Chapter 11: Alice

5.5K 426 40
                                    

Seminggu setelah mereka berdua dilepaskan dari Rumah Sakit, Harry dan Hermione menjalani kehidupan sekolah seperti biasanya. Masuk kelas, duduk, menyalin tulisan di papan tulis, mencoba mantra (mereka selalu berhasil dalam percobaan pertama, bersama Lily dan Remus, serta beberapa Ravenclaw), mendapat PR, pergi ke perpustakaan untuk mengerjakannya. Oh ya, juga jangan lupa dengan aktivitas pagi yang biasa mereka lakukan sebelum sarapan.

Setelah Pertempuran Hogsmeade, mereka berdua menjadi semakin terkenal. Para murid kagum akan mereka, bisa bertarung melawan para pengikut Penyihir Hitam yang baru, dan juga mengalahkan beberapa raksasa. Harry dan Hermione, tentu saja merendah. Tetapi beberapa orang justru semakin menyorotkan lampu sorot ke mereka. Di antaranya, kesaksian beberapa Profesor yang menyatakan telah menyaksikan 'Sebuah Sumber Cahaya Putih, yang bersinar begitu terangnya hingga menerangi seluruh langit dari ujung horizon ke ujung horizon lainnya. Belum lagi fakta bahwa ribuan Dementor dan awan gelap yang tadinya menutupi langit menghilang begitu saja setelah cahay putih tersebut menyala, yang berarti hanya bisa satu kesimpulan: Benda itu Patronus. Profesor Sinistra telah menyatakan bahwa dia menangkap seklias wujud Burung Elang, dengan sayapnya yang sangat lebar, menutupi Hogsmeade, bercahaya perak. Mcgonagall, Flitwick, dan Slughorn telah menyatakan melihatnya juga, lebih jelas. Spinnet yang akhirnya memberitahu mereka semua bahwa dia melihat wujud Hippogriff, Patronus Tesla dan Leroy. Bahkan Dumbledore pun terpana mendengar ini.

Belum lagi beberapa Penghuni Hogmeade, yang akhirnya diperbolehkan kembali ke desa mereka, dan menemukan keadaannya hancur lebur. Pukulan paling telak adalah bahwa toko
Zonko rata dengan tanah, dan Three Broomstick lenyap. Tidak ada puing-puingnya yang tersisa. Yang akhirnya menemukannya adalah Beberapa anak kelas tiga, yang menemukan permainan menarik, yaitu: jalan-jalan dengan raksasa batu. Salah satu dari mereka naik di punggung Raksasa Hermione, dan melihat papan batu bertuliskan 'Three Broomstick' di bagian punggungnya. Dumbledore membuat Harry dan Hermione merasa bersalah, dia membayar ganti rugi atas pembangunan kembali Three Broomstick , karena di zaman ini Harry dan Hermione tidak mempunyai uang sama sekali.

Fakta bahwa empat raksasa batu tersebut masih bergerak, yang menandakan bahwa mantra animasi tidak menunjukkan tanda-tanda melemah, membuat banyak orang makin terkagum-kagum. Profesor Mcgonagall menepati kata-katanya, dan menghadiahi mereka berdua seratus poin masing-masing atas kehebatan mereka dalam pertempuran, dua puluh lagi untuk Hermione karena raksasa batunya lebih bagus (Harry mengeluh), dan ditambah seratus lima puluh dari Dumbledore untuk mereka masing-masing, lima puluh dari Slughorn untuk Hermione karena telah menyelamatkannya, lima puluh dari Mcgonagall lagi karena membantunya melawan Pelahap Maut, dan terakhir seratus lima puluh untuk mereka masing-masing, membuat Gryffindor dan Ravenclaw memimpin sangat jauh dalam Piala Asrama, dengan selang empat ratus lima puluh dari Hufflepuff. Tentu saja, Slughorn, Mcgonagall, dan Spinnet memberi mereka poin secara pribadi, tidak seperti Dumbledore yang mengumumkannya di Aula Besar.

Beberapa Gryffindor melihat dengan kagum bahwa poin mereka sudah hampir mencapai enam ratus lima puluh, padahal musim Quidditch belum dimulai. Ravenclaw masih memimpin dengan enam ratus tujuh puluh poin, hal yang tidak mengagetkan bagi Harry. Hermione menjawab semua pertanyaan dalam setiap pelajaran dengan selalu sempurna, mendapat minimal sepuluh poin per hari, menjadikannya mesin poin paling efisien untuk Ravenclaw.
Bagaimanapun juga, saat hari Rabu tiba, dan Ujian Akhir untuk Periode Musim Gugur sudah selesai seluruhnya, Harry menikmati perbincangan seru tentang Pertandingan Quidditch yang akan diselenggarakan hari Sabtu besok. Ayahnya, James, akan main sebagai Chaser, dan Sirius sebagai Beater. Harry baru mengetahui bahwa Sirius adalah Tim Quidditch juga. Ayahnya adalah kapten. Selain James dan Sirius, Tim Quidditch Gryffindor terdiri dari Frank, Keeper, Emmeline, seorang murid kelas tiga, sebagai Chaser, Helena, murid kelas tiga juga, sebagai Chaser, Nicholas, seorang murid kelas tujuh berbadan lebar dan tegap, sebagai Beater, dan terakhir, Tobias, murid kelas enam dan teman sekamar Frank, sebagai Seeker.

Just Breathe (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang