Chapter 12

7.1K 269 0
                                    


"Kau jahat Rei! ... Aku sangat membencimu!! Aku benar - benar benci padamu!!!" aku berteriak sekencang nya, peduki setan bila ada orang yang mengaggapku seperti orang gila.

Tenagaku benar - benar terkuras, langit mulai gelap dan aku? Aku tidak tau ini dimana. Yang aku lihat sedari tadi hanyalah jalanan yang sepi. Aku meraba kantong celanaku, kosong!

"Persetan dengan semuanya!! Pasti telfon ku terjatuh di mobil Rei!" aku sudah lemas, aku terjatuh di dingin nya jalan raya yang sepi ini. Tetapi tidak lama aku merasakan tubuhku melayang di udara, aku membuka mataku aku melihat ada yang menggendongku, aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Dan seketika kesadaranku pun hilang.

---------

Refa perlahan membuka matanya, sinar matahari yang masuk dari celah - celah gorden seperti menusuk matanya, ia pun bangun dan menutup matanya dengan tangan nya. Saat ia sudah bisa menyesuaikan matanya pada cahaya disini, ia pun melihat di sekelilingnya. Kesadaran Refa seketika kembali, ini bukan kamarnya! Kamar bernuansa putih hitam dan besar ini jelas sangat berbeda dengan kamarnya yang berwarna biru dan tidak sebesar ini.

Refa mengecek pakaian yang ada di balik selimutnya, bahkan pakaian nya pun sudah berganti dengan kaos kebesaran dan tanpa menggunakan apapun di dalam nya.

"What the hell!?"  tiba tiba ada yang mengetuk pintu  di kamar yang Refa tempati.

Tok .. Tok .. Tok ..

Pintu itu pun terbuka dan menampakan seorang wanita yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.

"Permisi Mrs. Refa, saya adalah sekertaris Mr. Reifan. Beliau menyuruh saya memberikan ini kepada anda," ucap wanita itu dengan meletakkan beberapa paper bag di meja .

"Maaf, saya ada di mana ya?" tanya Refa dengan wajah bingung nya .

"Anda sedang berada di mansions Mr. Reifan, saya permisi" ucap wanita itu dengan sopan.

"Ah tunggu!"

"Apa anda membutuhkan sesuatu?" tanya sekertaris itu dengan berbalik menghadap Refa.

"Apa.. Reifan yang .. Menggantikan baju ku?"

Sekertaris itu tersenyum, "Tidak, anda tenang saja. Tuan Reifan yang menyuruh saya untuk menggantikan baju anda." Refa bernafas lega.

"Baiklah, saya permisi dulu." ucap Sekertaris tersebut dengan berjalan meninggalkan kamar.

Refa bangkit dari tempat tidur dan berjalan menghampiri beberapa paper bag yang tadi sekertaris itu bawakan. Isi dari paper bag itu adalah kaos, kemeja, beberapa celana panjang dan hotpan, dress, dan juga .. Pakaian dalam. Ketika Refa melirik jam dinding, jam menunjukan pukul 11.

"Astaga!! Aku harus menjemput Rendra!" Buru - buru Refa masuk ke kamar mandi , membersihkan tubuhnya.

Refa yang asal - asalan mengambil baju, Dress putih di atas lutut akhirnya melekat ditubuhnya.

Refa buru - buru keluar dari kamar, tanpa memoles wajahnya dengan make up sedikitpun dan tanpa menyisir rambutnya juga. Tetapi walaupun wajah Refa yang tampak make up dan rambut yang terkesan berantakan, Refa malah terkesan seksi dan tetap cantik.

Ketika Refa hendak pergi tetapi dia di hentikan oleh seseorang lelaki yang bertubuh tegap.

"Maaf Mrs. Refa, kau mau kemana? Mr. Reifan memerintahkan saya untuk mengantar anda kemanapun anda pergi," ucap lelaki tersebut.

"Saya ingin menjemput anak saya disekolah, minggir! Saya sudah terlambat!" Refa berusaha menerobos , tetapi tubuhnya kalah besar dengan tubuh lelaki itu yang sangat kekar.

Because, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang