Bagian18

6.6K 180 0
                                    


Pantulan cermin yang menampakkan seorang wanita cantik nan berparas bak bidadari itu tengah merapikan kembali dress coklat tanpa lengan dengan bagian bawah yang menutupi kaki indah nya. Ya, saipa lagi jika bukan Refalina Gordin.

"Kamu terlihat cantik sayang," satu kecupan mendarat tepat di bahu putih dan mulus Refa.

"Apa selama ini aku tidak cantik, eh?" Refa memutar tubuhnya menghadap Reifan yang kini mengenakan setelan tuxedo senada dengan baju Refa.

"Kamu selalu terlihat cantik, hanya saja malam ini kamu lebih lebih lebih terlihat cantik, Refa" Reifan membisikkan kalimat itu di telinga Refa.

"Apa kamu bermaksud menggodaku Rei?" Refa mencengkram pundak Reifan yang tertutup kemeja berwarna coklat.

"Oh .. ayolah Rei, hentikan aktifitas mu. Kamu merusak penampilanku," Refa berusaha menjauhkan kepala Reifan yang bersemayam di leher jenjang miliknya.

"Baiklah, aku tidak akan meneruskan nya sekarang," ucap Reifan sambil menekan kan kalimat 'Sekarang' . Itu berarti Reifan akan memiliki 1001 rencana untuk menuntaskan semuanya, dan hal itu mampu membuat pipi Refa bersemu merah. Oh god Rei! Kau membuatku melayang kembali.

"Kita akan terlambat jika kamu terus berdiri disitu, Sayang.." ucap Reifan saat ia telah berada di ambang pintu karena masih tidak ada pergerakan yang Refa tunjukan setelah Reifan mengatakan hal itu.

Reifan dan Refa menghadiri acara makan malam yang di adakan oleh perusahaan yang bekerja sama oleh perusahaan Reifan. Hal itu memang sudah sangat sering Reifan terima, dan Refa pun sudah sangat sering pula menemani Reifan yang notabetnya adalah Suami nya.

Bukan sesuatu yang baru untuk Refa melihat orang- orang dengan setelan jas dan baju mahal mereka tidak ketinggalan juga perhiasan - perhiasan yang dikenakan oleh para wanita sosialita atau bisa di bilang isteri dari para CEO - CEO terkenal dan sangat kaya itu.

Walaupun penampilan Refa yang tidak se - glamour wanita - wanita tersebut, tetapi Refa mampu merebut perhatian semua orang yang ada di restoran berbintang 5 ini.

Dengan sering dipandangnya Refa, dan di detik itu juga Reifan semakin mengeratkan lingkaran tangan nya pada pinggang Refa.

Refa menyadari jika sedari tadi Reifan memberi tatapan tidak suka pada siapapun yang melihat Refa. Kau terlihat seperti anak kecil Rei.

"Tuan Reifan, kemarilah .. Bergabung dengan kami," pandangan Rei dan Refa teralihkan pada seorang lelaki yang mungkin lebih tua dari Reifan.

"Bagaimana kabar mu Mr.Andi?" Reifan menanggapi uluran tangan lelaki yang bernama Andi tersebut setelah berada tepat di depan nya.

"Sangat baik, apalagi setelah kerjasama kita sedang dalam proses. Itu seperti obat penyembuh segala penyakitku. Senang bekerja sama  denganmu," ucap Andi dengan di akhiri kekehan kecil.

"Senang bisa bekerjasama dengan mu juga Mr. Andi,"

Acara berjalan seperti biasanya, jamuan makan malam yang sangat elegant , membicarakan bisnis yang mungkin Refa sedikit tidak mengerti. Tetapi Refa berusaha tetap berada di samping suaminya itu walaupun ia sungguh merasa bosan.

"Ada apa Ref?" tanya Reifan ketika mereka telah berada di perjalanan pulang. Karena memang Reifan tidak membawa mobil sendiri atau ia sedang disupiri oleh Tyar.

Because, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang