Chapter 23

8.1K 601 18
                                    

WARNING!! IT'S GENDERSWITCH (GS for all uke) FanFic, Don't Like Don't Read, no BASH! ^^
.
.
.
.
Happy Reading~

Luna, Sehun dan kedua orangtuanya sedang bersiap-siap untuk segera berangkat ke Gimpo Airport. Hari ini mereka akan mencari Baekhee di Pohang. Sehun memutuskan ikut karena selain untuk menemani Luna, Sehun juga sudah menganggap Baekhee seperti adiknya sendiri jadi ia tak bisa tinggal diam sementara keberadaan Baekhee tidak di ketahui.
Mereka masih menunggu Hanzo yang sibuk menelpon sekretarisnya untuk membatalkan semua meeting dan acaranya untuk beberapa hari kedepan, tentu saja mencari putrinya lebih penting dari pekerjaannya.
Bel rumah keluarga Xi berbunyi, salah seorang maid-pun berlari kecil dan membukakan pintu untuk tamu yang datang. Tak berapa lama maid itu menghampiri Luna yang sedang duduk di ruang keluarga bersama ibunya dan juga Sehun, "permisi nyonya, nona ada orang yang mencari nona Baekhee."
"Siapa bi?" tanya Luna, namun sang maid terlihat bingung, sepertinya ia lupa menanyakan nama tamunya tersebut.
"Biar aku saja yang menemui mereka bi" sambung Luna seraya bangkit berdiri, "eomma aku keluar dulu"
"Ne chagi"
Luna berjalan kepintu untuk melihat siapa tamu yang tengah datang mencari adiknya. Sorot matanya menajam ketika ia menemukan tiga sosok yang tak asing sedang berdiri di depan teras rumahnya, "kenapa kalian kemari?" cetus Luna membuat ketiga tamunya tersentak kaget.
"Lu-Luna sunbae, kami ingin menemui Baekhee, kami ingin meminta maaf" cetus namja berkulit tan mewakili kedua temannya. Ya. Namja itu adalah Kai. Hari ini ia, Jongdae dan Kyungji sepakat untuk menemui Baekhee untuk menyelesaikan masalah mereka.
"Terlambat" celetuk Luna dingin.
"Mwo? Apa maksud sunbae?" sahut Jongdae bingung.
"Baekhee..sudah pergi" ucapan Luna berhasil membuat ketiga kawan adiknya melotot sambil ternganga tak percaya. Itu sebabnya Luna mengenakan kemeja hitam hari ini, dan matanya terlihat agak sembab.
"Omo..Baek, kenapa begini?" gumam Jongdae.
"Ini semua salahku, tapi kenapa dia harus pergi" sahut Kyungji yang sepertinya ingin menangis.
Luna mulai bingung dengan tingkah ketiga remaja di depannya, 'mereka kenapa?'
"Sunbae, ijinkan kami menemuinya" celoteh Kai meminta ijin.
"Ya! Sudah ku bilang Baekhee pergi!" sentak Luna frustasi.
"Sejak kapan sunbae?" kali ini Kyungji memberanikan dirinya untuk bertanya.
"Kemarin.." jawab Luna, sukses membuat airmata Kyungji mengalir begitu saja, "kenapa dia pergi secepat ini" lirih Jongdae seraya menundukkan kepalanya.
"Lu, kenapa lama sekali? Siapa yang datang? Aboenim sudah siap" celetuk seorang namja tampan yang menghampiri Luna, dan agak heran melihat tiga sosok yang tak asing sedang berdiri dihadapannya sambil memasang tampang sedih, bahkan Kyungji tengah menangis saat ini.
"Yaa, apa kau memarahi mereka?" tuduh Sehun membuat Luna mendengus, "anio! Aku bahkan tak tahu kenapa mereka begitu" gerutu Luna.
Sehun menghela nafasnya dan beralih menatap ketiga hoobaenya, "kalian kemari mencari Baekhee?" tanya Sehun yang dijawabi anggukkan oleh ketiganya.
"Maaf, tapi Baekhee tidak ada dirumah sekarang, dia pergi dari rumah.."
Ketiga remaja itu mendongak menatap Sehun dan Luna dengan pandangan terkejut, "jadi Baekhee pergi dari rumah? Syukurlah.." pekik Jongdae lega, ia tak menyadari tatapan heran kawan-kawannya.
"Ya! Apa yang perlu disyukuri, pabo!" bentak Luna membuat Jongdae tersadar, "ah..anio, bukan begitu maksudku, anu..itu.."
"Bicara yang jelas!" bentak Luna kesal.
"Mian sunbae, tapi sepertinya kami sempat salah paham saat mendengar penuturan sunbae kalau Baekhee sudah pergi" timpal Kai membantu Jongdae yang tergagap.
Luna terdiam sejenak mencerna ucapan Kai, wajahnya mulai memerah ketika mengerti maksud namja itu. Dengan cepat Luna melepas salah satu flatshoesnya dan memukulkannya ke kedua namja dihadapannya secara bergantian, "YA! Dasar tidak sopan! Kalian pikir adikku sudah meninggal, HA!!"
"Jeosonghaeyo sunbae" rengek kedua namja itu, sementara Kyungji dan Sehun menatap ngeri kearah Luna yang tengah murka.
"Lu! Lu! Sudahlah, ini hanya salah paham" lerai Sehun. Luna menghentikan aksi brutalnya dan meniup poni yang menghalangi sebagian wajahnya, "aigoo..bagaimana Baekhee bisa berteman dengan orang-orang seperti ini" gerutu Luna.
"Tapi sunbae, kenapa Baekhee pergi dari rumah?" sontak pertanyaan yang di lontarkan oleh Kai membuat raut sedih kembali menghiasi wajah cantik Luna, "ini semua karena aku.."
"Aku mengira appa-ku berselingkuh dengan ibunya, aku jadi bicara yang tidak-tidak.. Aku benar-benar bodoh, dan ternyata selama ini aku telah mengacuhkan bahkan membenci adik kandungku sendiri" jawaban Luna sukses membuat ketiga remaja itu tercengang. Jadi Baekhee dan Luna saudara kandung. Tapi bagaimana ceritanya?
"Lu, kita harus berangkat sekarang" cetus seorang yeoja yang muncul dari dalam bersama seorang namja yang masih tetap terlihat tampan meski usianya sudah menginjak kepala tiga.
"Annyeonghasimnika" sapa ketiga tamu itu seraya membungkukkan tubuhnya ketika melihat kedua orangtua Luna.
"Ah..annyeong, kalian mencari Baekhee ya? Mian tapi Baekhee sedang tidak dirumah" sahut Rina lembut.
"Nde ahjjuma, padahal kami ingin meminta maaf padanya" ucap Kyungji lirih. Hanzo yang melihat guratan kesedihan di wajah yeoja manis itu tersenyum hangat dan menepuk bahu Kyungji, "kami akan membawanya kembali kemari, setelah itu paman mohon jaga Baekhee dengan baik, eoh?"
Kyungji mendongak menatap wajah Hanzo, sebuah senyuman menghiasi wajah manisnya, "nde, ahjjusi, saya berjanji.."

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang