38

14.2K 917 21
                                    

Iqbaal's POV

Kini lelaki berusia 16 tahun sedang menatap langit dengan tatapan kosong. Sebenarnya sangat sulit untuk melepas semuanya,meninggalkan keluarga nya,meninggalkan sahabat nya begitu pun meninggalkan jutaan orang yang ia sayangi.

Ia akan tinggal di New Mexico sendirian tanpa keluarga dan pastinya itu pengalaman pertama Iqbaal. " teteh pasti kangen Ale banget " ucap perempuan yang gak lain adalah kakaknya Iqbaal,teh Ody.

Iqbaal menatap teteh nya itu dengan tatapan lesu " Ale juga bakalan kangen teteh,nanti kalau Ale udah di sana teteh jangan sering-sering ke luar kota jagain bunda sama ayah " ucap Iqbaal lalu memeluk erat kakak nya ini. Tangis Iqbaal tumpah,isakan demi isakan Iqbaal lontarkan dihadapan kakak nya ini.

Teh Ody pun merenggangkan pelukan nya " Ale,teteh bakalan selalu doain Ale. Teteh bakalan selalu jagain ayah sama bunda. Ale disana hati-hati yaa jangan pernah merasa sendiri karna Allah akan selalu temenin Ale. Jangan lupa sholat 5 waktu nya yaa Ale. Pokok nya kita harus sering-sering skype atau facetime! Aaah teteh sayang Ale " ucap teh Ody setelah itu ia langsung memeluk erat adik kesayangan nya itu.

Air mata teh Ody tidak bisa ditampung lagi,melepas adik satu-satu nya ke negara orang itu sangat amat berat. Iqbaal yang selalu menjahili teh Ody,Iqbaal yang setiap satu bulan sekali chek gigi ke tempat praktek teh Ody,dan Iqbaal yang selalu curhat ke teh Ody akan pergi ke USA selama 6 tahun.

" jaga diri baik-baik ya Baal. Teteh sayang banget sama Ale,yang selalu ada buat teteh " ucapan teh Ody membuat tangis Iqbaal kembali kencang lagi.

" teteh juga jaga diri baik-baik yaa " ucap Iqbaal lalu tersenyum manis ke kakak perempuan nya.

Setelah teh Ody keluar dari kamar Iqbaal,sekarang tinggal lah Iqbaal dengan kesunyian. Hanya ada bunyi jarum jam yang terus bergerak. Ia menatap 2 koper besar yang terletak disamping tempat tidur nya sudah siap. " jujur gue gak siap...tapi mau gimana lagi " lirih Iqbaal lalu menghapus air mata nya itu.

(Namakamu)'s POV

Pukul 7.15 malam,(namakamu) tiba di rumah nya. Kondisi nya sekarang benar-benar capek,capek badan dan juga capek hati.

Iqbaal Dhiafkahri Ramdhan,salah satu kebahagiaan nya akan meninggalkan dirinya untuk 6 tahun kedepan. Seseorang yang ia cintai akan pergi. (Namakamu) ingin Iqbaal tahu bahwa kebahagiaan nya hanya Iqbaal dan cinta yang ia miliki hanya untuk Iqbaal. Di dalam hati kecil nya,masih sangat jelas terukir nama Iqbaal.

Kisah cinta (namakamu) dan Iqbaal bagaikan roller coaster yang naik turun dan memutari halang rintang. Seru tapi kadang membuat kita takut. Takut untuk memulai dan takut akan jatuh ditengah-tengah perjalanan.

Bagi (namakamu),Iqbaal sosok lelaki yang misterius. Dihadapan nya Iqbaal lelaki yang tegar dan juga friendly tapi ternyata jika hanya kesunyiaan yang menemani nya,Iqbaal adalah lelaki cengeng dan lemah.

(Namakamu) mengkhawatirkan Iqbaal,menyayangi Iqbaal dan mencintai Iqbaal. (Namakamu) tidak rela Iqbaal pergi,tapi--ah sudahlah itu hanya akan membuat air mata ini bertambah deras.

" sayang...kamu jangan nangis-nangis mulu dong..biarin Iqbaal mengejar pendidikan nya..kamu harus dukung itu dan kamu harus mendoakan Iqbaal bukan nya nangis terus. Bunda sayang Iqbaal juga,bunda sayang sama Iqbaal layak nya anak sendiri. Tentu bunda sedih akan kepergian Iqbaal ke USA tapi ini keputusan dia sayang. Semua orang punya jalan sendiri untuk sukses dan ini jalan Iqbaal " nasehat bunda (namakamu) membuat (namakamu) mengangguk mengerti.

" kamu simpan rasa sayang kamu untuk Iqbaal..kamu simpan rasa cinta kamu untuk Iqbaal..dan kamu jaga hati kamu untuk Iqbaal..sekarang kamu juga harus fokus belajar tunjukin ke bunda kalau kamu bisa kayak Iqbaal. Setelah 6 tahun kemudian kalian berdua akan bertemu dengan kesuksesan nya masing-masing dan tentu nya dengan cinta yang masih kalian jaga,percaya itu " nasehat bunda sambil mengelus rambut (namakamu) dari belakang.

MINE[IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang