Chapter 13: Unspeakable

5K 391 45
                                    

Harry dan Hermione berhasil melewati dua hari terakhir mereka di Hogwarts dengan lancar, tanpa masalah sedikit pun. Mereka sempat mengalami masalah ketika Dumbledore mengantar mereka berdua ke rumah sakit, agar luka bakar di wajah dan leher mereka diobati. Ternyata Madam Pomfrey tidak mau melepaskan mereka berdua begitu saja, setelah kejadian di Hogsmeade dulu, dimana Hermione aka Jean hampir kehabisan substansi sihir dalam tubuhnya sehingga harus menginap seminggu. Setelah memberi mereka berdua salep, Madam Pomfrey melakukan pengecekan menyeluruh, dan mendapati semacam 'kecapekan' pada Harry. Madam Pomfrey mengecek tongkat sihirnya dengan curiga, hal apa yang sebenarnya dilakukan Harry tadi. Dumbledore sudah mau mencegah, tapi Priori Incantatem keburu meluncur dari mulut Pomfrey, yang memegang tongkat holly milik Harry, meluncurkan bola api kelewat besar yang membakar empat kasur. Kekacauan terjadi sejenak, dan Pomfrey marah-marah dan mengomel pada mereka bertiga-Yup, termasuk Dumbledore.

Harry mendapati mereka menjadi semacam Trio Pembasmi Horcrux. Trio yang dulu dia kenal, dengan Ron di dalamnya, sudah tiada. Harry mengajukan hal ini ke Dumbledore, yang tertawa girang yang tidak cocok untuk orang seusianya. Hermione menggeleng.

Harry makin menyukai Dumbledore yang ada di hadapannya ini, lebih muda, energik, bersemangat, tidak serbarahasia, dan tidak menganggapnya anak kecil yang harus dilindungi terus-menerus. Dumbledore yang ini menghormatinya, menganggapnya sederajat, setara.
Malam harinya, isu yang beredar adalah bahwa Ivan dan Jean berduel di rumah sakit, dengan hasil membakar habis beberapa kasur, dan hanya Dumbledore yang bisa menghentikan mereka. Harry menubrukkan kepalanya ke meja begitu mendengar gosip aneh tersebut. Darimana dia tahu gosip ini? Dari Alice, tentu saja. Dasar Ratu Gosip.

Bagaimanapun juga, Harry akhirnya mendapati dirinya menaiki Hogwarts Express, dan duduk sekompartemen dengan Hermione. Kesempatan langka untuk bisa berduaan saja dengan Hermione ini tanpa ada orang lain langsung disambarnya, dan begitu kereta bergerak, mereka sudah berbaring di kursi kompartemen, dengan Harry di atas Hermione.

Hal yang lupa mereka lakukan adalah memasang mantra Privasi, termasuk mengunci pintu kompartemen, yang berakibat fatal: Frank dan Alice masuk bersama Lily.

"WHOA!" seru Frank, membeku di pintu. Alice dan Lily mengintip dari balik bahu Frank, membelalak. Harry dan Hermione cepat-cepat bangun dan merapikan baju mereka. Untung tadi mereka tidak sedang gawat.

"Um-Halo?" tanya Harry ragu-ragu, nyengir.

Frank terkekeh. "Kamu mau melanjutkannya? Kalau iya, kami bisa pergi."

"Oh, tidak tidak tidak! Kalian silakan masuk saja. Kami tadi cuma-er-" gagap Hermione-

"-Terbawa suasana, kan? Alasan klise," gumam Lily, wajahnya sebal. Jelas Lily menganggap hal yang dilakukan Harry dan Hermione melanggar peraturan. Dia persis seperti Hermione. Bedanya, Hermione yang sekarang sudah memutuskan bahwa melanggar peraturan sedikit tak apalah, toh nantinya kita akan pergi setelah semuanya selesai.

Yang jelas, mereka bertiga masuk, menaruh barang-barang mereka di rak. Lily menceramahi Harry dengan berbisik, tentang 'ke-tidak-tanggung-jawaban-dan-kupikir-kamu-lebih-baik-dari-Sirius!' Harry mendapati dirinya menikmati diceramahi Ibunya, pengalaman pertama. Lily tidak sedang dalam mode bad-mood-dekat-James nya yang khas, dan sedang dalam mode normal. Harry mendapati dirinya cengar-cengir, garuk-garuk leher, dan berkata, "Ya, Mum." "Oke, Mum." Dan setiap kali Lily mendengarnya, Harry hanya akan berkata, "Mun! 'mate' untuk cewek! Rusia!"

Setelah ceramah selesai, Lily membuka bukunya, mulai membaca. Alice dan Frank sudah mulai mengobrol, dan Harry melirik ke Hermione, dan menunjuk-nunjuk Lily. Hermione memutar bola matanya. Harry tertawa.

"Jadi, Lily," ujar Harry, "Kamu akan liburan natal di mana?"

"Di rumah, tentu saja," jawab Lily, tak mengangkat matanya dari halaman bukunya.

Just Breathe (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang