Chapter 15

7K 612 26
                                    

WARNING!! IT'S GENDERSWITCH (GS for all uke) FanFic, Don't Like Don't Read, no BASH! ^^
.
.
.
.
Happy Reading~

Pagi ini Baekhee dan Luna membantu ibu mereka didapur membuat sarapan. Semalam mereka sempat belanja di minimarket terdekat dan membeli beberapa bahan makanan.
Sementara itu Hanzo sedang mengajak Sehun dan Chanyeol mengobrol di teras rumah sambil memandangi bunga-bunga kuning di hadapan mereka.
"Sehunie akhirnya kita bisa kembali bersama-sama kemari"
"Nde aboenim, aku sudah sangat merindukan tempat ini" sahut Sehun.
"Chanyeol bagaimana? Apa kau menyukai rumah ini?"
"Tentu aboenim, rumah ini terasa begitu tenang dan nyaman" gumam Chanyeol membuat Hanzo tersenyum samar seraya menundukkan kepalanya. Sebuah kenangan akan rumah ini kembali terlintas di benaknya.
"Aboenim kenapa?" tanya Sehun menyadarkan lamunan Hanzo, "ah anio, hmm.. Aku hanya sedang berpikir Luna benar-benar beruntung memiliki sahabat yang sangat baik dan tampan seperti kalian berdua. Luna pasti sangat senang karena Sehun telah kembali, dan sekarang dia memiliki sahabat lain yaitu Chanyeol, tapi..bisakah aku minta tolong pada kalian?"
"Ye aboenim" sahut kedua namja tampan itu bersamaan.
"Selain Luna, aku harap kalian juga bisa menjaga Baekhee.. Anak itu meski selalu terlihat baik-baik saja, sebenarnya dia menyimpan luka di dalam hatinya.. Sejak SMP dia selalu pulang dalam keadaan kacau, tak jarang dia mendapat luka di wajah maupun tubuhnya, tapi dia tak pernah mau menceritakan apa yang terjadi padanya, dia tak pernah mau memberitahu siapa yang melakukannya" cetus Hanzo sedih, Chanyeol menundukkan kepalanya. Meski bukan ia yang melukai Baekhee namun dia-lah orang yang memicu pembully-an yeoja itu. Jika Hanzo tahu dia pasti akan sangat marah dan kecewa padanya, "aku sangat mengkhawatirkan keadaannya, terlebih lagi kemarin dia sampai tak sadarkan diri. Aku tak bisa meminta tolong pada Luna karena aku tahu hubungan mereka belum membaik, jadi appa mohon pada kalian untuk menjaga Baekhee juga" pinta Hanzo.
Sehun menggenggam pergelangan tangan Hanzo sambil tersenyum, "aboenim tenang saja, aku akan menjaga keduanya, aku juga berjanji untuk memperbaiki hubungan mereka berdua. Aboenim bisa percaya padaku.."
"Gomawo Sehunie"
"Aku juga." celetuk Chanyeol mengalihkan pandangan Sehun dan Hanzo kearahnya, "aku akan menjaga Baekhee, seperti aku menjaga Luna selama ini." ucap Chanyeol serius.
"Gomawo Chanyeolie, appa percayakan mereka pada kalian"
Sehun menatap Chanyeol cukup lama sebelum akhirnya tersenyum dan mengulurkan tangannya kehadapan Chanyeol. Chanyeol menatap tangan Sehun beberapa saat kemudian beralih menatap Sehun, "mwo?"
"High-five?"
Chanyeol-pun tersenyum sekilas dan menepukkan tangannya dengan tangan Sehun, "mulai sekarang kita bekerja bersama dan bersaing secara sehat, eoh?"
Chanyeol terkekeh dan menganggukkan kepalanya, "baiklah"
"Bersaing untuk apa?" celetuk Hanzo penasaran.
"Mendapatkan putri sulung aboenim" sahut Sehun santai, namun itu cukup membuat Hanzo shock.
"Heii sarapannya sudah siap!!" pekik Luna dari dalam rumah. Hanzo-pun bangkit berdiri dan tersenyum kepada dua namja dihadapannya, "appa harap kalian berdua bisa menjadi anggota keluarga ini" ucap Hanzo membuat kedua namja itu bingung. Mereka berdua? Apa Hanzo ingin mereka berdua menikah dengan Luna atau...?
"Ayo kita sarapan dulu" celetuk Hanzo dan masuk kedalam rumah. Sehun segera bangkit dan mengejar Hanzo, "aboenim apa maksud aboenim?"
Chanyeol masih bisa mendengar ocehan Sehun. Namja itu tak menghiraukannya, ia justru menunduk menatap lantai dan memikirkan ucapan Hanzo tadi, 'aku janji aku akan menebus kesalahanku padanya selama ini, aku janji'

-mistake-

Jeju, 08.30AM, KST.
Hanzo membawa keluarganya untuk pergi ke Cheonjiyeon Waterfall, yang merupakan salah satu tujuan wisata utama di Pulau Jeju. Cheonjiyeon berasal dari kata Ch'eon (Langit) dan Ji (Tanah), jadi secara harfiah dapat dikatakan sebagai " Air Terjun Penghubung Langit dengan Bumi". Cheonjiyeon Waterfall memiliki tinggi 22m dan lebar 12m. Sumber air terjun Cheonjiyeon berasal dari aliran yeonhee-chun yang keluar dari dinding-dinding Somban Stream. Pemandangan di sekitar air terjun-pun tak perlu diragukan lagi keindahannya.
Sesampainya di lokasi air terjun Luna menggeret Chanyeol mendekati aliran sungai di bawah curah air terjun. Yeoja itu terlihat senang dan langsung mencelupkan kedua kakinya kedalam sungai, "waa! Chuwo!"
Chanyeol terkekeh melihay ekspresi lucu di wajah Luna, "salahmu sendiri langsung memasukkan kakimu kedalam"
"Tapi airnya segar sekali Yeol, rasakan saja"
Cpak!
"Hyaa!" pekik Chanyeol ketika Luna mencipratkan air kearahnya. Luna balas tertawa melihat reaksi Chanyeol.
"Kau tidak bergabung?" tanya Rina pada Sehun yang termenung melihat kedekatan Luna dan Chanyeol.
"Oh? Eommonim, iye"
"Cepat sana sebelum kau ketinggalan satu poin"
Sehun terkekeh mendengar ucapan Rina, "baiklah, aku kesana dulu eommonim" pamit Sehun yang segera menghampiri Chanyeol dan Luna. Perhatian Rina teralih pada Baekhee yang justru sibuk menatap air terjun, "Baekie eomma kenapa?"
Baekhee menoleh menatap ibunya, kemudian memaksakan seulas senyumannya, "tidak apa-apa eomma"
"Kenapa tidak bergabung bersama mereka?"
"Airnya pasti dingin, Baekie kan tidak tahan dengan dingin eomma.." jelas Baekhee, sejak kecil daya tahan tubuh Baekhee memang tak begitu bagus terutama pada cuaca dingin.
Rina tersenyum lembut sambil mengusap rambut putrinya, "kau kan bisa bermain di tepi chagi"
Baekhee menggeleng masih dengan senyuman yangvbertengger diwajah cantiknya, "aku tak mau merusak mood eonni" jawaban Baekhee sontak membuat perubahan ekspresi di wajah Rina. Wanita cantik itu murung, telapak tangannya menangkup pipi Baekhee, "Baek kau tak perlu merasa seperti itu, Luna itu kakakmu.."
"Anio eomma, aku-kan hanya anak angkat jadi-"
"Baek!" sentak Rina membuat Baekhee terkejut, "tolong jangan bicara seperti itu, kami tak pernah menganggapmu sebagai anak angkat karena kau-"
"Yeobo!" potong Hanzo membuat Rina dan Baekhee menoleh kearah Hanzo. Mata Rina terlihat memerah menahan tangis, "keumanhae" bisik Hanzo. Baekhee yang melihat sikap kedua orangtuanya merasa bingung, sepertinya Rina ingin memberitahu sesuatu pada Baekhee, tapi apa? Apa ada sesuatu yang disembunyikan dari Baekhee?
"Baek, pergilah kesana dan bersenang-senanglah" ucap Hanzo lembut. Baekhee mengangguk lemah dan segera menjauh dari kedua orangtuanya.
"Kau ini kenapa?"
"Oppa, sudah saatnya kita memberitahunya, aku tak tega melihat Baekhee terus merasa seperti itu.."
Hanzo menghela nafasnya, "aku mengerti, tapi aku mohon berikan aku waktu, aku tak sanggup menyampaikan semua ini padanya maupun Luna. Jujur aku takut kehilangan mereka berdua, jika aku memberitahu yang sebenarnya"
Rina menghapus airmatanya yang menetes, sudah terlalu lama ia dan Hanzo menyembunyikan rahasia besar dari kedua putri mereka dan itu sangat menyiksa batin Rina.
Baekhee mendekat ke sungai dan menatap aliran sungai yang begitu jernih. Dari tempatnya berdiri ia masih bisa mendengar suara Chanyeol dan Sehun yang sedang berdebat. Namun ada hal lain yang mengganggu pikiran Baekhee saat ini, 'eomma apa kabarmu? Apa kau baik-baik saja? Sudah sepuluh tahun eomma meninggalkan ku di keluarga ini, eomma kemana? Apa eomma tak merindukkanku?' batin Baekhee, dadanya terasa begitu sesak jika mengingat sosok ibu yang sangat ia rindukan.
Luna mendengus kesal mendengar perdebatan Chanyeol dan Sehun yang tak ada habisnya. Ia pun memandang sekeliling dan pandangannya terhenti pada sosok yeoja yang sedang merenung ditepi sungai, berdiri beberapa meter dari dirinya, 'dia kenapa?'
"Bagaimana Lu? Ya! Kenapa kau melamun?" pekik Sehun mengejutkan Luna, "kau sedang melihat apa?" sahut Chanyeol. Kedua namja itu menoleh dan melihat Baekhee yang termenung di tepi sungai.
"Baek, apa yang kau lakukan disana?" celetuk Sehun membuat Baekhee menoleh kearah mereka.
Sehun tersenyum dan menghampiri yeoja itu, "kajja bergabung dengan kami" ajak Sehun seraya menarik Baekhee untuk bergabung bersama Luna dan Chanyeol.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang