Sekarang aku ada di dalam mobil bersama Rei. Ya, kita pulang dari rumah Ayah. Aku teringat sesuatu."Em .. Rei, bisakah kau berhenti di supermarket sebentar, aku ingin memebeli sesuatu," ucapku pada Rei yang fokus menyetir.
"Ya," Rei mencari supermarket yang terdekat.
"Cepatlah," selang beberapa menit Rei memberhentikan mobilnya di depan supermarket. Aku hanya mengangguk menanggapi ucapan Rei.
Aku memasuki supermarket dan mencari apa yang aku cari.
"Ah, ini dia." aku mengambilnya. Saat aku berbalik badan, aku tidak sengaja menabrak seseorang, hingga membuat barang yang aku pegang dan barang yang orang tadi pegang terjatuh.
"Maaf maaf," aku cepat - cepat mengambil barang ku dan berusaha menyembunyikan, ini barang yang menurutku barang privasi wanita. Sedangkan barang orang yang aku tabrak aku pun berusaha mengambilnya dan memberikan padanya.
"Alex ? Ya ampun ternyata kau," saat aku melihat wajahnya, ternyata dia Alex.
"Astaga Refa, apa kita harus selalu bertemu di supermarket dengan situasi kau selalu menabrakku? Apa tidak ada kebetulan yang lebih baik ?"
"Memangnya aku sengaja menabrak mu eh? Dasar!" aku sedikit melempar barang belanjaan nya yang hanya minuman dingin saja pada Alex.
Alex tertawa, "Oh ya, kau membeli apa kesini?"
"Ah, eh.. Aku.. Aku membeli.. Shampo, ya shampo," aku menyembunyikan barang ku di belakang tubuhku.
"Kau in aneh sekali, hey! Ini bagian pembalut, dan kau mencari shampo?" suara Alex sedikit kencang. Aku tutup mulutnya dengan tangan ku.
"Ck, bisakah kau pelankan suaramu heh? Lihat, orang - orang memperhatikan kita!" Ya, akibat suara Alex yang sedikit kencang, kini aku dan Alex menjadi bahan tontonan pembeli - pembeli yang lain .
"Hehehe .. Maaf maaf," Alex hanya tertawa dengan menunjukan giginya seperti tidak melakukan kesalahan -,- .
"Oh ya, bagaimana dengan lukamu?" aku baru sadar dengan melihat sedikit luka memar dan bekas luka di wajahnya. Aku yakin, itu adalah bekas pukulan Rei tempo hari.
"Sudah baik'an,"
"Maaf ya, atas atas sikap Rei tempo hari."
"Tidak, bukan salahnya, mungkin seharusnya aku tidak memegang tanganmu yang ternyata sudah bersuami," ucap Alex. Aku tau, pasti dia terluka tetapi sungguh aku tidak bisa berbuat apa - apa.
"Itu memang benar, tidak seharusnya kau menggenggam tangan wanita yang sudah bersuami!" suara Rei membuatku kaget.
"R- rei?"
"Maaf," Alex meminta maaf pada Rei .
"Jangan dekati istri ku lagi!" Rei menarik lenganku. Membayar barang yang sudah aku beli dengan beberapa lembar uang seratus ribu, sedangkan barang yang aku beli harganya tidak sampai semahal itu. Petugas kasir yang berjaga memanggil - manggil karena uang Rei yang lebih. Tetapi Rei tetap menggenggam lenganku dengan keras dan menyeretku keluar dari supermarket. Rei menutup pintu mobilnya dengan membantinya yang membuatku sedikit kaget. Aku bisa melihat Alex dari balik kaca mobil Rei, dia pasti memperhatikan sikap Rei padaku.
Rei masuk kedalam mobil, dan langsung menancapkan gas mobilnya dengan cepat. Aku sedikit ketakutan jika Rei mengendarai mobilnya dengan kecepatan seperti ini. Bahkan tidak jarang Rei harus mengerem mendadak yang membuat tubuhku terdorong kedepan. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk Rei sampai di rumah.
"Kemari kau!" Rei menyeretku keluar dari mobil dan menyeretku masuk ke dalam rumah. Oh tuhan .. Tolong jangan buat Rei menyiksaku lagi..

KAMU SEDANG MEMBACA
Because, I Love You
Romance[Beberapa Chapter di private , Follow lalu tambah di perpustakaan] Menikah . Mungkin yang ada di benak kalian adalah, Hidup bersama orang yang sangat kita cintai yang juga mencintai kita. Hal yang sangat indah bukan ?? Hal itu juga yang ada di fikir...