#23

58 13 1
                                    

Minra's POV

"Aku pasti akan selalu mendukungmu, Oppa."

"Hyemi~a, ini makananmu," ucapku sembari meletakkan pesanannya di atas meja.

Hyemi langsung menoleh ke arahku, dan anehnya dia menatapku dengan shock?? Ada apa?? Ada yang aneh denganku??

Tiba-tiba saja dia langsung mematikan ponselnya, dan menyambar makanannya dengan gugup, memasukkan makanan itu ke dalam mulutnya dengan cepat.

"Kau kenapa?? Tadi kau bicara dengan siapa?? Mendukung?? Mendukung siapa?? Dan oppa siapa, setauku kau tak memiliki oppa??" rentetan pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulutku dan..

Uhukkkk..

Hyemi terbatuk-batuk pelan. Dengan sigap langsung kusodorkan minumannya.

Hyemi meminum minumannya, dan langsung menatapku.. bisakah kukatakan tajam?? Tapi tatapannya seolah juga sedang menyembunyikan sesuatu dariku.

"Kakak sepupuku," jawabnya kemudian. "Yah kakak sepupuku. Tadi dia mengatakan akan bekerja di Jepang, jadi aku mendukungnya."

"Sepupu?? Kau tidak pernah menceritakannya."

"Aku tidak begitu dekat dengannya, justru karena itu aku sedikit terkejut ketika tiba-tiba dia meneleponku dan berpamitan seperti itu."

Aku menganggukkan kepalaku pelan. Sebenarnya hatiku tidak puas dengan jawabannya, tapi itu urusan keluarga mereka. Aku tidak berhak tau.

Aku mengalihkan tatapanku dari wajahnya ke piring makananku. Jajangmyeon.. hahh sejak kapan aku menyukai makanan ini??

Hmmm di China pasti tidak ada makanan seperti ini. Apa dia bisa makan dengan baik??

Aisss apa yang ada di otakku sebenarnya?? Kenapa aku bisa gila seperti ini?? Apa begini jika kita benar-benar merasa bersalah pada seseorang?? Membuat otak tak pernah bisa jauh dari tentangnya?? Aigoo tak kusangka merasa bersalah bisa menguras emosi seperti ini, bahkan mengakibatkan kerusakkan pada sel jaringan otak-mu.

Drrtt.. ddrrttt..

Aku menolehkan kepalaku dan langsung menyambar ponsel yang ada di samping piringku. Dino?? Nama Dino terpampang di layar ponselku.

"Dino~ya??" panggilku. "Toko buku?? Pekerjaanku selesai jam 08.00 malam, setelah itu aku bisa menemanimu."

"Ne, baiklah. Aku tunggu kau di depan restoran tempatku bekerja."

Sedetik kemudian aku memutuskan teleponnya dan setelah itu kudapati Hyemi yang menatapku dengan penasaran.

"Dino??" tanyanya dan kujawab dengan anggukan kepala. "Mau apa??" sambungnya lagi.

"Memintaku menemaninya ke toko buku."

*****
Minra's POV

Aku bergegas mengganti seragam pelayanku dengan baju yang kukenakan saat kuliah tadi. Jam kerjaku sudah usai dan sepertinya Dino sudah menungguku di depan Restoran.

Kumasukkan semua barang-barangku ke dalam tasku, tapi tanganku langsung terhenti ketika melihat Hyemi berlalu di hadapanku dengan kepala tertunduk lemas.

Love ChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang