Chapter 11

8.1K 272 2
                                    


*5 tahun kemudian

Bertahun - tahun ia mencari keberadaan Refa, dia mencari kesana - kemari, bertanya kepada semua sahabat dan kerabat dekat maupun jauh Refa, tetapi tetap NIHIL! Rei tidak bisa menemukan Refa sama sekali.

Hidupnya kini sangat kacau, dia hanya bekerja sepanjang hari. Penampilan nya juga tidak terurus, kumis yang mulai memanjang ia biarkan dan brewok yang menghiasi wajahnya juga sudah lumayan tebal. Kehidupan Rei sudah tidak bergairah lagi. Ia benar - benar merasa kehilangan sosok Refa di hidupnya. ia merindukan istrinya itu, merindukan masakan Refa yang benar - benar lezat dan Rei menyesal karena ia selalu menyia-nyiakan masakan Refa. Ia rindu dengan nasihat - nasihat istrinya itu yang selalu tak ia hiraukan. Ia rindu akan aroma tubuh Refa yang sangat harum. Ia benar - benar merindukan Refa.

"Rei, pulanglah .. Biar aku yang melanjutkan," ucap Alan. Entah sudah berapa kali Alan mengucapkan kalimat itu, tetapi tetap saja Rei tidak mau mendengarkan Alan sama sekali. Benar Alan mengatakan itu, karena Rei sudah bekerja non stop. Bahkan file - file yang tidak terlalu penting ia kerjakan juga.

"Sebentar lagi Lan," jawaban itu yang selalu Rei ucapkan.

"C'mon Rei, lihat dirimu. Kau sudah seperti mayat hidup. Penampilan mu sudah sangat acak - acakan. Setidaknya pulang lah untuk beristirahat."

"Untuk apa aku berpenampilan baik dan rapi. Sudah tidak ada lagi yang melihatku." ucap Rei dengan menatap figura foto yang terdapat foto Refa di saat hari pernikahan nya dengan Rei. Foto itu memang baru - baru ini di letakan di meja kerja Rei.

"Kau harus menjaga kesehatan mu Rei. Jika kau sakit kau tidak akan bisa mencari Refa lagi bukan? Pulanglah," Alan tau dengan alasan seperti ini pasti Rei akan menuruti nya.

"Baiklah, aku pulang" Rei bangkit dari tempat duduk nya dan pergi dari kantornya.

Setelah Rei membersihkan tubuhnya, Rei pergi lagi. Mengenakan kemeja berwarna hitam dan celana panjang berwarna hitam membuatnya sangat tampan walaupun brewok di wajahnya tetapi itu membuat ia menjadi sangat Cool.

Rei memarkirkan mobilnya di sekitar taman. Ya Rei pergi ke taman, ini yang membuat Rei tenang. Karena taman ini dulu sering ia kunjungi bersama Refa .

Flashback

"Taman?"  Refa bingung kenapa Rei berhenti di dekat taman.

"Turunlah," Rei keluar dari mobilnya di susul oleh Refa di belakan nya.

"Mengapa kau mengajak ku ke taman Rei? Bukan kah kita akan kencan?" Rei memang bilang pada Refa jika ia ingin berjalan - jalan. Tetapi Refa menganggap Rei mengajak nya kencan. Jadi Refa berdandan sedemikian cantik , karena ini adalah kencan pertama yang mereka lakukan.

"Aku mengatakan berajalan - jalan kan? Tidak berkencan. Cepatlah," Rei berajalan mendahului Refa dengan memakai kacamata hitam nya karena matahari yang memang sedikit lebih terik dari biasanya.

Because, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang