Chapter 29

8.8K 576 13
                                    

WARNING!! IT'S GENDERSWITCH (GS for all uke) FanFic, Don't Like Don't Read, no BASH! ^^
.
.
.
.
Happy Reading~

Pagi ini suasana di meja makan cukup tenang. Hyunjoo, Luna dan Sehun sibuk mengamati Chanyeol dan Baekhee yang terus menunduk seraya menghabiskan makanan mereka.
"Ehmm" barusan Sehun yang berdeham menghilangkan suasana canggung yang tercipta.
"Apa kalian berdua bertengkar?" kali ini Hyunjoo yang angkat suara. Merasa Hyunjoo berbicara pada mereka, Chanyeol dan Baekhee menoleh kearah wanita itu, "anio" jawab mereka bersamaan lalu keduanya melirik sekilas.
"Lalu kenapa sikap kalian aneh?" timpal Luna.
"Kami biasa saja" sahut Chanyeol, sementara Baekhee kembali melahap sarapannya.
"Mencurigakan" gumam ketiga orang dimeja makan itu. Chanyeol dan Baekhee jadi semakin gugup dengan tatapan mereka.
Beruntung Baekhee sudah menyelesaikan makanannya terlebih dulu. Yeoja itu bangkit berdiri dan berpamitan untuk mencuci piringnya di dapur. Chanyeol menatap punggung Baekhee yang semakin menjauh, sementara Sehun tengah mengamati Chanyeol sambil tersenyum simpul, 'aku yakin pasti terjadi sesuatu'

-mistake-

"Jadi apa yang sudah terjadi?"
Chanyeol yang tengah menghirup udara segar di teras terkejut mendengar suara Sehun yang ternyata sudah berdiri di samping tempatnya duduk.
"Eobseo.."
"Geotjimal, aku tahu kalian menyembunyikan sesuatu. Apa kau melakukan sesuatu padanya?"
"A-aniya!" elak Chanyeol mati-matian. Sehun justru terkekeh melihat sikap berlebihan Chanyeol, "kalau begitu untuk apa kau grogi?"
"Siapa yang grogi? Enak saja.."
"Masih mengelak.." oceh Sehun seraya mendudukkan dirinya di samping Chanyeol, "jadi..bagaimana sekarang?"
"Mwo?"
"Perasaanmu.."
Chanyeol terdiam memikirkan pertanyaan Sehun. Semalam ia sudah sangat yakin kalau dia menyukai yeoja itu, tapi sekarang Chanyeol kembali ragu, "molla"
"Kenapa begitu sulit untuk menyadari perasaanmu sendiri, alien pabo"
"Ya! Kau pikir untuk menyadari perasaan semudah membalik pancake di penggorengan?" protes Chanyeol.
Sehun mengedikkan bahunya, "asal kau merasa nyaman disisinya dan merasa ingin menjaganya itu saja sudah cukup untuk menunjukkan perasaanmu yang sesungguhnya, kau butuh apa lagi untuk meyakinkan dirimu sendiri?" balas Sehun sambil menatap namja jangkung yang termenung disampingnya, "setidaknya kalau kau memang menyukainya segera ungkapkan perasaanmu, sebelum seseorang berhasil merebutnya dari mu, lagi pula aku ingin kau menjadi adik ipar ku"
Chanyeol melirik Sehun yang sedang memamerkan senyuman menyebalkan menurut Chanyeol, "sekalipun aku menjadi adik iparmu, aku tidak akan bersikap hormat padamu, kau tahu?"
"Tak masalah, yang penting adikku bahagia.." sahut Sehun enteng. Mereka bertukar pandang sesaat hingga akhirnya melemparkan senyuman satu sama lain.
"Oh iya, kemarin Luna meminta sesuatu padaku.. Dia bilang kita harus menuruti permintaannya agar dia memaafkan kita.." celoteh Sehun.
"Apa yang dia minta?" tanya Chanyeol melirik kearah Sehun, "dia hanya ingin-"

-mistake-

Luna memasuki kamarnya dan Baekhee, adiknya terlihat sibuk mengemasi barang-barangnya. Lusa mereka akan segera kembali ke Seoul.
"Aku masih ingin berlama-lama disini" gumam Luna seraya merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Baekhee menghentikan aktivitasnya dan menatap kakaknya yang tengah terbaring diranjang mereka, "aku juga eonni, besok kita jalan-jalan saja sepuasnya.. Lalu liburan selanjutnya kita kemari lagi" usul Baekhee.
Luna tersenyum seraya memiringkan posisi tidurnya menghadap Baekhee yang duduk di karpet, "kalau soal itu.." gumam Luna menggantung, "aku sudah memintanya pada kedua namja itu"
"Mwo?"
"Kemarin aku bilang pada Sehun kalau aku akan memaafkan mereka kalau mereka mau menemani kita kemakam eomma, dan jalan-jalan seharian penuh.."
"Lalu oppa setuju?"
"Tentu saja.., Oh iya aku hampir lupa..!'
"Mworagu?"
"Saat kami mau berangkat ke Pohang, teman-temanmu datang kerumah" cetus Luna membuat puppy-eyes adiknya membulat, "jinjja? Apa yang mereka lakukan?"
"Mereka mencarimu, mereka bilang ingin meminta maaf padamu dan...astaga bagaimana kau bisa memiliki teman yang bodoh seperti mereka" umpat Luna sambil menceritakan kejadian waktu itu, dimana teman-teman Baekhee salah mengerti maksud Luna dan mengira kalau Baekhee sudah meninggal.
Baekhee sempat terkejut mendengarnya, namun ia segera tertawa membayangkan bagaimana ekspresi ketiga kawannya itu, "aku bersyukur kau menolak si hitam itu, aigoo aku pikir dia pintar seperti Chanyeol tapi ternyata otaknya lemah sekali, apalagi kekasih Misook itu, aku ingin sekali melemparnya ke sungai Han"
"Hahahaha..meski begitu mereka sangat baik padaku eonni, masalah kemarin itu murni kesalahanku.. Aku mementingkan perasaanku sendiri, aku hanya takut kehilangan lagi jadi aku-" ucapan Baekhee berhenti ketika Luna dengan cepat bersujud dihadapannya dan memeluk tubuhnya erat, "jangan dilanjutkan.."
"Eo-eonni~"
"Mulai sekarang tak akan ada yang meninggalkanmu lagi, kalaupun mereka meninggalkanmu, aku akan tetap berdiri disampingmu dan menggenggam erat tanganmu, aku janji.."
Mata Baekhee berkaca-kaca karena ucapan Luna yang berhasil membuatnya tersentuh, "gomawo..eonni.."
Luna melonggarkan pelukkan mereka untuk menatap wajah Baekhee. Sebuah senyuman muncul di wajahnya, "sekarang..ceritakan apa yang terjadi antara kau dan Chanyeol"
Seketika wajah Baekhee terlihat tegang dengan rona merah yang menjalari wajah manisnya, "keu-keuggae..."

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang