Chapter 2

9.7K 292 2
                                    

Yang di mulmed
Reifan Ardito Saputra
Refalina Gordin 😘


Setelah ayah bicara bahwa lelaki yang berdiri di depan ku ini adalah 'Calon Jodohku' sungguh aku bingung apa yang sedang aku fikirkan .

Senang? Siapa yang tidak akan senang jika 'Jodoh' kita setampan lelaki yang ada di depan ku ini .

Takut ? Tidak menutup kemungkinan aku merasakan hal 'Takut' . Takut jika sikap nya tidak se-Tampan wajahnya .

"Ekhem .. Om, boleh saya bicara 4 mata dengan putri anda?" Aku tersadar dari lamunanku ketika suara berat lelaki yang di depanku ini aku dengan Pertama kali.

"Silahkan nak Rei," Ayah memberiku kode dengan mencolek tangan ku .

"Ah iy-iya .. Yah , aku keluar sebentar yaa," Aku pun langsung mengikuti langkah lelaki tersebut .

Aku masih bingung, sebenarnya mau kemana lelaki ini . Karena memang sedari tadi aku ataupun dia hanya diam . Saat aku berniat ingin bertanya , niatku hancur saat melihat mata elang nya yang menurutku sangat menyeramkan .

Ting!

Pintu lift yang Kesekian kalinya terbuka . Sudah ! Aku sudah lelah mengikuti lelaki ini. Bahkan ini sudah di Rooftop!

"Hey! Sebenarnya kau mau membawaku kemana he?! Aku lelah!" Aku berhenti , tetapi tidak dengan lelaki tersebut .

"Hey!! Apa kau tuli ha?!" Akhirnya dia pun berhenti . Seketika hening , hanya suara angin yang begitu kencang .

"Apa kau menerima perjodohan itu?" Dia pun bersuara dengan nada yang sangat ketus .

"Mak-maksutmu?" Sebenarnya aku mengerti apa yang sedang dia bicarakan . Tetapi, aku ingin dia mengatakan lebih jelas .

"Aku rasa kau tidak sebodoh itu untuk memahami apa yang aku ucapkan tadi Refalina Gordin." Dia memutar tumitnya . Kini aku berhadapan langsung dengan nya .

"Kau membicarakan tentang perjodohan ?? Menurutmu bagaimana ?"

"Jika kau menerima nya, kau adalah Wanita Terbodoh yang pernal aku kenal!" Ia menekan kan pada kata 'Wanita bodoh' .

"Apa maksutmu eh?! Aku wanita bodoh??" Aku mulai terpancing emosi dengan nya .

"Tentu," Ia mulai berjalan mendekat, "Bagaimana kau bisa menerima begitu saja perjodohan ini , kalau kau saja tidak tau siapa yang akan jadi jodohmu," Hatiku berdegub kencang , jarak ku dan jaranya sangat lah dekat . Semoga dia tidak mendengarkan detak jantungku.

"Aku yakin , pilihan ayahku tidak petnah salah,"

"Oh begitu ? Ok kita buktikan saja , siapa yang akan bertahan , atau siapa yang akan meninggalkan terlebih dulu,"

"Maksutmu?" aku masih bingung dengan jawaban nya yang sangat ambigu ini.

"Hahaha.. Kau terlalu bodoh jika beranggapan aku adalah jodoh yang baik. Lebih baik , kau tolak saja perjodohan ini," Dengan entengnya dia berkata seperti itu?? What the hel!

"Aku tidak mempunyai alasan untuk menolak perjodohan ini,"

"Oh .. Aku tau, kau sengaja tidak menolak perjodohan ini karena kau sudah tau jodohmu itu adalah seorang lelaki kaya . Itu kan alasan kau? Kau hanya mengejar harta . Mustahil wanita sepertimu akan menerima perjodohan konyol ini dengan percuma,"

"Dengar Tuan Reifan Ardito Saputra yang Terhormat! Saya tidak akan menolak perjodohan ini . Dan satu lagi , alasan saya menerima perjodohan ini hanya karena saya tidak ingin membuat ayah saya Kecewa!" Air mata terus aku bendung agar tidak jatuh , walaupun kini serasa penuh di pelupuk mataku . Sungguh kata-kata mya sangat menyakitkan .

Because, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang