Chapter 21

7.8K 601 18
                                    

WARNING!! IT'S GENDERSWITCH (GS for all uke) FanFic, Don't Like Don't Read, no BASH! ^^
.
.
.
.
Happy Reading~

  Satu minggu yang berat telah di lalui Baekhee, bukan soal ujian melainkan selama seminggu ini Baekhee harus terus menghindar dari ketiga sahabatnya. Baekhee merasa tak pantas bersama mereka bahkan untuk sekedar bertegur sapa.
  Baekhee menjadi pribadi yang pemurung, tidak hanya di sekolah tapi juga di rumah. Hal ini semakin membuat Hanzo dan Rina cemas.
  Selain itu hubungan Luna dan Hanzo juga tidak berjalan baik. Luna masih kesal karena ayahnya masih tak mau menceritakan asal-usul Baekhee. Hubungan Luna dan Chanyeol juga semakin merenggang, mereka masih sering jalan bersama di sekolah, tapi sikap Chanyeol sudah jauh berbeda jika dibandingkan dengan Chanyeol yang dulu. Luna sendiri juga merasa canggung saat bersama Chanyeol. Satu-satu perkembangan yang terjadi adalah hubungan Luna dan Sehun yang semakin dekat.
  Ujian telah berakhir kini mereka bisa menikmati liburan tengah semester selama dua minggu kedepan.
  Luna merasa bosan di hari libur pertamanya, tak ada yang bisa menemaninya pergi jalan-jalan. Chanyeol pergi ke tempat neneknya, Misook berkencan dengan pacarnya yang menyebalkan, sementara Sehun sedang pergi ke bandara untuk menjemput kedua orangtuanya yang hari ini kembali ke Korea untuk menikmati liburan bersama putra mereka.
  "Membosankan sekali" gerutu Luna yang sejak tadi hanya berguling-guling di atas bednya. Luna bangkit berdiri dan berjalan mendekati lemari pakaiannya. Ia bermaksud berganti pakaian dan pergi ke cafe langganannya, namun niatnya terhenti ketika ia menatap kotak merah di dalam lemarinya.
  Luna baru teringat ia mengambil kotak itu dari kamar orangtuanya sewaktu mereka di Jeju. Luna mengambil kotak itu dan kembali duduk di atas bednya.
  Yeoja itu membuka penutup kotak dan mengambil album foto yang selama ini tak sempat ia lihat isinya.
  Senyuman Luna muncul ketika melihat sang ayah yang masih terlihat muda di foto pertama. Kemudian di bawahnya terdapat foto sebuah perut buncit khas orang yang tengah mengandung, Luna berpikir mungkin itu perut ibunya ketika tengah mengandung Luna. Di samping kedua foto itu ada tulisan kata -my everything-. Senyuman Luna semakin mengembang ketika memikirkan kalau ibunya pasti sangat mencintainya dan juga ayahnya.
  Luna kembali membalik album foto tersebut namun senyumannya sirna ketika melihat ayahnya sedang merangkul bahu seorang yeoja dan yeoja itu bukanlah ibunya. Wanita di foto itu..Luna pernah melihatnya sekali.
  "Dia.."
  Luna kembali melihat foto lainnya, album itu berisi foto ayahnya bersama wanita yang tengah mengandung. Airmata Luna menetes ketika menyadari sesuatu, "ternyata benar, appa..mengkhianati eomma" cetus Luna seraya melirik cincin dan leontin yang masih berada di dalam kotak, "dan itu milik wanita ini"
  "Anak-anak waktunya makan siang!" pekik Rina memanggil kedua putrinya. Luna mengambil sebuah foto dimana ayahnya tengah mencium perut buncit wanita itu dan berjalan menuju ruang makan dimana kedua orangtua menunggu.
  "Aigoo, Luna waeyo?" tanya Rina ketika melihat Luna menghampiri mereka sambil berlinang airmata, "jadi benar..selama ini appa mengkhianati eomma?!" pekik Luna membuat Hanzo dan Rina terkejut, "apa maksudmu Lu?"
  Luna menyodorkan sebuah foto kehadapan ayahnya. Foto itu membuat Hanzo terdiam begitu pula Rina yang turut melihatnya.
  "Dia..ibunya Baekhee, iyakan? Jadi..Baekhee memang anak appa dan perempuan ini? Pantas saja appa perhatian sekali padanya, jadi ini alasannya, appa sudah mengkhianati eomma dan juga aku!"
  "Lu tenang dulu" gumam Rina yang mulai menangis, "bagaimana aku bisa tenang kalau appa sudah mengkhianti kita eomma! Appa berhubungan dengan perempuan jalang ini dan melahirkan Baekhee-"
PLAK.
  Luna dan Rina tertegun ketika Hanzo mendaratkan tamparan di pipi Luna. Ini kedua kalinya Hanzo menampar putrinya.
  "Aku..BENCI APPA!" pekik Luna seraya berlari kearah pintu langkahnya terhenti ketika melihat Baekhee berdiri dihadapannya sambil berlinang airmata, "Baekhee" cetus Rina.
  "Kau puas?" celetuk Luna, "kau puas sudah menghancurkan keluargaku?!"
  "Eonni.."
  "Berhenti memanggilku eonni, kau bukan adikku!" sentak Luna yang kembali berlari dan menaiki tangga menuju kamarnya. Baekhee berdiri mematung sambil menatap Hanzo, "a-appa..apa yang dikatakan Luna eonni itu benar, apa appa dan eommaku..kalian-"
  "Baek, jangan salah paham, ini tidak seperti itu..." sahut Hanzo yang berjalan menghampiri Baekhee.
  "Lalu..lalu seperti apa? Selama ini aku selalu bertanya-tanya, kemana eomma pergi? Dan kenapa eomma harus meninggalkanku disini? Kalau tidak seperti itu, lalu apa alasannya aku berada disini?! Tolong jawab aku appa" jerit Baekhee sambil terisak, "apa appa juga tahu kemana eomma pergi? Aku ingin bertemu eomma, aku ingin bersama eomma, beri tahu aku kemana eomma pergi, appa...hiks.."
  Hanzo tak kuasa menahan airmatanya, ia turut menangis dan menarik Baekhee kedalam pelukkannya, "mianhae..mianhae.."
  "Hiks..kemana eomma pergi, appa..."
  "Pohang" sahut Hanzo membuat Baekhee terdiam sejenak. Jadi selama ini Hanzo tahu dimana ibunya berada, dan selama ini pula ibunya ternyata kembali kerumah mereka di Pohang, kenapa Baekhee sama sekali tak memikirkan hal itu, "tapi Baek.. Dia..sudah pergi.."
Deg.
  "Mwo? Apa maksud appa?" tanya Baekhee seraya mendongak menatap Hanzo.
  "Sebelum menitipkanmu pada appa, ibumu sebenarnya sedang sakit, ibumu di vonis terkena kanker otak stadium 2, setelah bertahun-tahun kami tak pernah berhubungan sore itu dia menghubungi appa dan meminta bertemu-"

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang