Chapter 18

7.1K 580 6
                                    

WARNING!! IT'S GENDERSWITCH (GS for all uke) FanFic, Don't Like Don't Read, no BASH! ^^
.
.
.
.
Happy Reading~

Baekhee sedang duduk diatap sekolahnya, tangisannya mereda dan kini ia tengah menceritakan apa yang membuatnya menangis.
"Benarkan si hitam itu menyukaimu" celetuk namja yang duduk disamping Baekhee.
"Bagaimana oppa mengetahuinya?" tanya Baekhee heran. Senyuman nakal muncul diwajah namja itu, "karena waktu Kai mengungkapkan perasaannya aku sedang berada di sana juga.."
"Mwo?? Jinjja? Tapi aku tak melihat seorangpun di lapangan waktu itu"
"Aku sedang tidur di tribun penonton waktu itu, lalu samar-samar aku dengar percakapan kalian hingga membuatku terjaga dan menyaksikan detik-detik penolakan adik sepupuku itu" ucap namja itu, ya, namja yang Baekhee tabrak di koridor dan kini duduk mendengar ceritanya adalah Chanyeol yang baru tiba di sekolah dan hendak menaiki tangga menuju ke kelasnya.
Mendengar ucapan Chanyeol kembali membuat Baekhee tampak murung, "bagaimana bisa aku memaksanya untuk menyukai Kyungji? Aigoo dan sekarang Jongdae marah padaku, aku rasa Kyungji pasti juga kecewa padaku.. Apa yang harus aku lakukan sekarang!" erang Baekhee frustasi seraya menjabaki rambut panjangnya.
"Omo! Ya! Berhenti menjambak rambutmu" pekik Chanyeol.
"Aku kesal pada diriku sendiri, sekarang aku mengerti perasaan Kai ketika aku bilang tak menyukainya, aku mengerti bagaimana rasanya mencintai tapi tak mendapat balasan.."
"Apa kau membicarakan Oh Sehun?" tanya Chanyeol dan Baekhee menganggukkan kepalanya.
"Terkadang cinta memang terasa begitu rumit, tapi jika kita sudah menemukan orang yang tepat aku rasa cinta bisa menjadi sangat indah" ucap Chanyeol membuat Baekhee menatapnya seraya tersenyum penuh arti, "bwoya?" cetus Chanyeol ketika melihat senyuman Baekhee.
Yeoja itu menggelengkan kepalanya, "mian oppa, karena aku oppa jadi tidak ikut kelas pertama"
"Gwaenchana, lagi pula aku memang sedang malas mengikuti kelas"
"Oppa sering membolos ya?"
Chanyeol memamerkan cengiran bodohnya. Baekhee yang melihat cengiran Chanyeol hanya bisa mendesah kesal, "oppa tidak boleh sering membolos.."
"Arraseo, aigoo kau terdengar seperti nenekku" gerutu Chanyeol, "aku jadi merindukan nenekku"
"Kenapa oppa tidak menemuinya?"
Chanyeol tersenyum samar, "setelah ujian nanti rencananya aku akan menemui nenek ku"
"Oh iya Baek, setahuku kau murid yang berprestasi di SMP, kenapa kau memilih masuk ke sekolah seni?" pertanyaan Chanyeol membuat Baekhee termenung sesaat, kemudian ia tersenyum manis, "aku hanya ingin menjalani sesuatu yang aku sukai.."
"Kau suka musik?" tanya Chanyeol dan yeoja itu menganggukkan kepalanya. Chanyeol-pun teringat pada saat Baekhee berduet dengan Jongdae di kegiatan kepemimpinan, "kalau begitu kau akan mengambil kelas seni suara & musik di kelas dua nanti?"
"Ye, waeyo?"
"Kalau begitu kau akan jadi juniorku eoh?"
"Ohh oppa juga mengambil kelas itu?"
"Ye, tapi kau tidak akan bertemu Sehun di kelas praktek, karena Sehun mengambil kelas menari"
"Gwaenchana, semakin jarang bertemu dengannya, akan semakin mudah untukku menghapus perasaan ini" gumam Baekhee membuat Chanyeol terkekeh, "kalau begitu selamat berjuang eoh?"
"Oppa sendiri masih ingin berjuang?"
Chanyeol mengedikkan bahunya, "selama aku masih punya kesempatan aku akan mengusahakannya, tapi aku tidak akan memaksa Luna agar memilihku karena aku tak ingin menyakitinya"
Baekhee terdiam menatap Chanyeol dengan perasaan kagum. Ternyata namja itu bisa berpikir dewasa juga, "kalaupun tidak bersama eonni, aku harap oppa mendapatkan yeoja yang baik.."
"Hmm gomawo" sahut Chanyeol seraya tersenyum hangat.

-mistake-

Sepulang sekolah Baekhee memutuskan untuk pergi ke rumah Kyungji. Baekhee khawatir jika terjadi sesuatu pada sahabatnya itu.
Baekhee memberanikan dirinya untuk membunyikan bel rumah Kyungji, setelah beberapa menit menunggu pintu itu-pun terbuka. Senyuman Baekhee mengembang ketika melihat sosok yeoja yang berdiri dihadapannya. Namun tidak dengan yeoja itu yang terlihat murung ketika melihat Baekhee, "Kyung syukurlah kau baik-baik saja, aku khawatir sekali padamu karena kau tak mengangkat telepon dariku dan membolos hari ini"
"Kenapa kemari?"
Baekhee membeku ketika mendengar ucapan Kyungji yang terdengar dingin, "su-sudah ku bilangkan, aku mengkhawatirkanmu.."
"Aku hanya demam, kau tak perlu khawatir"
Raut wajah Baekhee berubah sedih, "Kyung, apa kau marah padaku?"
"Anio, tapi aku ingin istirahat dulu Baek, lebih baik kau pulang sekarang.."
"Ah ye, cepat sem-"
BLAM.
Baekhee tercekat ketika Kyungji menutup pintunya begitu saja, "aku tahu kau marah padaku. Apa yang harus aku lakukan sekarang?"

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang