Chapter 9

7.2K 628 16
                                    

WARNING!! IT'S GENDERSWITCH (GS for all uke) FanFic, Don't Like Don't Read, no BASH! ^^
.
.
.
.
Happy Reading~

Seluruh siswa dan panitia sudah berkumpul di halaman. Song Jiwon berjalan ketengah sambil membawa pengeras suara.
"Perhatian semuanya, apa sudah berkumpul?"
"NDE!"
"Sepertinya kalian semangat sekali. Baiklah seperti yang sudah saya bilang tadi, kita akan berjalan-jalan di daerah wisata Namiseom, tapi selain itu kalian juga mendapatkan tugas"
Para siswa mendesah kecewa ketika mendengar tugas yang dibicarakan oleh Jiwon. Pasalnya mereka di suruh mencari bendera misi yang di sembunyikan di suatu tempat.
"Baiklah, semua masuk kedalam bus, kita berangkat!"
Setibanya di lokasi wisata para yeoja berdecak kagum dengan keindahan jalan setapak yang berada disamping kanan-kirinya dan juga terdapat jajaran pohon pinus yang indah. Bahkan disisi lain terdapat jajaran pohon bunga sakura yang mulai berguguran.
"Ini lokasi syuting Winter Sonata itu kan? Cantik sekali" ucap Sooyoung.
"Hei bagaimana kalau kita berfoto disana" usul Jaeri. "Ayo Baek" Mirin menarik tangan Baekhee agar yeoja itu bergabung dengan mereka. Senyum Baekhee mengembang saat ia berfoto bersama anggota kelompoknya. Baekhee bersyukur anggota kelompoknya tidak memusuhi Baekhyun seperti Hyemi dan kawanannya.
"Dasar perempuan" gerutu Hyunwoo yang melihat para yeoja asik berfoto.
"Semuanya berkumpul disini" panggil Chanyeol yang berdiri di salah satu pohon pinus. Kesepuluh anggotanya segera berlari menghampiri Chanyeol.
"Tugas kalian selanjutnya adalah mencari bendera di sekitar tempat ini, bendera itu berisi clue untuk tugas selanjutnya"
"Tapi mencarinya ditempat sebesar ini mana mungkin bisa menemukannya dengan cepat" gerutu Jongdae.
"Kalian kan bersepuluh, kalian bisa berpencarkan?" cetus Chanyeol.
'Sepertinya kata-kata barusan tidak asing, seperti de'javu saja..' gerutu Baekhee dalam hati, sewaktu SMP Chanyeol pernah mengatakan hal yang sama ketika ia menyuruh kelompok Baekhee mencari potongan clue di lapangan bola.
"Tapi sunbae bilang kami tak boleh berpisah" sahut Myungsoo yang mendapat lirikan mematikan dari Chanyeol, "a-arraseo"
"Sudahlah cepat berpencar dan temukan bendera itu"
"Sunbae tidak membantu kami?" celetuk Jimin.
"Ya! Aku sudah melakukan hal ini satu tahun yang lalu, dan kau berharap aku melakukannya lagi?" oceh Chanyeol mulai kesal.
"Sudahlah teman-teman jangan membuang waktu, ayo kita cari sekarang" ucap Daehyun, "dengarkan ketua kalian, cepat pergi sana"
Mereka pun segera menjauh dari Chanyeol untuk menemukan bendera itu.
"Baek kau benar, Chanyeol sunbae sangat menyebalkan" bisik Sanri membuat Baekhyun terkekeh pelan.

-mistake-

Hari ini Luna menghubungi Misook untuk bermain kerumahnya. Ia benar-benar kesepian sekarang, ia tak tahu kemana perginya Sehun saat ini. Tapi ini lebih baik, karena kejadian semalam Luna tak sanggup jika harus bertemu Sehun.
Membayangkannya saja sudah membuat wajahnya memerah.
Tok..tok..tok.
"Masuk"
Pintu kamar Luna terbuka, seorang yeoja manis memasuki kamarnya, "aigoo, kau melukai kakimu lagi? Kau benar-benar ceroboh, tunggu sampai Chanyeol mendengarnya"
"Misookie.. Aku tidak sengaja"
"Tentu saja kau tidak sengaja, aku akan menganggapmu gila jika kau melukai dirimu sendiri dengan sengaja"
Luna mempout bibirnya saat mendengar ucapan Misook. Sahabatnya itu memang suka asal bicara, tapi walaupun begitu Luna sangat menyayangi Misook. Menurutnya Misook adalah sosok sahabat yang sempurna baginya.
"Misook, aku ingin bertanya padamu"
"Mwo?"
"Bagaimana menurutmu kalau aku jatuh cinta pada sahabatku sendiri?"
Misook melebarkan matanya, "kau jatuh cinta pada Chanyeol?"
"Mwo? A-anio, kenapa jadi Chanyeol?"
"Bukankah sahabatmu hanya aku dan Chanyeol??"
Luna terdiam beberapa saat, haruskah ia menceritakan soal Sehun padanya?
"Sebenarnya..aku punya satu sahabat lagi"
"Jinjja? Kenapa aku tak pernah tahu?"
"Karena aku tak ingin menyiksa diriku sendiri saat mengingatnya. Beberapa tahun yang lalu dia pergi meninggalkanku, aku jadi sangat membencinya, tapi sekarang saat dia kembali jantungku tak bisa berhenti menggila saat menatapnya"
Misook menatap sahabatnya penuh selidik, "jamkkanman"
"Wae?" tanya Luna terlihat gugup.
"Apa namja yang kau maksud namja berkulit putih yang duduk didepanmu?"
Wajah Luna merona seketika, Misook menganga lebar melihat reaksi Luna. Sepertinya tebakannya tepat sasaran.
Tanpa mereka sadari, namja yang mereka bicarakan berdiri didepan pintu kamar Luna sambil tersenyum samar, "aku juga mencintaimu Lulu, bahkan aku sudah mencintaimu sejak dulu"

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang