Minra's POV
Blammmm.....
Sontak kakiku terhenti di beberapa anak tangga terakhir ketika melihat Dino menutup pintu rumah dengan kasar. Sebelum pintu itu tertutup, aku sempat melihat seorang gadis berdiri di balik pintu itu. Aku tersentak mendengar suara debuman keras di pintu itu. Tak kusangka malaikat-ku bisa sekasar ini.
Tiba-tiba Dino berbalik ke arahku dan saat itu juga mata kami bertemu. Aku bisa melihat wajahnya mengeras. Dino berjalan ke arahku dan berhenti tepat di anak tangga yang sama dengan yang kupijak. Dia hanya menatapku sejenak, ntah aku tak mengerti dengan pandangannya itu. Tapi, tanpa berkata apa pun dia kembali melangkah.
Meninggalkanku yang bingung dengan sikapnya akhir-akhir ini. Sejak kecelakaan yang menimpaku waktu itu, Dino menghindariku. Aku tidak tau mengapa, tapi Hyemi mengatakan Junhoe marah padanya ketika di rumah sakit. Aigoo apa dia benar-benar merasa bersalah??
Mataku kembali tertuju ke arah pintu ketika mendengar pintu itu terbuka dan kulihat Junhoe dengan gaya pangerannya memasuki rumah. Hah pria itu, dia benar-benar seperti penguasa di rumah ini selama Koo ahjumma dan ahjusshi tak ada di rumah. Bahkan dia seenaknya saja melarangku bekerja, dan bodohnya kenapa aku malah menuruti perintahnya begitu saja. Sepertinya kecelakaan itu membuat otakku bermasalah.
"Kenapa kau berdiri di sini??" tanyanya ketika berada di hadapanku. "Bukankah aku sudah mengatakan padamu untuk beristirahat di kamar."
Aku mendengus sebal mendengarnya. Apa dia pikir aku wanita tua yang sepanjang hari hanya terbaring di atas ranjang.
"Aku bosan. Pokoknya besok aku akan kembali kuliah dan bekerja."
"Andwae," jawabnya pelan tapi tegas.
"Ya, sampai kapan kau akan mengurungku di rumah?? Sudah tiga hari aku membolos. Aku tidak mau tau, besok aku akan kuliah dan bekerja!!!" ucapku keras kepala.
"Tidak, sampai semua luka itu sembuh."
"Kubilang, aku akan masuk besok."
"Kubilang tidak Ra~ya!!!"
"Kubilang i..."
Aku langsung menghentikan ucapanku dan menoleh ke arahnya. Kutatap wajahnya, tapi dia langsung memalingkan wajahnya.
Dia bilang apa??
"Kau mengatakan apa tadi??"
"Kubilang tidak," jawabnya acuh.
"Annieyo, bukan itu. Kau memanggilku apa??" tuntutku.
Aku ingin memastikan apa yang kudengar tadi.
Dia menolehkan kepalanya kembali ke arahku. "Memanggilmu?? Tentu saja aku akan memanggilmu dengan namamu, Minra~ya. Memangnya kau berharap aku memanggilmu apa?? Chagiya??"
Minra~ya.
Yah, semua kejadian akhir-akhir ini membuatku sedikit gila. Sepertinya kecelakaan itu bukan hanya membuat otakku error tapi juga membuat indera pendengaranku terganggu.
"Aisss sebenarnya kau ini sedang membicarakan apa??" geramnya.
"Bukan urusanmu!!" balasku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Challenge
Fanfiction[COMPLETED] Hanya satu nama yang kuinginkan di dunia ini. Hanya namamu. Aku tidak peduli apakah kau menginginkanku atau tidak. Aku adalah takdirmu. Suka atau tidak, terima atau tidak, sekuat apapun kau berusaha menolakku, kupastikan kau tak akan...