Chapter 1: Hogwarts Express

17.7K 911 48
                                    

James Potter dan Sirius Black berjalan sepanjang gerbong Hogwarts Express, dengan koper mereka melayang di belakang. Mereka belum menemukan Peter, tidak seperti biasanya, Peter tidak terlihat di Kings Cross sama sekali.

"Hei, menurutmu di mana dia?" tanya Sirius.

"Entahlah. Mari berdoa semoga dia tidak terlambat bangun pagi ini. Atau jangan – jangan dia naik kereta sebagai tikus?" tanya James.

"Mana mungkin, bagaimana dengan kopernya?"

"Ketinggalan?" tebak James.

"haaah entahlah. Rasanya aneh sekali kita hanya berdua saja, mencari kompartemen. Biasanya ada Remus dan Peter", keluh Sirius.

"Yah, karena Remus terlalu 'Baik' sepanjang tahun lalu, sehingga dia terpilih jadi Prefek."

Sirius mengerling ke James. Memang, di akhir musim panas ini Remus telah mengirim surat ke mereka semua, memberitahukan bahwa dia terpilih menjadi Prefek. Mereka juga sudah memastikannya, setelah bertemu dengannya di stasiun tadi pagi. Setelah mengetahui bahwa Remus tidak bercanda, Sirius dan James langsung berpura – pura ketakutan dan mengampun – ampun kepadanya, meminta agar Remus tidak melaporkan mereka setiap kali mereka mengerjai orang. Tentu saja, Remus langsung setuju akan hal ini.

Tapi yang paling lucu adalah James. James menuntut bicara empat mata "antar lelaki" dengannya di stasiun. Pembicaraan itu tidak lain untuk memastikan:

Remus mengawasi Lily, yang juga menjadi Prefek, dan terbukti merupakan ancaman Remus mencoba meyakinkan Lily, bahwa James sangat "pantas" dan "cocok" untuknya.

Remus tidak "menyentuh" Lily sedikit pun.

Remus telah menjamin semuanya, tapi saat mendengar yang ketiga, dia tak bisa menahan tawa, termasuk Sirius (yang mencuri dengar). Remus juga member James jaminan, bahwa karena mereka Prefek, bukan lalu Remus akan mencoba hal – hal "terlarang".

Kali ini Sirius nyengir. James telah mengklaim Lily sejak tahun ketiga, dan sejak saat itu, sejak kunjungan Hogsmeade yang kedua, tidak pernah ada lagi cowok yang mencoba mengajak kencan Lily. Para Marauder memastikan hal itu dengan senantiasa mengerjai cowok yang berani melakukan itu. Dan setelah 3 minggu, penuh dengan teriakan (Lily), celana yang melorot di koridor, dan beberapa cowok yang tumbuh bunga – bungaan dari telinga, serta beberapa puluh detensi kemudian, akhirnya tinggal tersisa Severus Snape yang masih dekat dengannya.

Sebenarnya, mereka bisa saja melepaskan Snape, membiarkannya tetap dekat dengan Lily, tapi karena beberapa alasan, James tidak bisa membiarkannya. Alasan itu antara lain:

Dia Slytherin

Semua Slytherin menyebalkan

Rambutnya berminyak

Mereka tahu bahwa tujuan Snape sama sekali bukan sekedar 'teman', mereka sudah melihatnya di mata Snape. Itu mata yang bahkan lebih lapar daripada James.

Dia Slytherin (ya, diulang dua kali)

Dan sepanjang musim panas ini mereka (Sirius dan James) telah mendiskusikan ratusan macam hal yang akan mereka lakukan untuk mengerjai Snivellus . Di antaranya mengubah jubahnya menjadi handuk pink, kutuka kepak kelelawar, mengubah rambutnya menjadi pink..

"Halo? Sirius?"

Sirius mengerjap, dia sudah melamun dan melantur – lantur. Dia tidak sadar mereka sudah mencapai ujung gerbong.

"Semuanya penuh, kecuali ini. Hanya ada dua orang di dalamnya, bagaimana menurutmu?"

Sirius mengintip dari jendela kompartemen tersebut. Memang, di kompartemen ini hanya ada dua orang, laki – laki dan perempuan. Mereka sudah memakai jubah Hogwarts mereka, dan sekarang sedang duduk berhadapan, memandang keluar jendela, ke pemandangan Skotlandia yang berbukit.

Just Breathe (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang