Chapter 4

7.8K 287 4
                                    


"Welcome to the hell," Bisik Rei pada telinga Refa . Tubuh Refa langsung menegang setelah mendengar bisikan Rei.

"Hei Ref, Selamat yaa .. Kalian uda jadi suami istri, Semoga jadi keluarga yang bahagia selalu," Ucap Virlly yang datang dengan Farel -Tunangan Virlly- .

"Selamat Ref, Rei." Ujar Farel .

"Ah, iya . Terima kasih Virlly, Farel," Virlly berusaha tersenyum dan menyembunyikan ketegangan nya .

**

Acara pernikahan Refa dan Rei telah selesai. Ayah Refa kembali ke rumah nya, dan orang tua Rei mereka kembali lagi ke Jerman. Sekarang, hanya ada Rei dan Refa saja di rumah besar milik Rei .

Refa membuka kamar mereka berdua -Kamar Rei dan Refa-. Ya, Rei memang terlebih dulu masuk sedangkan Refa mengikutinya dari belakang. Sepertinya Rei sedang mandi . Refa berjalan menuju sebuah meja rias, ia membuka aksesoris yang melekat pada rambutnya . Tidak lama pintu kamar mandi terbuka. Menampakan Rei yang bertelanjang dada , sontak membuat Refa menutup matanya .

"Rei, tidak bisa kah kamu memakai bajumu?" Refa berusaha menutupi mata nya dengan kedua tangan nya.

"Sedang apa kau heh?! Siapa yang mengizinkanmu untuk masuk ke kamar ku?!" Ujar Rei dengan nada suara yang tinggi.

"Bu-bukan nya ini kamar kita?" Refa menjawab dengan menundukan kepalanya. Pemandangan Rei yang sedang  bertelanjang dada adalah hal yang menurutnya masih sangat baru.

"Apa kau bilang? Kamar kita ?" Rei tertawa, "Jangan harap kau akan sekamar denganku! Sekarang cepat keluar!!" Bentak Rei .

"Tapi-"

"Kau tuli!!? Aku bilang keluar dari kamar ku sekarang!"

"Maaf," Refa berdiri dan hendak meninggalkan kamar  ini. Refa meraih handle pintu dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tunggu," lanjut Rei, "Jangan membangunkanku sebelum aku bangun sendiri," Refa hanya mengangguk dan berjalan meninggalkan kamar ini. Airmata nya tidak bisa ia bendung , airmata yang seharusnya tidak ia tampakkan.

Refa memasuki kamar yang ada di sebelah kamar Rei, Kebetulan di atas memang ada 2 kamar. Refa membuka pintu kamar tersebut, Kamar yang bernuansa putih , kasur ukuran king size dan kamar yang menurutnya sangat nyaman .

"Apa yang kau tangisu Refa? Bukan kah ini hari pernikahanmu? Kau tidak boleh menangis! Ini hari kebahagiaan mu," Refa berbicara sendiri dan menghapus airmata nya, ia berusaha menguatkan hati nya .

Refa berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan badan nya. Tidak lama ia keluar dari kamar mandi, Refa memang bukan tipe wanita yang suka berlama-lama berada di kamar mandi. Dengan tubuh yang dibalut bathrobe Refa berjalan menuju lemari pakaian, Kosong! Ya, lemari pakaiann itu kosong.

"Ah! Bagaimana kau bisa sebodoh ini ! Semua baju pasti ada di kamar Rei. Refa bodoh!" Ia bergumam sendiri .

Refa berjalan keluar kamar, dan berhenti tepat di depan pintu kamar Rei . Refa hanya berdiam di depan pintu kamar Rei tanpa mengetuk nya, ia takut. Apa Rei sudah tidur ? Bagaimana jika Rei marah?

Tok tok tok ...

Akhirnya ia memutuskan untuk mengetuk pintu Rei dengan seluruh keberanian nya .

1 menit ...

2 menit ...

3 menit ...

Tok .. Tok ..

4 menit ..

Because, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang