#20

73 14 6
                                    

Dino membawaku ke sebuah restoran mahal, dan memilih tempat paling pojok dari restoran ini. Awalnya aku sedikit khawatir dengan tempat umum seperti ini. Bagaimana jika ada fans atau media massa yang melihat?? Aku tidak mau dijadikan sumber pendapatan dari para wartawan yang terkadang menyiramkan bensin pada berita-berita sepeleh dan tidak penting.

Tapi Dino mengatakan bahwa restoran ini aman, tak mungkin ada fans gila yang akan menyerang kami saat ini karena dia juga bukan artis pertama yang makan di sini, lagi pula dia tau tempat ini juga dari para member iKON. Yah semoga saja itu benar.

Hampir 30 menit kami berada di sini, tapi tetap tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Suasana benar-benar tak mengenakkan, di tambah dengan guyuran hujan yang menghantam atap restoran ini semakin memperburuk suasana. Dan bocah ini malah terus meneguk wine yang ada di hadapannya. Aku benar-benar mengutuk pemilik restoran ini, untuk apa dia menyediakan minuman seperti itu??? Bisakah restoran ini hanya menyediakan minuman yang sehat saja.

Aigoo lagi pula bocah satu ini juga sedikit menyeramkan akhir-akhir ini.

"Dino~ya, waeyo??" ucapku membuka pembicaraan sembari menahan tangannya yang mulai bergerak mencari gelasnya lagi.

Bocah satu ini cukup kuat minum. Sudah beberapa gelas wine yang diteguknya, tapi dia masih dalam kesadaran penuh.

Dino mengangkat kepalanya dan lagi-lagi aku bisa melihat tatapannya itu.

"Apa aku sekarang benar-benar terlihat seperti orang bodoh??"

"Ne??" tanyaku tak mengerti.

"Aku melepaskan sesuatu yang mungkin lebih baik untukku dan lebih memilih untuk mempertahankannya, bukankah itu bodoh??" ucapnya lagi dengan pelan.

Aku mengerutkan dahiku dan menggeleng pelan. "Aku tidak mengerti Dino~ya," jawabku.

"Aku mencintainya, Saeng. Lima tahun aku tetap bertahan di sampingnya, tapi dia mengkhianatiku begitu saja. Dia menyerahkan hartanya yang paling berharga pada pria lain."

Aku hanya diam terpaku mendengarkannya. Jadi ini yang membuatnya terlihat menakutkan akhir-akhir ini.

"Bahkan dia tega menggugurkan janinnya dengan alasan agar aku mau menerimanya kembali. Aku benar-benar bisa gila, Saeng."

Kulihat Dino meringis menahan emosinya. Kugenggam tangannya, sekedar memberikan ketenangan yang membuatnya menatap mataku.

"Apa kau masih mencintainya??"

Dino kembali menundukkan wajahnya, berusaha menghindari tatapanku.

"Mollayo. Aku tidak mengerti dengan perasaanku saat ini."

"Jika kau masih mencintainya, maafkan dia. Tapi jika kau tak bisa menerimanya kembali, Lupakan dia."

"Apa semudah itu??"

Aku terkekeh pelan mendengarnya. "Mudah?? Tak ada yang mudah jika kau berusaha melupakan kenangan indahmu. Tapi kurasa itu tidak sulit untuk seorang pria yang masih memiliki hubungan darah dengan Raja setan," candaku berusaha mencairkan suasana.

Sungguh tidak enak melihatnya dengan ekspresi depresi seperti itu.

Tapi apa yang dia maksud adalah Ka Nee Hyo?? Jika iya, jadi karena itu dia berubah menjadi pria yang kasar beberapa hari yang lalu.

Love ChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang