Aku terus mengerucutkan bibirku. Pria ini benar-benar bisa membuatku meledak. Melihat senyum kemenangan yang terus tersungging di bibirnya, selalu membuatku berniat mencabik-cabik wajah tampannya itu. Aku tidak mau munafik, kuakui dia memang tampan.
Pria gila ini menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah. Aku terperangah melihat bangunan kokoh yang berdiri di hadapanku. Sangat besar, bahkan lebih besar dari istanaku. Tak kusangka keluarga Koo sekaya ini. Aigoo bahkan tamannya indah sekali. Nuansa hijau menyelimuti halaman rumahnya.
"Cepat turun!!" perintahnya.
Tanpa menoleh ke arahnya aku membuka pintu mobilnya dan menginjakkan kakiku di halaman rumahnya.
"Ayo cepat masuk!!" ucapnya lagi kemudian berjalan mendahuluiku.
Aku menoleh ke arahnya sejenak dan mendengus kesal. Setan ini sungguh tak memiliki perasaan. Meskipun barangku tidak terlalu banyak, tapi tetap saja aku kerepotan membawa koper ini. Apa dia tidak memiliki inisitif untuk membantuku?? Ohh tentu saja, setan tak akan pernah berubah menjadi malaikat.
Aku melangkahkan kakiku dengan tetap mengedarkan pandanganku ke setiap sudut halaman rumahnya. Ini terlalu mempesona mataku. Tak sengaja pandanganku tertuju pada satu arah. Kulihat di sudut halaman rumah ini terdapat kursi taman yang dikelilingi bunga kesukaanku, bunga lili. Ahhh cantik sekali.
Tapi tiba-tiba tubuhku terhuyung karena tersandung anak tangga di teras rumahnya yang tak kusadari keberadaannya. Aku terjatuh ke lantai dan membuatku meringis kesakitan.
"Gwaenchanayo??" tanya seseorang.
Aku mengangkat kepalaku dan kudapati sepasang kaki berdiri di hadapanku. Mataku melebar ketika melihat jelas wajah pemilik kaki ini. Dia mengulurkan tangannya ke arahku dan tersenyum ramah.
Detak jantungku seakan berhenti. Tubuhku mematung. Sudah lama aku tak melihat wajah ini. Wajah malaikatku.
Di.. Dino..
Tangannya menyentuh kedua lenganku dan membantuku berdiri, membuatku semakin membeku.
"Kau Shin Min Ra 'kan??' ucapnya lagi.
Dia mengenalku?? Dia mengenalku?? Akhirnya dia mengenalku. Ingin sekali rasanya berteriak.
"Ahhh ternyata kau lebih cantik daripada foto yang ditunjukkan appa dulu."
Cantik?? Ahhh aku sungguh tidak tahan lagi. Aku sangat yakin pipiku memerah saat ini.
Kenapa dia ada di sini??
"Foto?? Appa??" tanyaku.
"Ne, beberapa waktu yang lalu appa menunjukkan fotomu. Tak kusangka, akhirnya Hyung berhasil membawamu kemari juga, padahal tadi malam Hyung sudah menyerah."
"Hyung??" tanyaku lagi.
"Ne, Hyung-ku. Junhoe Hyung."
Aku merasa di sambar petir mendengarnya. Hyung?? Dino?? Junhoe?? Andwae!!! Bagaimana mungkin malaikatku bisa memiliki kakak setan seperti itu.
"Ya!!! Apa karena kakimu yang pendek sehingga membuat langkahmu pendek juga!!" teriak seseorang.
Kulihat pria setan itu berdiri di depan pintu rumahnya sembari berkacak pinggang.
Aku sungguh tidak percaya. Bagaimana Setan dan Malaikat bisa hidup sebagai satu keluarga seperti ini??
*****
To be continued...
.
.
.
.
Gimana ceritanya?
Vote & Give some feedbacks please :)
고마워!
-ShinMinRa-
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Challenge
Fanfiction[COMPLETED] Hanya satu nama yang kuinginkan di dunia ini. Hanya namamu. Aku tidak peduli apakah kau menginginkanku atau tidak. Aku adalah takdirmu. Suka atau tidak, terima atau tidak, sekuat apapun kau berusaha menolakku, kupastikan kau tak akan...