#32

75 15 3
                                    

Untuk part ini dan part part selanjutnya, author saranin bacanya sambil meluk bantal ya wkwkw kalo meluk bias kejauhan :v


*****

Junhoe's POV

Kututup flip ponselku dan tersenyum puas ketika berhasil mengucapkan kalimat itu. Ahh susah sekali mengeluarkan kata-kata yang romantis untuk mengajaknya kencan? Kata-kata yang kuhapal dari jurus rayuan salah satu member mengambang sudah ketika kudengar suaranya tadi. Lagi pula kalimat-kalimat menjijikkan itu tidak cocok untuk diriku. Itu bukan Koo Junhoe.

"Yak aku sedang tidak ingin beryanyi. Lagi pula bukankah kau sedang bekerja. Kenapa kau masih sempat-sempatnya meneleponku? Aku tidak akan bertanggung jawab jika kau dipecat."

Aku langsung berdiri dan melangkahkan kakiku menuju pintu dorm, menyelamatkan diriku dari amukannya. Lebih baik aku pergi.

*****

BUUGGG

"Yak!!!" protesku ketika merasakan sesuatu menghantam kepalaku.

"Michyeseo? Bagaimana mungkin kau menetapkan tanggal pernikahan tanpa mengatakannya terlebih dahulu?" hardiknya.

Dia berkacak pinggang di hadapanku. Mata besarnya melotot sempurna. Bukannya takut aku malah terpesona melihat matanya.

"Memangnya kenapa? Kau lupa Nona Shin? Kau sudah gagal memikat hati Dino, dan sebagai konsekuensinya kau akan segera menjadi istriku."

"Jawaban apa itu?" protesnya. "Kau pikir pernikahan sebuah permainan? Lagi pula aku belum mengatakan setuju dengan pernikahan itu, bagaimana bisa kau mengambil keputusan sendiri? Apa kau begitu tergoda dengan diriku hingga membuatmu menetapkan tanggal pernikahan sesegera mungkin?"

Astaga gadis ini, kau ingin menguji cintaku? Atau kau sengaja memancingku untuk menyatakan cinta padamu lagi. Cih!! Tidak akan nona Shin. Sudah cukup aku mengatakannya satu kali dan sekarang aku baru sadar bahwa itu benar-benar memalukan.

Aku melirik wajahnya sejenak, kemudian mendengus pelan.

"Aku menetapkan hari pernikahan kita sesegera mungkin itu karena kau. Karena diwajahmu selalu tertulis keinginanmu untuk menikah denganku ketika kau melihatku. Apa kau tidak sadar setiap kau menatapku, matamu selalu berkata kau benar-benar ingin memilikiku."

"Mwoya??" teriaknya sembari menginjak kakiku, membuatku meringis pelan. "Jangan bicara sembarangan kau Koo Junhoe!!"

Dia menggembungkan pipinya yang merona merah membuat hatiku tergelitik. Tangannya bersedekap di depan dada dan memalingkan wajahnya dariku.

Aku menghembuskan napasku pelan kemudian berdiri. Tak kupedulikan umpatan-umpatannya dan langsung menarik tangannya menuju mobilku yang terparkir tak jauh dari taman ini.

"Yak!! Kau mau membawaku kemana?"

"Tutup mulutmu. Kau lupa kau masih punya satu utang padaku. Kau belum membayar utangmu waktu itu Minra~ya."

*****

Minra's POV

Aku mengikuti langkahnya yang berjalan ke tepi sungai Han dengan malas. Untuk apa dia membawaku ke sini? Apa dia lupa dengan statusnya sebagai member iKON ter-sexy itu atau jangan-jangan dia memang berniat membuatku mati muda?

Love ChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang