirnya, tapi aku tau aku masih belum bisa memaafkan Justin. untukku masih terlalu berat dan sulit entah sampai kapan aku terus belum mau memaafkan Justin, hanya waktu yang bisa menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Or In Danger With Me ✔
FanficCerita ini adalah cerita fiksi belaka, jika ada kesamaan tempat, nama tokoh,atau alur cerita itu semua hanya sebuah ketidak sengajaan. Jangan mengcopy atau menyontoh alur cerita ini. Dialog,alur, dan lainnya adalah ide saya. Dimohon untuk tidak di m...