Refa Pov

7.3K 237 3
                                    


Kenapa kau kembali?
Kembali saat aku sudah melupakan mu.
Kembali saat aku sudah membuka lembaran baru tanpa ada kau lagi di dalam nya. Kau yang dulu pernah aku cintai, dan kau juga yang menancapkan pedang di hatiku. Masih pantaskah kau untuk aku cintai kembali? Dengan semua perilaku mu padaku? Maaf aku sudah tidak mempunyai hati lagi untukmu . Semuanya telah berakhir, kau dan aku sudah selesai.

"Ref, kau melamun?" ucap Nana dengan membawakan 2 gelas cangkir kopi untuk nya dan untuk ku. Aku sedang berada di toko bunga ku.

"Terima kasih," ucapku dengan menerima 1 cangkir kopi dari tangan Nana.

"Ada apa? Apa ada masalah? Sejak tadi ku lihat kau melamun," ucap Nana dengan sesekali meminum kopi nya.

"Tidak, tidak ada apa - apa."

"Apa karena Rei?" aku meletakan cangkir kopi yang aku pegang tadi di meja.

Aku menghembuskan nafas, "Entahlah Na, aku takut."

"Takut?"

"Aku takut kehilangan Rendra,"

"Apa yang kau bicarakan? Tidak mungkin kau kehilangan nya. Kau yang merawatnya selama ini,"

"Rei kembali, aku takut dia mengambil Rendra dari ku. Aku tak bisa jika harus berpisah dengan Rendra Na."

"Aku rasa Rei tidak mungkin sejahat itu Ref. Sepertinya dia sudah berubah. Kau tau saat aku menemani Rendra bermain di taman beberapa hari lalu? Awalnya aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat, yang bermain dengan Rendra adalah Rei. Rei terlihat sangat menyukai anak - anak . Dan saat aku melihat Rei bermain dengan Rendra mereka seperti mempunyai ikatan batin. Sebelum nya maaf, aku tidak menceritakan padamu,"

"Ja-jadi, Rendra benar bertemu dengan Rei?"

"Ya, maaf aku tidak menceritakan padamu. Aku fikir kau tidak akan perduli,"

"Sudahlah, bukan salahmu sepenuhnya. Tapi aku tidak akan membiarkan Rei dekat dengan Rendra."

"Ref tidak bisa seperti itu dong, bagaimana pun juga Rendra berhak mengetahui siapa ayahnya. Walaupun kau berusaha menutupi nya, bangkai pasti akan tercium."
"Apa masih pantas Rei menjadi ayah dari Rendra? Na.. Kau tau kan aku yang membesarkan Rendra sendirian, Rei tidak punya hak apapun terhadap Rendra!"

"Kau egois Ref. Tapi jika itu keputusanmu, terserah kau saja." ucap Nana. Aku meminum kembali kopi ku.

Nana berdehem, "Lalu, mau sampai kapan kau bekerja di Cafe Alex? Padahal toko bunga mu ini sudah sangat terkenal dan sudah banyak membuka cabang."

"Aku akan memegang salah satu cabang yang ada di singapur,"

"Apa!? Kau gila ?!"

"Rei sudah mengetahui aku berada di sini. Aku sudah mengurus pasport dan semua keperluan Rendra di sana. Hanya kau yang mengetahui nya, Alex sengaja tak aku beritahu dulu. Aku harap kau bisa menjaga rahasia."

"Tapi Ref-"

"Aku pergi dulu, bye" setelah aku mencium pipi sahabat ku yang mungkin sudah seperti saudara ku sendiri, aku pergi meninggalkan toko bunga ku ini. Aku memberhentikan salah satu taxi.

"Jalan pak!"

"Mau kemana nona?" ucap supir taxu itu dengan ramah.

"Pemakaman umum," supir taxi pun menjalankan taxi nya.

Aku menatap ke arah luar jendela, menyandarkan tubuhku di kursi memejamkan mataku sejenak.

*

"Hai Dad, maaf aku baru bisa kemari. Cafe tempatku bekerja sangat ramai, jadi aku menjadi sedikit sibuk. Apa lagi Rendra yang sudah memasuki TK." aku menatap nanar pada batu nisan di depanku. Aku menaburkan kelopak bunga mawar di atas makam.

Because, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang