Chapter 1

22.6K 425 3
                                    


Aku berjalan di lorong-lorong rumah sakit dengan membawa beberapa buah-buahan dan juga seikat bunga. Dengan dress selutut berwarna peach , rambutku yang aku biarkan terurai , sepatu high hels berwarna senada dengan dress yang aku pakai , tidak lupa dengan tas yang senada juga.

"Selamat pagi Miss Refa," Sapa seorang Dokter yang sudah tidak asing lagi untuku.

"Selamat pagi Dokter Virlly," Aku pun menyapanya dengan senyum yang ramah.

"Tumben kau datang lebih pagi?" Kami memang sudah kenal .

Dia adalah Virlly Varelina . Teman sekaligus sahabatku waktu aku di bangku kuliah . Dia menjadi Dokter spesialis jantung di rumah sakit ini .

"Benarkah ?? Mungkin karena aku sudah terlalu rindu dengan nya,"

"Bagaimana bisa kau bilang kalau kau rindu ? Kau setiap hari datang ke sini Refa ,"

"Hehehe ... Tidak ada salahnya kan kalau aku rindu ??"

"Hmm .. Ya sudah ya sudah .. Aku duluan ya , soalnya masih ada pasien yang harus aku periksa,"

"Ok Dokter Virlly," Candaku .

"Kau ini," Aku hanya tertawa menunjukan deretan gigiku . Virlly berjalan menjauh . Aku pun berjalan ke arah ruangan yang ingin aku tuju .

"Selamat Pagi," Sapa ku saat aku membuka pintu ruangan .

"Pagi Refa,"

"Bagaimana keadaan ayah??" Ya, yang sedang di rawat di ruangan ini adalah Ayahku 'Jordan Gordin' . Beliau sedang di rawat karena beberapa bulan yang lalu dia terkena serangan jantung . Dan sekarang beliau sedang dalam masa pemulihan yang mengharuskan ayahku di rawat untuk beberapa bulan di rumah sakit ini .

"Seperti yang kau lihat Nak, Ayah baik-baik saja," Ucapnya dengan wajah yang pucat. Walaupun ayah selalu berkata bahwa Dia baik-baik saja tetap saja aku selalu mengkhawatirkan kesehatan nya.

"Refa bawain buah kesukaan Ayah, Ayah mau Refa kupaskan?" Aku duduk di kursi yang ada di samping bangsal tempat ayahku berbaring .

"Tentu," Ucapnya dengan nada yang pelan.

"Refa, Ayah ingin bicara hal penting,"

"Hal penting?? Hal penting apa Yah?" Jawabku dengan mengupas buah apel kesukaan ayahku.

"Tentang perjodohanmu," Aku langsung menghentikan aktivitas mengupasku .

"Refa, Umur ayah sudah tua. Ayah hanya ingin kau bahagia sayang,"

"Tapi yah-"

"Ref, umur seseorang gak ada yang tau . Ayah takut gak bisa liat kamu menikah,"

"Ayah .. Ayah ngomong apa sih,"

"Nak, Impian semua Ayah di dunia ini adalah melihat anak nya menikah, dan bahagia . Ayah mohon Ref.."

"Refa akan menikah yah, Tapi sama pilihan Refa sendiri,"

"Siapa ? Siapa pilihanmu? Kau bahkan tidak pernah memperkenalkan seorang laki laki satupun pada Ayah,"

"Ayah kan tau cita-cita Refa apa . Refa ingin menjadi wanita sukses ayah . Dan Refa tidak akan menikah sebelum Refa sukses,"

"Kau ingin sukses yang seperti apa lagi ? Kau sudah sukses , Toko bunga yang kau bangun sendiri kini sudah sukses. Kau sudah mapan," Ya, memang aku memiliki toko bunga sendiri yang aku bangun sendiri tanpa campur tangan Ayahku . Persis seperti yang aku impikan dulu .

"Refa, Ayah tidak mungkin menjodohkan mu dengan laki-laki yang salah . Dia laki-laki yang baik, Dia mapan, Dan ayah yakin dia bisa membuatmu bahagia Nak." Suara Ayah terdengar lebih pelan .

Because, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang