Junhoe's POV
"Lakukan saja. Setelah kau melakukan itu aku yakin kau akan ditemukan tewas mengenaskan karena fansku, atau kau akan menyeburkan dirimu sendiri ke sungai Han untuk menyusulku."
"Percaya diri sekali kau tuan Koo," cibirnya.
"Tentu saja.. Karena aku sudah tau isi otakmu, Nyonya Koo."
"Kau tau? Kau sangat tampan.."
Sontak kalimat itu membuatku dan Minra menghentikan perdebatan kecil itu dan menoleh ke arh sumber suara. Gadis itu sudah berdiri di samping Dino dengan tatapan yang tak lepas dari wajah adikku. Aku saling bertukar pandang dengan Minra. Setelah itu kufokuskan tatapanku pda Dino, dan sangat jelas tergambar ketidaknyamanan dari wajah Dino. Bagaimana kau bisa nyaman, jika ada seorang terus memandang wajahmu dari jarak tak lebih 20 centi dengan ekspresi... menurutku memuakkan.
Berkali-kali Dino memalingkan wajahnya untuk menghindari mata Sung Yeon dan meneguk sisa minumannya untuk menahan dirinya.
"Aku tidak memiliki pasangan saat ini. Aku tidak keberatan jika kau ingin mendaftar menjadi kekasihku."
BYURRRR...
Sontak semburan itu membasahi wajahku yang berdiri tepat di hadapan Dino. Aku mengepal tanganku ingin menghajar kedua makhluk menyebalkan di depanku, jika saja Minra tidak menarikku menjauh dari mereka.
"Kau dan adik sepupumu sama saja. Sama-sama memiliki keahlian membangkitkan jiwa pembunuhku," semburku pada Minra sembari terus mengikuti langkahnya yang sedikit menyeretku.
"Kupingku panas mendengar ocehanmu tuan Koo," balasnya. "Berhentilah mengomel dan sekarang kita kembali ke kamar, membersihkan wajahmu."
Aku mendengus sebal mendengarnya. Benar-benar kado pernikahan yang sangat istimewa dari adik sepupu-mu Ra~ya.
"Oppa," panggilan itu membuat langkahku terhenti sekaligus juga menghentikan langkahnya.
"Minra~ssi Chukkae. Semoga pernikahan kalian bahagia dan bisa memberikan malaikat kecil untuk kami. Ingat oppa malaikat kecil, bukan setan kecil."
"Ya Sana. Doa macam apa itu?" protesku. Aku sempat melirik Minra. Senyuman kaku. Jangan bilang dia masih kesal karena usahaku yang ingin menjodohkan Sana dan Dino tempo hari.
"Junhoe~ah."
"Aku harus pulang. Sudah malam. Annyeong Minra~ssi," ucapnya sembari menunduk pada Minra dan langsung kabur ketika pria itu berdiri di sampingku.
"Kau payah Kim Donghyuk. Kau tidak bisa mengikatnya."
"Belum.. Perjuanganku belum berakhir. Jika aku tidak bisa mendapatkannya, kupastikan kehidupanmu dan Minra tidak akan bahagia."
"Yak apa yang kalian bicarakan??" dengus Minra.
*****
Dino's POV
Aku berusaha menahan tekanan di dadaku yang hampir meledak melihat gadis ini tidak beranjak dari sampingku. Tak ada lagi celotehan yang tak karuan keluar dari mulutnya. Tapi sekarang dia terus mengekoriku.
Aku menghela napas panjang dan berusaha mengabaikan dirinya. Anggap saja dia tak ada.
Kuedarkan pandanganku dan lagi-lagi mataku terfokus pada kedua orang itu. Kakakku dan gadis yang menganggap ucapanku malam itu sebagai usaha untuk membantu kakakku bertindak. Salah.. semua yang kukatakan malam itu tak ada hubungannya sedikitpun dengan Junhoe. Perasaanku benar-benar murni sebagai seorang pria pada wanita di kehidupan nyata. Bukan aktor yang tengah berakting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Challenge
Fanfiction[COMPLETED] Hanya satu nama yang kuinginkan di dunia ini. Hanya namamu. Aku tidak peduli apakah kau menginginkanku atau tidak. Aku adalah takdirmu. Suka atau tidak, terima atau tidak, sekuat apapun kau berusaha menolakku, kupastikan kau tak akan...