Kinal Pov
Dunia ini terasa gelap, tidak ada sepercik harapan untukku. Takdir telah mempermainkan hidupku saat ini. Langit malam hari tanpa bintang yang ku pandangi seolah mengejek diri ku yang tak berdaya.
Aku masih hidup, iyah. Devi Kinal Putri seorang manusia yang tidak berguna ini masih di beri umur panjang oleh Tuhan. Namun untuk apa nyawa ini, jika hidupku tidak pernah berwarna. Hanya ada warna Hitam dan putih, bahkan warna putih yang suci itu telah di gantikan oleh warna hitam yang pekat.
Sepanjang hari hanya duduk di atas kursi roda itu sangat membosankan. Tidak bisa bebas kemana-kemana. Dua minggu berlalu aku lewati, masih sama seperti kemarin. Aku belum menjadi Kinal yang sesungguhnya. Bahkan dengan keadaanku yang sekarang bisa di pastikan Kinal yang dulu benar-benar sudah lenyap.
"Kinal, sampai kapan kamu di luar? Angin malam tidak baik untuk kesehatan mu"
Pemilik suara itu bukan Jeje, Bukan Bebby Bukan juga Kak Omi. Aku sangat mengenal pemilik suara itu, suara yang dua minggu ini menemaniku.
"Ayo kita masuk"
Dia mendorong kursi roda yang ku duduki. Aku sama sekali tidak ada niat melihat wajahnya, meskipun aku sangat merindukannya.
Aku menahan roda nya hingga membuat kursi roda ini berhenti.
"Gue bisa sendiri" ucapku dengan nada yang dingin. Dan mulai melajukan kursi roda ini ke arah kamar. Dia hanya berdiri menatap kepergianku.
Apa ini? Apa sebenarnya yang tuhan rencanakan untuk ku. Belum puaskah Tuhan membuat hidup Ku hancur.
Braakk..
Tubuh jatuh ke atas ubin yang jeras dan dingin. Kursi roda ku sudah tidak berdiri seperti tadi.
Lihatlah Kinal yang sekarang, Cih!.. Begitu lemah. Bahkan untuk naik ke tempat tidur saja aku tidak bisa.
Kaki Sialan! Aku sama sekali tidak bisa menggunakannya. Kaki ini terasa kaku seperti besi.Jika Aku memotong kaki ini pun mungkin tidak akan pernah terasa sakitnya. Aku Lumpuh.. Kaki Ku lumpuh karena kecelakaan dua minggu yang lalu. Sebenarnya aku masih belum di perbolehkan untuk keluar dari rumah sakit.
Aku sangat membenci tempat terkutuk itu, yang di mana hanya ada bau obat dan melihat orang terbaring tidak berdaya. Itu sebabnya aku memaksa untuk pulang dan di rawat di rumah. Aku masih belum bisa menerima kenyataan pahit ini, sama sekali tidak bisa.
Terkutuklah orang yang menabrak Ku. Aku mendengar dari sesseorang jika orang yang menabrak Ku itu berusaha kabur tapi warga sudah menangkapnya. Dan sialnya Aku tidak tau siapa penabrak itu.
Kalian pikir dengan keadaan Ku yang cacat seperti ini, Aku akan diam saja. Kalian salah. Aku tidak akan pernah melepaskan orang yang membuat kaki Ku tidak berfungsi. Dia harus mendapatkan pembalasan yang setimpal dengan apa yang dia lakukan kepada Ku.
"Ya ampun Kinal!"
Dia berlari kearah ku yang terjatuh berkali-kali mencoba untuk naik ke tempat tidur.
"Nggak usah di paksain Kinal. Kamu bisa panggil aku jika membutuhkan sesuatu"
Tubuh ku di bopong nya ke atas tempat tidur. Sekarang Aku sudah duduk di tepi ranjang dan pandangan ku tidak mengarah kepadanya. Dia membenarkan Kursi roda Ku yang ikut terjatuh.
"Apa ada yang sakit?"
Tangannya mengusap lembut tanganku. Dia pikir dia siapa, bisa memegang tubuh Ku se mudah itu.
Aku tepis tangannya dengan kasar, raut wajahnya yang khawatir kini berubah menjadi sendu.

KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME
FanfictieKetika Gue cinta sama lo, kenapa lo pergi dan memilih orang lain? Dan ketika gue udah ingin ngelupain lo, kenapa lo balik lagi dan hancurin hidup gue. Sekarang hidup gue udah hancur, tapi kenapa lo tiba-tiba datang seolah lo itu malaikat, yang seben...