Chapter 7.Basilik

5.8K 512 37
                                    

Harry dan Hermione baru saja selesai menceritakan segalanya tentang Horcrux, dan sekarang menunggu Dumbledore yang tampak sedang berpikir keras. Akhirnya, Dumbledore mendongak.

"Jadi, mari kuulang lagi," kata Dumbledore, bahwa saat ini tersisa lima Horcrux yang belum diketahui lokasinya, dan kemungkinan di antaranya terdapat peninggalan Ravenclaw, Hufflepuff, dan Slytherin? Plus, satu lagi yang merupakan Nagini, ular peliharaan Dumbledore? Dan satu lagi, yaitu terdapat di dalam jiwa Voldemort sendiri?"

"Ya, Profesor. Sebenarnya kami sudah menemukan peninggalan Slytherin, yaitu kalung Slytherin, dan kemungkinan besar saat ini masih dipegang oleh Voldemort, atau bahkan belum dibuat. Kami yakin tentang cincin, buku harian, dan peninggalan Ravenclaw serta Hufflepuff. Dia sudah mendapatkan semuanya sejak dahulu," kata Harry.

Dumbledore mengangguk. Dia terlihat berpikir keras lagi. Hermione bergerak sedikit, dan bertanya, "Profesor, apakah sekarang kami boleh tahu, mengapa anda bertanya tentang hal ini secepat ini?"

Dumbledore mengangguk lagi, dan menjawab, "Voldemort telah mulai bergerak terang-terangan. Selama tiga minggu ini, terjadi penjarahan dan kasus orang-orang hilang di pedesaan dan pedalaman. Pelakunya selalu berkelompok, dan menyerang tidak peduli Muggle ataupun penyihir. Sebagian besar korban merupakan kelahiran-muggle untuk penyihir."

Harry bertanya, "Pelahap Maut, sir?"

"Ya, benar sekali, Harry. Dalam dua penjarahan mereka yang terakhir, mereka sudah terang-terangan mengaku sebagai Pelahap Maut, dan bahwa mereka mengabdi pada seorang Pangeran Kegelapan, yang akan membersihkan dunia penyihir dari para Darah Kotor. Dan dalam beberapa aksi terakhir, mereka menembakkan tanda kegelapan ke langit, sesuai dengan deskripsi yang pernah kalian berikan padaku.

Hermione berpikir sesaat, lalu bertanya lagi, "Bagaimana mungkin Voldemort sudah memulai gerakan secepat ini, sir? Seingat saya masih ada jeda satu tahun sampai waktu seharusnya Voldemort bergerak terang-terangan. 1976, seingat saya."

"Alasan kalian bisa datang ke sini dan sebenarnya itu saja sudah memungkinkan perubahan dalam banyak hal. Efek Domino. Takdir, ruang dan waktu bekerja dengan cara jauh di luar akal manusia," jawab Dumbledore.

Hermione mengangguk pelan. Dumbledore berpaling ke Harry, dan bertanya, "Kita dari tadi sudah membicarakan tentang Horcrux, tapi kalian belum memberitahuku bagaimana caranya Horcrux Diari Tom Riddle kalian hancurkan. Apakah kalian bersedia menjelaskan kepadaku?"

Harry meringis sedikit, begitu pula Hermione. Menarik nafas dalam, Harry menceritakan kisah tentang tahun keduanya di Hogwarts, dari peringatan Dobby, penyerangan terhadap para kelahiran-Muggle, termasuk Hermione, dan akhirnya, turun ke Kamar Rahasia, menghadapi Tom Riddle secara langsung. Harry menceritakan tentang pertarungannya dengan Basilisk, munculnya Fawkes, membawa Topi Seleksi dan dengan pedang Gryffindor, membunuh Basilisk. Lalu akhirnya menghancurkan Diari tersebut dengan cara menghunjamkan Taring Basilisk ke buku tersebut.

"Bisa Basilisk," kata Dumbledore, terlihat berpikir. "Hanya punya sedikit sekali penawar, dan sangat destruktif. Ya, kupikir memang benar, taring Basilisk merupakan salah satu dari beberapa cara aman yang praktis digunakan untuk menghancurkan Horcrux. Tapi Harry..." Dumbledore mengernyit, "Yang kamu lakukan itu betul-betul bodoh, ceroboh, dan edan. Dan kamu bilang.... Diriku di masa depan memberimu 200 poin?"

Harry merasa tidak enak, dan menjawab, "Ya, sir."

"Kalau aku yang di masa depan, kujamin kamu kuberi 1000 poin. Bahkan akupun belum tentu bisa menaklukkan Basilisk seorang diri, apalagi hanya dengan sehunus pedang," Dumbledore menggeleng-geleng. Harry melongo, sadar bahwa Dumbledore baru saja memujinya secara tinggi. Hermione tertawa kecil. Dumbledore berseri-seri sejenak, lalu wajahnya kembali serius. Dia bertanya, "Kalau yang kamu bilang itu cocok, berarti Basilisk tersebut selama ini masih berada di bawah kastil ini, di kamar rahasia, siap dilepas oleh Parselmouth berikutnya, selain kamu, yang akan datang ke sekolah ini?"

Just Breathe (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang