19

2.4K 184 28
                                    

Seorang perempuan tengah duduk di atas kursi roda dengan secangkir kopi yang berada di tangannya, perempuan itu adalah Kinal. Ia ingin merasakan santai meskipun hanya sebentar, mungkin secangkir kopi akan bisa sedikit menghilangkan beban pikirannya.

Ting Tong..

Bel apartemen Kinal berbunyi, Kinal bedecak kesal "Siapa sih mengganggu saja" Ia ingin bersantai sebentar tapi selalu ada saja yang mengganggu.

"Biiii.."teriak Kinal memanggil pembantu barunya. Entah apa yang dipikirkan Devan saat ini, ia memberikan pembantu untuk menjaga Kinal, Kinal sudah menolak itu, karena Sahabat dan Kakaknya sudah cukup untuk menjaganya, ia tidak membutuhkan siapa-siapa lagi selain mereka. Tapi Devan masih saja memaksa dan Kinal dengan terpaksa menerimanya.

"Iya Non" Ucap Bi Inah yang baru datang menghadap sang majikan.

"Tolong buka kan pintu. Sepertinya ada tamu" Kinal yakin itu bukan lah Jeje, Beby maupun Viny, karena mereka tidak akan menekan bel untuk masuk.

"Baik Non" Bi Inah menunduk lalu melakukan apa yang di perintahkan Kinal.

Kinal kembali menyesap kopinya dan merasakan begitu pahit hidupnya. Dadanya semakin terasa sesak mengingat apa yang terjadi.

Berapa menit kemudian Bi Inah datang menemui Kinal.

Kinal meletakan cangkir ke atas meja lalu beralih melihat Bi Inah.

"Siapa Bi yang datang?"

"Polisi Non" Kening Kinal mengerut.

"Polisi, untuk apa mereka kemari?" Tanya Kinal.

"Mereka mencari Nona Veranda,Non." Kinal semakin bingung, beberapa pertanyaan berputar di otaknya.

"Ck apalagi ini. Bilang sama mereka jika gue udah nggak ada urusannya lagi sama dia" Bantah Kinal, ia tidak mau lagi berurusan dengan Veranda. Mulai sekarang dia tidak akan mengenal lagi siapa Veranda itu.

"Tapi Non. kata pak polisi, mereka juga membutuhkan Non Kinal"

Kinal berdecak, "Apa mau mereka?" batin Kinal bertanya kepada dirinya sendiri.

"Antar Aku kesana Bi"

"Baik Non" Bi Inah mendorong Kursi Roda Kinal menuju luar diamana tiga polisi sudah menantinya.

"Selamat Siang, apa benar Anda saudari Kinal" tanya polisi yang berbadan sedikit gemuk.

"Siang, iya benar saya Kinal. Sebelumnya ada apa yah? Apa saya melakukan kesalahan hingga membuat kalian kemari" tanya Kinal langsung pada pointnya, ia tak mau bertele-tele.

"Sebelumnya kami meminta maaf telah mengganggu kenyamanan Nona, Kami mendapatkan informasi jika Nona Veranda tinggal disini bersama Nona Kinal, apa itu benar?" Tanya polisi se-sopan mungkin. Mereka tau siapa Kinal itu, ia adalah anak dari seseorang yang berpengaruh penting bagi Negaranya. Tidak heran jika semua orang mengenal dan menyegani Kinal.

"Iya benar Pak, tapi itu dulu sekarang tidak lagi. Kalau saya boleh tau, ada apa dengannya?" Tanya Kinal penasaran. Selama Kinal mengenal Ve, ia tak pernah mengetahui Ve terlibat kasus apapun, namun kenapa sekarang poslisi mencarinya.

"Kami mendapatkan laporan pasal kejadian kecelakaan yang menimpa Nona Kinal, dan saudari Veranda lah menjadi tersangka" Mata Kinal tiba-tiba membulat. Apa lagi ini?

"Apa ada bukti.. Saya begitu dekat dengan Ve, tidak mungkin dia melakukan itu" Bela Kinal.

"Kami mendapatkan informasi dari sumber yang sangat dipercaya. Beliau juga orang terdekat Nona Kinal"

STAY WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang