Chapter 7

7.9K 230 0
                                    


PLAK!!

"DASAR PELACUR!" Aku merasakan panas dan perih di pipiku. Aku tersungkur di lantai dan memegang pipiku yang di tampar oleh Rei

"Rei, apa salahku?" airmataku terus menetes .

"Kau masih bertanya apa salahmu? Benar - benar wanita BODOH!!" Rei mencengkram kedua pipiku, "Sudah aku bilang! Cepat pulang!! Kau malah berkencan dengan sahabatku sendiri!?"

"Rei, dengarkan penjelasanku dulu," aku berbicara dengan pipi ku yang masih di cengkram oleh Rei.

"Aku tidak butuh penjelasan wanita Tolol sepertimu!!" Rei melepaskan cengkraman nya dengan kasar.

"Aku tadi hanya berkunjung ke toko bunga saja, tidak lebih." aku menjelaskan dengan berusaha berdiri dan airmata yang masih mengalir deras di pipiku.

"Tutup mulutmu!!! Aku tidak butuh penjelasanmu!! Oh.. Apa kau ingin menggoda sahabatku juga? Memang Wanita MURAHAN!"

"Cukup Rei! Aku tidak seperti apa yang kau fikir, cobalah mengerti dan mendengar kan penjelasanku terlebih dahulu,"

"Kau berani membentakku?!!! KURANG AJAR!! Kemari kau!" Rei menjambak rambutku.

"Ampun Rei, sakit ..." aku berusaha melepaskan jambakan Rei pada rambutku yang sangat menyakitkan.

"Cepat!!" Rei menjambaku dan menggeretku menaiki anak tangga. Kakiku tersandung pada salah satu anak tangga yang menyebabkan tubuhku kehilangan keseimbangan dan terjatuh, sehingga posisiku terlentang dengan Rei yang terus menggeretku.

"Sakit Rei, aku mohon .. Lepaskan .." aku memohon pada Rei.

Brak ..

Rei membantingku di kasur besar kamar Rei. Dan ku lihat Rei membuka sabuk nya. Aku semakin ketakutan.

"Rei, tolong ..-"

"Diam kau!!"

Plak!

Rei memukulkan pengikat pinggang nya pada ku.

"Ini hukuman untuk kau yang selalu saja keluar tanpa seijinku!"

Plak! Plak!

Rei kembali memukul ku dengab ikat pinggang nya untuk kedua kalinya.

"Itu hukuman untuk kau yang membentaku tadi" Rei melepas kemeja nya, dan menindih tubuhku .

"Dan ini adalah hukumanmu karena kau selalu dekat dengan laki - laki lain!" Rei menyetubuhi ku dengan kasar malam itu. Bukan kenikmatan yang aku rasakan, tetapi perih! Bukan lagi perih pada fisik yang aku rasakan, tetapi lebih sakit yang ada di hatiku.

***

Aku membuka mataku. Menyesuaikan cahaya yang masuk di retinaku. Kulihat aku masih berada di kamar Rei. Ingatanku tentang kejadian tadi malam terus berputar - putar di otak ku, airmataku kembali menetes. Aku turun dari tempat tidur Rei.

"Aw.." saat aku berusaha berdiri dan berjalan, aku merasakan sakit yang teramat di selangkangan ku.

Aku berusaha berjalan dengan sisa tenagaku, dan memungut pakaian ku yang berserakan di lantai. Sungguh, aku seperti wanita One stand night  yang ditinggalkan oleh tuan nya setelah melayani nafsu nya.
Aku memakai bajuku kembali, pergi meninggalkan kamar Rei dan kembaki kekamarku.

Aku duduk di bawah shower yang aku hidupakan, aku biarkan air membasahi seluruh tubuhku.

Aku lelah! Aku tak sanggup dengan semuanya, semua perilaku Rei terhadapku sungguh sangat menyakiti hatiku. Entah aku masih kuat bertahan atau tidak dengan situasi ini. Tetapi, di saat aku ingin menyerah, hatiku berkata untuk tetap bertahan. Aku hanya bisa berdoa agar keajaiban datang kepada keluarga ku.

Because, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang