Chapter 17

6.9K 560 8
                                    

WARNING!! IT'S GENDERSWITCH (GS for all uke) FanFic, Don't Like Don't Read, no BASH! ^^
.
.
.
.
Happy Reading~

Setibanya di rumah Baekhee langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Semua hal yang ia lakukan di Jeju kemarin kembali terputar di benaknya bagaikan sebuah film. Senyuman menghiasi wajah cantiknya ketika ia mengingat percakapannya dengan Chanyeol.
Yeoja itu mengambil ponselnya dan membuka galeri foto. Ia sempat mengambil beberapa foto dengan Chanyeol, Sehun dan kedua orangtuanya. Senyuman Baekhee memudar ketika melihat sebuah foto dirinya di tengah hamparan bunga dan sosok Luna yang berdiri beberapa meter di belakangnya. Tentu saja Baekhee mengambil foto itu diam-diam, ia tak berani kalau harus mengajak Luna berfoto bersama.
"Eonni.. Aku merindukanmu.." gumam Baekhee lirih. Sebelum ia menangis, Baekhee segera menggeser layar ponselnya, seulas senyum kembali muncul di wajahnya ketika melihat fotonya bersama dengan keluarganya serta Chanyeol dan Sehun, foto itu di ambil di restoran yang mereka singgahi untuk makan siang sebelum penerbangan kembali ke Seoul.
Baekhee kembali menggeser layar fotonya dan terkekeh melihat dua orang namja sedang berada dalam satu foto, kedua namja itu sedang adu mulut ketika di mobil dan diam-diam Baekhee mengambil foto mereka.
Perlahan pandangan Baekhee tertumpu pada seorang namja dengan surai hitamnya. Baekhee segera menggelengkan kepalanya ketika menyadari siapa yang ia amati, "ke-kenapa aku mengamatinya, aigoo.."
Tiba-tiba Baekhee teringat sesuatu dan segera mengembalikan layarnya pada menu utama. Baekhee membuka kontak dan mencari nama seseorang. Setelah menemukannya yeoja itu segera menelpon orang tersebut.
Terdengar nada sambung beberapa kali, namun orang itu tak kunjung mengangkatnya hingga sambungan terputus. Baekhee kembali mencobanya hingga tiga kali namun hasilnya masih sama, "kenapa Kyungie tak mengangkatnya? Apa dia sedang sibuk?" gumam Baekhee, "besok saja aku tanyakan padanya" lanjut Baekhee seraya kembali membuka galeri fotonya dan melanjutkan kegiatannya tadi.

-mistake-

Luna membuka tas ranselnya, dan mengambil kotak merah yang ia bawa dari Jeju. Rasa penasaran benar-benar merayapi dirinya. Luna membuka isi kotak tersebut dan mengambil beberapa benda di dalam sana. Kening Luna berkerut ketika melihat sebuah cincin emas yang sangat cantik, "ini milik siapa? Apa milik eomma?"
Luna beralih menatap sebuah liontin hati, yeoja itu membukanya dan tersenyum melihat ayahnya yang tampak jauh lebih muda di foto tersebut, "aku rasa ini memang milik eomma"
Luna meraih album foto, namun saat hendak membukanya seseorang menelponnya. Luna mendesah dan mengambil ponselnya, "yeoboseyo"
["Lu, kau sudah kembali?"]
"Misookie? Ye aku sudah kembali, waeyo?"
["Aku ingin bercerita sesuatu padamu.."]
"Mworagu?"
["Aku sudah punya namja-chingu sekarang!!"] pekik Misook membuat Luna terbelalak karena terkejut, "kau serius?" cetus Luna seraya memasukkan barang-barang tadi kembali kekotaknya. Luna berjalan menuju ke lemari pakaiannya dan menyimpan kotak itu. Yeoja itu kembali ke atas tempat tidur dan merebahkan dirinya.
["Yee.. Sebenarnnya ini masih terlalu awal, aku memang sudah mengenalnya sejak dia masuk ke sekolah, tapi aku baru berhubungan dengannya sekitar dua minggu yang lalu dan kemarin kami pergi berkencan. Kemudian dia menyampaikan perasaannya padaku, karena aku rasa kami cocok jadi aku menerimanya"]
"Bwoya?!! Kau menerimanya begitu saja? Kau kan belum terlalu mengenalnya, memangnya siapa dia?"
["Namanya Kim Jongdae, dia anak kelas 10-B, dia satu tahun lebih muda dari ku..hehe"]
"Jamkkaman, nuguya?"
["Kim Jongdae..wae?"]
"Omoo! Dia sahabat Baekhee, Misookie!"
["Ahh matta! Dia kemarin juga bilang begitu padaku, lalu dia merayuku.."] cetus Misook yang tersipu di sebrang sana.
"Aigoo, bagaimana kau mau dengan si dinosaurus berisik itu?"
["Ya! Kenapa kau menghinanya?"]
Luna menghela nafasnya pasrah, "arraseo, arraseo, aku tidak akan menghinanya lagi. Kau puas? Aigoo, aku benar-benar salah sudah berurusan dengan orang yang sedang jatuh cinta." gerutu Luna membuat Misook tertawa.
["Kau sendiri bagaimana? Apa ada kemajuan dengan albino Jepang itu? Atau mungkin dengan Chanyeol?"]
"Ma! Kenapa Chanyeol? Aku dan Chanyeol murni berteman! Kalau Sehun-" ucap Luna menggantung, wajahnya memerah ketika mengingat ucapan Sehun di ladang bunga kemarin, "di-dia bilang dia menci..aigoo aku benar-benar malu" geram Luna seraya membenamkan wajahnya di bantal.
["Bwoya? Bicara yang jelas, apa yang Sehun katakan?"]
"Dia bilang kalau dia mencintaiku" ucap Luna melemah di ujung kalimatnya, ia benar-benar malu saat ini.
["Uwah! Jinjja? Lalu apa jawabanmu?"]
"Tentu saja aku tak menjawabnya, aku terlalu malu, lagi pula aku masih kesal padanya"
["Paboya! Harusnya kau menerima Sehun, kau tahu sendirikan di sekolah banyak sekali yang menyukainya.. Kau mau si albino itu di rebut orang?"]
"Tentu saja tidak! Dan..berhenti menyebutnya albino!"
["Aigoo, kau bahkan juga membela Oh Sehun, ini berarti kau membalas perasaannya eoh?"]
"Berisik.."
Tok..tok..tok.
"Nona, waktunya makan malam!"
"Ah nde ahjjuma!" pekik Luna seraya kembali menempelkan ponsel ke telinganya, "sudah dulu ya, aku mau makan malam.. Annyeong"
["Ye.. Annyeong"]
Pip.
Luna duduk di tepi ranjang seraya menepuk-nepuk pipinya yang merona, "Oh Sehun kau benar-benar membuatku gila" gerutunya sebelum bangkit berdiri dan meninggalkan kamarnya untuk makan malam.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang